Pada awalnya, umat yang tinggal di wilayah Tanjung Priok merupakan bagian dari Paroki Katedral. Pada tahun 1938, Paroki Mangga Besar resmi berdiri, dan wilayah Tanjung Priok masuk ke dalam wilayah Paroki Mangga Besar. Pada tahun 1947, dibangun sebuah bangunan gereja sementara di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, yakni di Jalan Ambon. Gereja ini disebut sebagai Gereja Pelabuhan. Saat itu stasi dikelola oleh para imam Yesuit.
Pada tanggal 3 Juni 1965, sebuah kapel di kawasan Warakas didirikan. Kapel ini dibangun oleh R.P. Rudolphus Kurris, S.J., dan dinamai Kapel Maria Bintang Laut.
Pada 1 September 1966, Panglima Komando Daerah Maritim III, Haryono Nimpuno memberikan sebuah tanah yang terletak di Jalan Yos Sudarso yang berhadapan dengan Jalan Melati. Gereja ini kemudian mulai dibangun pada tanggal 11 Oktober 1969 dan selesai pada 3 Desember 1970.
Sejak tahun 1998, reksa pastoral di Gereja Santo Fransiskus Xaverius mulai dilakukan oleh para imam Kongregasi Misi.[1]
Galeri
Tampak Dalam Gereja Santo Fransiskus Xaverius pada Masa Paskah 2024
Patung Santo Fransiskus Xaverius dan lonceng yang ada di bagian luar gereja.