Kekayaan rempah-rempat Tabu Moitomo, membuatnya memiliki kandungan gizi lengkap dan sehat. Pada tahun 2018, Tabu Moitomo menjadi salah satu menu yang disajikan kepada para atlet yang berlaga pada Asian Games di Jakarta dan Palembang.[3]
Etimologi
Tabu Moitomo merupakan penamaan dalam bahasa Gorontalo yang terdiri dari dua suku kata, Tabu yang berarti kuah dan Moyitomo yang berarti hitam. Secara umum, Tabu Moyitomo berarti masakan kuah hitam atau "gorontalo black beef soup" dalam bahasa inggris.[4]
Nama Lain
Penamaan Tabu Moitomo menjadi jarang di masyarakat Gorontalo karena semakin langka digunakan oleh generasi muda. Generasi sekarang lebih mengenal Tabu Moitomo dengan nama Kuah Bugis.
Kuah Bugis merupakan penamaan Tabu Moitomo oleh masyarakat Bugis–Makassar yang merantau ke Gorontalo di era 1960-an, karena melihat kemiripan masakan ini dengan sop konro dan pallu basa. Selain itu, masyarakat juga melihat kemiripan masakan ini dengan rawon dari Ponorogo, Jawa Timur.
Nama masakan Tabu Moitomo kembali mendapat perhatian Pemerintah Provinsi Gorontalo dan penggiat kuliner Nusantara, Amanda Katili Niode. Nama Tabu Moitomo sebagai masakan khas Gorontalo yang orisinil dan lahir dari masyarakat setempat harus kembali dilestarikan dari generasi ke generasi.[5]
Harapannya agar generasi ke depan kembali mengenal nama asli masakan Gorontalo dan bukan menggunakan nama lain yang populer disematkan oleh para perantau.
Ciri khas
Secara tampilan, Tabu Moitomo merupakan masakan berkuah dengan dominan warna hitam. Warna hitamnya berasal dari bumbu rempah dan kelapa yang disangrai. Oleh karena itu masakan khas masyarakat Gorontalo ini diberi nama Tabu Moitomo atau Kuah Hitam.[6]