Gereja Kristus Salvator, Slipi
Gereja Kristus Salvator, Slipi atau yang bernama lengkap resmi Gereja Paroki Kristus Salvator, Slipi adalah sebuah gereja paroki Katolik yang terletak di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Jakarta. Gereja ini berada dalam naungan Keuskupan Agung Jakarta dan didedikasikan kepada Kristus Salvator. SejarahPada tahun 1966, umat Katolik di sekitar Slipi hidup dalam situasi pasca Gerakan 30 September. Sebuah peristiwa pokok terjadi saat seorang anak dimakamkan tanpa upacara liturgis, karena pada saat itu umat belum saling mengenal dan kesulitan mencari imam. Peristiwa ini mendorong beberapa keluarga Katolik untuk membentuk komunitas yang kemudian bernama Ikatan Keluarga Katolik Slipi pada bulan September 1966. Komunitas ini diresmikan dalam perayaan Natal bersama pada Desember 1966, dan menjadi bagian dari Paroki Grogol. Ikatan Keluarga Katolik Slipi menjadi cikal bakal Paroki Kristus Salvator Slipi.[1] Pendirian paroki dan gereja awalPada pertengahan tahun 1968, Pastor Clemens Schreurs, C.I.C.M., ditugaskan untuk mendirikan rumah tarekat CICM di Jakarta. Pilihan jatuh pada Slipi karena kedekatannya dengan Regina Pacis Palmerah dan poliklinik yang dikelola suster-suster FMM. Tarekat CICM juga diwajibkan untuk bertugas di sebuah paroki. Melalui surat dari Uskup Agung Jakarta, Adrianus Djajasepoetra, S.J., pada 31 Agustus 1968, Slipi resmi dipilih sebagai lokasi pelayanan. Pada tanggal 27 Oktober 1968, Paroki Slipi mulai berdiri dengan Buku Daftar Permandian (Libro Baptismae) yang untuk pertama kali diisi. Namun, karena belum memiliki gedung gereja, kegiatan misa umat dilakukan di Kapel Susteran FMM di Regina Pacis. Pada 24 Mei 1972, Paroki Kristus Salvator secara resmi memisahkan diri dari Paroki Pejompongan, yang kemudian memilih nama Kristus Raja.[1] Melihat kebutuhan akan pengelolaan yang lebih terstruktur, Pastor Antonius Godefrooy, C.I.C.M., secara resmi mengusulkan pembentukan badan hukum gereja pada 23 Oktober 1969. Sebagai respons, Uskup Agung Leo Soekoto, S.J., mengeluarkan surat pengangkatan Pengurus Gereja dan Dana Papa (PGDP) pada 20 Agustus 1970. Badan ini bertugas mempersiapkan hak atas tanah untuk pembangunan gereja.[1] Setelah sempat dua kali mengalami penolakan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mendapatkan izin, umat akhirnya berhasil membeli bangunan bekas bengkel di Jalan KS Tubun Nomor 128 pada tahun 1971. Bangunan ini direnovasi menjadi gereja, dan izin resmi dari Pemda DKI dikeluarkan pada 28 Agustus 1972. Pada 1 Oktober 1972, gereja tersebut diresmikan oleh Uskup Agung Soekoto dengan daya tampung sekitar 500 orang.[1] Pembangunan gereja baruSeiring pertumbuhan jumlah umat, gedung gereja saat itu tidak lagi memadai meskipun jadwal misa ditambah menjadi lima kali setiap akhir pekan. Pada tahun 1982, tanah di belakang gereja lama berhasil dilunasi. Pembangunan gereja baru dimulai dengan peletakan batu pertama pada 4 Desember 1983. Salib Kristus dari kayu jati, hasil karya seniman Bali Ida Bagus Tilem, dipasang pada 22 Juli 1985. Patung Bunda Maria karya Masto Hardjo melengkapi fasilitas gereja ini. Gereja baru diresmikan pada 14 September 1985 dan diberkati oleh Mgr. Leo Soekoto, SJ, pada 15 September 1985. Gedung gereja lama tetap digunakan sebagai aula.[1] Aktivitas umat yang semakin berkembang mendorong perlunya ruang pastoral tambahan. Pada tahun 2005, tanah dan bangunan di antara gereja dan aula ditawarkan oleh ahli waris pemilik sebelumnya. Akta jual beli ditandatangani pada 12 Juli 2005, dan penyerahan tanah dilakukan pada 5 November 2005.[1] Pada 10 November 2013, Gereja Kristus Salvator menjadi lokasi Misa Gerakan Orang Tua Asuh untuk Seminari (GOTAUS) Konferensi Waligereja Indonesia.[2] BangunanBentuk gereja ini dirancang membentuk tangan yang merangkul. Gereja ini memiliki sebuah balkon yang dapat menampung umat. Gereja ini juga dilengkapi sejumlah patung yang terletak di sekitar panti imam. Terdapat juga kaca patri yang mencerminkan empat orang penginjil di sekitar panti imam.
PeribadatanGereja ini menyelenggarakan misa harian dan misa mingguan. Misa mingguan berlangsung satu kali pada hari Sabtu sore pukul 17.00 WIB. Pada hari Minggu berlangsung tiga kali misa, yakni pada pukul 06.30, 09.00, dan 17.00 WIB. Misa harian dilaksanakan pada pagi hari pukul 06.00 WIB. Liturgi diselenggarakan dalam Bahasa Indonesia.
Galeri
Referensi
Lihat jugaPranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Kristus Salvator Church (Jakarta). |