Mendoan (měndoan) adalah penganan sejenis gorengan yang terbuat dari tempe yang dibaluri tepung dan daun bawang lalu dimasak setengah matang. Kata mendoan sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu mendo yang berarti setengah matang atau lembek.[2]
Mendoan dihasilkan dari kegiatan memasak dengan minyak panas yang banyak dengan cepat sehingga masakan tidak benar-benar matang. Bahan makanan yang paling sering diolah menjadi mendoan adalah tempe dan tahu.[2] Proses mengolah tempe mendoan biasanya menggunakan jenis tempe khusus yang tipis dan lebar.
Tempe mendoan sebaiknya tidak menggunakan tempe yang sudah agak kehitaman karena ditakutkan akan membuat rasa yang dihasilkan sedikit pahit. Tempe tipis khusus yang masih belum digoreng juga disebut tempe mendoan. Sebutan ini memudahkan transaksi jual beli tempe dan membedakan dengan jenis tempe lainnya. Pengolahan tempe mendoan dapat dilakukan dengan tiga macam, yaitu mendoan goreng basah, mendoan goreng kering, dan keripik mendoan.[2]
Mendoan Banyumas berbeda dengan mendoan dari beberapa kota di wilayah Jawa Tengah. Makanan ini dapat dibuat tanpa memperhatikan besarnya tempe atau banyaknya tepung, tanpa tempe, atau dari bekas sisa adonan tepung.[4] Biasanya mendoan disajikan sebagai makanan pendamping Sroto Sokaraja.[5]
Mendoan juga dikenal di daerah pesisir pantai utara Jawa Tengah bagian barat, seperti Tegal dan Brebes. Di daerah tersebut, mendoan biasa dijajakan di tempat-tempat wisata, seperti pantai atau di pedagang kaki lima dan angkringan.
Saat ini, tempe mendoan mulai populer hampir di seluruh Indonesia. Hidangan tempe mendoan biasanya dijual di warung makan, pedagang kaki lima, dan di tempat kuliner lainnya.