Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Samosa

Samosa
Samosa disajikan bersama chutney di Mumbai, India.
Nama lainSamosa
Sambusak
Sambusa
Samboosa
Tempat asalAsia Tengah
Timur Tengah
DaerahTimur Tengah, Pakistan, India Utara, Asia Selatan, Asia Tengah, Indonesia, Asia Tenggara
Bahan utamatepung maida (terigu), kentang, bawang bombay, rempah-rempah, cabai hijau
Variasichamuça
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Samosa pedagang kaki lima di India

Samosa, samsa (bahasa Kirgiz: самса and bahasa Kazakh: самса, IPA: [sɑmsɑ́], bahasa Punjabi: Samasa,bahasa Hindi: Samusa) atau somsa (Uzbek: somsa, IPA: [sɒmsá]) adalah pastri goreng berbentuk segitiga. Isi berupa kentang rebus berbumbu rempah-rempah dicampur kacang kapri, bawang bombai, daun ketumbar, dan kadang-kadang paneer. Makanan ringan ini populer di Asia Tengah, Asia Selatan, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Jazirah Arab.

Samosa vegetarian khas India dibuat dari terigu (tepung maida), kentang, bawang bombai, rempah-rempah, dan cabai hijau. Bawang bombai digantikan asafetida (hing) untuk orang yang pantang bawang. Samosa dimakan dengan saus cocol berupa chutney, seperti chutney daun mint, chutney daun ketumbar, atau chutney asam jawa. Versi nonvegetarian berisi daging cincang (keema) atau kadang-kadang daging ikan. Di Asia Tengah, isi berupa daging domba dan bawang bombai, labu, atau kentang.

Nama samosa berasal dari bahasa Persia sanbosag.[1] Sebutan lain untuknya di berbagai negara juga berakar dari kata yang sama: sambusac(sanbusak) yang berbentuk bulan sabit, sanbusaj di negara-negara berbahasa Arab, sambosa di Afganistan, samboosa di Tajikistan, samsa di negara-negara bahasa Turki, sambusa di beberapa wilayah di Iran, dan chamuça di Goa dan Portugal.[1]

Sejarah

Pedagang samosa di pinggir jalan di Pakistan.

Samosa telah selama berabad-abad disenangi orang di Asia Selatan. Makanan ringan ini diperkirakan berasal dari Asia Tengah sebelum abad ke-10,[2] (di tempat asalnya disebut samsa[3]) dan diperkenalkan ke anak benua India pada abad ke-13 atau abad ke-14 oleh para pedagang dari kawasan Asia Tengah.[1]

Amir Khusro (1253-1325), cendekiawan dan penyair kerajaan Kesultanan Delhi menulis sekitar tahun 1300 tentang para pangeran dan kalangan bangsawan yang menyukai "samosa yang dibuat dari daging, minyak samin, bawang bombai, dan lain lain."[4][5]

Pengembara dan penjelajah asal abad ke-14 bernama Ibnu Battutah menjelaskan tentang makanan yang dimakannya di istana Muhammad bin Tughluq, bernama samushak atau sambusak, kue pai kecil yang diisi daging cincang, kacang badam, kacang pistasio, kacang walnut, dan disajikan sebelum hidangan tahap ketiga, pulao.[5][6]

Dokumen Ain-i-Akbari asal zaman Mughal abad ke-16 menyebutkan resep qutab dengan penjelasan, "orang Hindustan menamakannya sanbúsah."[7]

Variasi

Chamuças

Bentuk, ukuran, dan ketebalan kulit samosa bergantung kepada resep dan selera orang yang membuat, namun bentuknya hampir selalu segitiga. Samosa dijual di gerai yang disebut chaat, dan disajikan bersama saus seperti yogurt, chutney, irisan bawang bombai dan daun ketumbar, serta chaat masala.

Samosa di Faisalabad merupakan yang terbaik di Pakistan.[8] Makan samosa merupakan salah satu daya tarik wisata Faisalabad. Samosa khas Faisalabad berukuran besar, dimakan dengan saus chutney merah dan putih, dan dilengkapi dengan salad bawang. Selain berisi sayuran, samosa di Faisalabad juga berisi daging cincang.

Lukhmi adalah sebutan untuk variasi samosa di Hyderabad, India. Ukurannya lebih kecil dari biasa, namun kulit pastri lebih tebal.

Di Goa dan juga Portugal, samosa dieja sebagai chamuças. Isinya daging ayam, daging sapi, daging babi, atau sayuran, dan diberi bumbu hingga rasanya pedas.

Samosas dikenal luas di Kazakhstan sebagai samsa. Di dalamnya berisi daging sapi, daging ayam, atau keju.

Referensi

  1. ^ a b c Lovely triangles Diarsipkan 2009-01-08 di Wayback Machine. "Hindustan Times", August 23, 2008.
  2. ^ Davidson, Alan (1999). The Oxford Companion to Food. Oxford University Press. ISBN 0-19-211579-0. 
  3. ^ Uzbek samsa Diarsipkan 2008-05-17 di Wayback Machine. Consulate General of Uzbekistan in New York City. Diakses Maret, 2008.
  4. ^ Savoury temptations The Tribune , September 5, 2005.
  5. ^ a b Origin www.samosa-connection.com. sambusak: "daging cincang yang dimasak bersama badam, pistasio, bawang bombai, dan rempah-rempah yang dibungkus amplop tipis dari terigu, dan digoreng hingga garing dalam minyak samin."
  6. ^ Regal Repasts Diarsipkan 2009-01-07 di Wayback Machine. Jiggs Kalra and Dr Pushpesh Pant, India Today Plus, Maret 1999.
  7. ^ Recipes for Dishes[pranala nonaktif permanen] Ain-i-Akbari, oleh Abu'l-Fazl ibn Mubarak. Terjemahan bahasa Inggris oleh H. Blochmann dan Colonel H. S. Jarrett, 1873 – 1907. The Asiatic Society of Bengal, Calcutta, Volume I, Bab 24, halaman 59. Kutipan: "10. Quṭáb, which the people of Hindústán call sanbúsah. This is made several ways. 10 s. meat; 4 s. flour; 2 s. g'hí; 1 s. onions; ¼ s. fresh ginger; ½ s. salt; 2 d. pepper and coriander seed; cardamum, cuminseed, cloves, 1 d. of each; ¼ s. of summáq. This can be cooked in twenty different ways, and gives four full dishes." Diakses 2 Juli 2009.
  8. ^ "Faisalabad - Getting There". Tourism Development Corporation of Punjab. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-22. Diakses tanggal 2009-07-02. 

Pranala luar

https://piramidafood.com/sejarah-asal-usul-samosa-india-berasal-dari-mesir/

Kembali kehalaman sebelumnya