Amerika Serikat: 536,100 (1968)[21][22] Korea Selatan: 50,003 Thailand: 11,586 Australia: 7,672 Filipina: 2,061 Selandia Baru: 552[23]
≈461,000
Vietnam Utara: 287,465 (Januari 1968)[24] Viet Cong: 108,000–114,000 (perkiraan pada 1964)[23] Tiongkok: 170,000 (1965–69)[25][26][27] Korea Utara: 200[28]
Korban
Vietnam Selatan 195,000–430,000 warga sipil tewas[29][30][31] 220,357[32]–313,000 personel militer tewas[33] 1,170,000 terluka[34] Amerika Serikat 58,315 tewas;[35] 153,303 terluka[A 2] Korea Selatan 5,099 tewas; 10,962 terluka; 4 hilang Australia 500 tewas; 3,129 terluka [40] Thailand 351 tewas; 1,358 terluka[41] Selandia Baru 37 tewas; 187 terluka[42] Filipina 9 tewas;[43] 64 terluka[44]
Total kematian: 479,668–807,311 Total terluka: ≈1,340,000+[34]
Vietnam Utara & Viet Cong 65,000 warga sipil tewas[30] 444,000[30]–1,100,000 personel militer tewas atau menghilang[45] 600,000+ terluka[46] Tiongkok ≈1,100 tewas and 4,200 terluka[27] Korea Utara 14 tewas[47]
Total kematian: 510,114–1,166,114 Total terluka: ≈604,200
Total korban tewas warga sipil Vietnam: 627,000–2,000,000[30][48][49] Total korban tewas Vietnam : 966,000[29]–3,812,000[50] Korban tewas Perang Saudara Kamboja: 240,000–300,000*[51][52][53]Korban tewas Perang Saudara Laos: 20,000–62,000* Korban tewas militer non-Indochina (sum): 65,425 Total kematian (sum): 1,291,425–4,211,451
Untuk rincian lebih lanjut, lihat Korban Perang Vietnam dan Kerugian pesawat dalam Perang Vietnam
* mengindikasikan jumlah perkiraan, lihat Korban di bawah
Perang Vietnam, juga disebut Perang Indocina Kedua, adalah sebuah perang yang terjadi antara 1957 dan 1975 di Vietnam. Perang ini merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar, yakni Komunis dan SEATO.
Jumlah korban yang meninggal diperkirakan lebih dari 280.000 jiwa di pihak Vietnam Selatan dan lebih dari 1.000.000 jiwa di pihak Vietnam Utara.
Perang ini mengakibatkan eksodus besar-besaran warga Vietnam ke negara lain, terutamanya Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Barat lainnya, sehingga di negara-negara tersebut bisa ditemukan komunitas Vietnam yang cukup besar.
Setelah berakhirnya perang ini, kedua Vietnam tersebut pun bersatu pada tahun 1976 dan Vietnam menjadi negara komunis.
Salah satu korban paling terkenal dari Perang Vietnam ini adalah Kim Phuc.
Berbagai nama telah digunakan untuk konflik ini. Perang Vietnam adalah yang paling sering digunakan, terutama dalam bahasa Inggris. Perang ini juga dikenal sebagai Perang Indochina Kedua dan Konflik Vietnam.
Karena di Indochina sudah pernah terjadi beberapa konflik, konflik tertentu ini disebut dengan nama protagonis utama untuk membedakannya dari nama lain.[54] Dalam bahasa Vietnam, perang ini umumnya dikenal sebagai Kháng chiến chống Mỹ (Perang Perlawanan Terhadap Amerika). Perang ini juga dikenal dengan nama Chiến tranh Việt Nam (Perang Vietnam).[55]
Organisasi militer utama yang terlibat dalam perang, di satu sisi, Tentara Republik Vietnam (ARVN) dan militer AS, dan di sisi lain, Tentara Rakyat Vietnam (PAVN) (lebih umum dikenal dengan Tentara Vietnam Utara, atau NVA, dalam sumber-sumber berbahasa Inggris), dan Front Nasional untuk Pembebasan Vietnam Selatan (NLF, lebih dikenal sebagai Viet Cong dalam sumber bahasa Inggris), pasukan gerilya komunis Vietnam Selatan.[56]
Latar belakang
Vietnam dijajah oleh Tiongkok sejak tahun 110 SM sampai mencapai kemerdekaan pada tahun 938. Setelah bebas dari belenggu penjajahan Tiongkok, Vietnam selalu menentang dan mengecam serangan pihak asing.
Pada abad ke-19, Vietnam menjadi wilayah jajahan Prancis. Prancis menguasai Vietnam setelah melakukan beberapa perang kolonial di Indochina mulai dari tahun 1840-an. Ekspansi kekuasaan Prancis disebabkan keinginan untuk menyaingi kebangkitan Britania Raya dan kebutuhan untuk mendapatkan hasil bumi seperti rempah-rempah untuk menggerakkan industri di Prancis untuk menyaingi penguasaan industri Britania Raya.
Semasa pemerintahan Prancis, golongan rakyat Vietnam dibakar semangat nasionalisme dan ingin merdeka dari Prancis. Beberapa pemberontakan dilakukan oleh banyak kelompok-kelompok nasionalis, tetapi usaha mereka gagal. Pada tahun 1919, semasa Perjanjian Versailles dirundingkan, Ho Chi Minh meminta untuk bersama-sama membuat perundingan agar Vietnam dapat merdeka. Permintaan tersebut ditolak dan Vietnam beserta seluruh Indochina terus menjadi jajahan Prancis.
Setelah pemerintah Prancis Vichy tumbang, pemerintah Jepang menggalakkan kebangkitan pergerakan nasionalis di kalangan rakyat (Vietnam). Pada akhir (Perang Dunia II), (Vietnam) diberikan kemerdekaan oleh pihak (Jepang). (Ho Chí Minh) kembali ke Vietnam untuk membebaskan negaranya agar tidak dijajah oleh kekuasaan asing. Ia menerima bantuan kelompok OSS yang akan berubah menjadi CIA nantinya.
Pada akhir (Perang Dunia II), pergerakan (Viet Minh) di bawah pimpinan (Ho Chí Minh) berhasil membebaskan Vietnam dari tangan penjajah, tetapi keberhasilan itu hanya untuk masa yang singkat saja. Pihak Jepang menangkap pemerintah Prancis dan memberikan Vietnam suatu bentuk “kemerdekaan” sebagai sebagian dari rancangan Jepang untuk "membebaskan" bumi Asia dari penjajahan barat. Banyak bangunan diserahkan kepada kelompok-kelompok nasionalis.
Perang Vietnam merupakan perang terlama Amerika Serikat di Asia Tenggara.
Sebagai hasil dari keputusan Partai Buruh Korea pada bulan Oktober 1966, di awal tahun 1967 Korea Utara mengirim satu skuadron tempur ke Vietnam Utara untuk mendukung skuadron tempur Vietnam Utara ke-921 dan ke-923 yang melindungi Hanoi. Mereka masih berperang hingga tahun 1968, dan 200 pilot dilaporkan telah bertugas.[58]
Selain itu, setidaknya dua resimen artileri anti-pesawat juga dikirim. Korea Utara juga mengirimkan senjata, amunisi dan dua juta set seragam untuk rekan-rekan mereka di Vietnam Utara.[59]Kim Il-sung dilaporkan telah mengatakan kepada para pilot untuk "berperang seakan-akan langit Vietnam adalah langit mereka sendiri".[60]
Pro-Saigon
Filipina
Sekitar 10.450 tentara Filipina dikirim ke Vietnam Selatan. Mereka pada umumnya terlibat dalam proyek-proyek pengamanan sipil medis dan lainnya. Pasukan ini dioperasikan di bawah penunjukan PHLCAG-V atau Kelompok Aksi Sipil Filipina-Vietnam. Yang lebih penting adalah fakta bahwa pangkalan angkatan laut di Teluk Subic digunakan untuk Armada Ketujuh Amerika Serikat dari tahun 1964 hingga perang berakhir pada tahun 1975.[61][62] Pangkalan Angkatan Laut di teluk Subic dan pangkalan Angkatan Udara di Clark mencapai batas penggunaan maksimal selama perang dan mendukung sekitar 80.000 penduduk setempat untuk bisnis sampingan seperti pembuatan sepatu hingga prostitusi.[63]
Senjata
Komunikasi radio
Perang Vietnam adalah konflik pertama di mana pasukan AS memiliki peralatan komunikasi suara aman yang tersedia dalam tingkat taktis. Badan Keamanan Nasional menjalankan program crash untuk menyediakan pasukan AS dengan sekelompok kode peralatan keamanan bernama NESTOR, mengirimkan 17.000 unit pada awalnya. Hasilnya, sebanyak 30.000 unit kemudian diproduksi. Namun keterbatasan unit, termasuk kualitas suara yang buruk, jangkauan yang kurang, penundaan waktu yang mengganggu dan masalah dukungan logistik menyebabkan hanya satu dari sepuluh unit yang dapat digunakan.[64]:Vol II, p.43 Sementara kebanyakan kalangan militer AS percaya bahwa Viet Cong dan NVA tidak akan mampu mengeksploitasi komunikasi yang tidak aman, interogasi terhadap unit intelijen komunikasi yang tertangkap menunjukkan bahwa mereka mampu memahami jargon dan kode yang digunakan secara realtime dan sering kali mampu untuk memperingatkan pihak mereka tentang tindakan AS yang selanjutnya.[64]:Vol II, pp. 4, 10
^Keberadaan awal pasukan Amerika di Vietnam dan tanggal mulainya Perang Vietnam adalah bahan perdebatan. Pada tahun 1998, setelah ulasan tingkat tinggi oleh Departemen Pertahanan (DoD) dan melalui upaya keluarga Richard B. Fitzgibbon, tanggal mulainya Perang Vietnam menurut pemerintah AS secara resmi diubah menjadi tanggal 1 November 1955.[16] Laporan pemerintah AS saat ini mengutip tanggal 1 November 1955 sebagai tanggal dimulainya "Konflik Vietnam", karena tanggal ini merupakan tanggal ketika Kelompok Penasehat Bantuan Militer AS (MAAG) di Indochina (dikerahkan ke Asia Tenggara di bawah Presiden Truman) direorganisasi menjadi unit khusus di negara tertentu, dan merupakan tanggal saat MAAG Vietnam didirikan.[17]
Tanggal mulai lainnya termasuk ketika pasukan Viet Congdi bawah pemerintahan Hanoi di Vietnam Selatan memulai pemberontakan tingkat rendah pada bulan Desember 1956,[18] sedangkan beberapa kalangan menganggap 26 September 1959, saat pertempuran pertama terjadi antara Viet Cong dan tentara Vietnam Selatan, sebagai tanggal mulainya perang.[19]
^Angka sebesar 58.220 dan 303.644 untuk korban tewas dan terluka AS, berasal dari Divisi Analisis Informasi Statistik Departemen Pertahanan (SIAD), Pusat Data Tenaga Kerja Pertahanan, serta dari lembar fakta Departemen Veteran bertanggal bulan Mei 2010; totalnya 153.303 korban luka (WIA), dan tidak termasuk 150.332 orang yang tidak memerlukan perawatan rumah sakit,[36] Laporan CRS (Congressional Research Service) untuk Kongres, Perang Amerika dan Korban Operasi Militer: Daftar dan Statistik, bertanggal 26 Februari 2010,[37] dan buku Crucible Vietnam: Memoir dari Letnan Infanteri.[38] Beberapa sumber lain memberikan angka yang berbeda (misalnya film dokumenter tahun 2005/2006, Heart of Darkness: Vietnam War Chronicles 1945-1975 yang dikutip di bagian lain artikel ini memberikan angka 58.159 untuk kematian di pihak AS,[32] dan buku tahun 2007, Vietnam Sons memberikan angka 63,226)[39]
^"Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj (Profiles of Malaysia's Foreign Ministers)"(PDF). Institute of Diplomacy and Foreign Relations (IDFR), Ministry of Foreign Affairs (Malaysia). 2008. hlm. 31. ISBN978-983-2220-26-8. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 16 Oktober 2015. Diakses tanggal 17 Oktober 2015. Tunku secara pribadi telah bertanggung jawab atas dukungan partisan Malaya terhadap rezim Vietnam Selatan dalam berperang melawan Vietcong, dan dalam balasannya terhadap pertanyaan Parlemen pada tanggal 6 Februari 1962, ia telah mendaftarkan semua senjata dan peralatan bekas dari Kepolisian Kerajaan Malaya yang diberikan kepada Saigon. Ini termasuk total 45.707 senapan tunggal barel, 611 kendaraan lapis baja dan sedikit karaben serta pistol. Dalam tulisannya pada tahun 1975, ia mengungkapkan bahwa "kami secara sembunyi-sembunyi telah memberikan 'bantuan' ke Vietnam sejak awal tahun 1958. Sumber arsip Amerika yang sudah diterbitkan telah mengungkapkan bahwa kontribusi Malaysia yang sebenarnya untuk perang di Vietnam termasuk sebagai berikut:" lebih dari 5.000 petugas Vietnam dilatih di Malaysia; pelatihan dari 150 tentara AS untuk menangani Anjing Pelacak; daftar yang cukup mengesankan tentang peralatan militer dan senjata yang diberikan kepada Viet-Nam setelah akhir pemberontakan Malaysia (misalnya, 641 pengangkut personel lapis baja, 56.000 senapan); dan sejumlah bantuan sipil (alat transportasi, vaksin kolera, dan bantuan korban banjir)". Tidak bisa dipungkiri bahwa kebijakan Pemerintah mendukung rezim Vietnam Selatan dengan senjata, peralatan dan pelatihan dianggap oleh beberapa kalangan, terutama Partai-partai oposisi, sebagai bentuk campur tangan dalam urusan internal negara itu dan upaya berani Tunku untuk mempertahankannya tidak cukup meyakinkan, dari sudut pandang kebijakan murni asing.
^The Cuban Military Under Castro, 1989. Halaman 76
^"Foreign Affairs in the 1960s and 1970s". Library of Congress. 1992. Sepanjang periode tahun 1960-an dan 1970-an, Bulgaria memberi dukungan militer resmi kepada banyak gerakan pembebasan nasional, terutama di Republik Demokratik Vietnam, (Vietnam Utara)…
^"Sweden announces support to Viet Cong". HISTORY.com. Diakses tanggal 20 Juli 2016. Di Swedia, Menteri Luar Negeri Torsten Nilsson mengungkapkan bahwa Swedia telah memberikan bantuan kepada Viet Cong, termasuk sekitar $550.000 yang setara dengan pasokan medis. Bantuan Swedia yang serupa juga diberikan ke warga sipil di Kamboja dan Laos yang terkena dampak oleh pertempuran Indocina. Dukungan ini terutama dititikberatkan di bidang kemanusiaan di alam dan tidak termasuk bantuan militer.
^"Facts about the Vietnam Veterans Memorial Collection". nps.gov. (mengutip pendaratan pertama pasukan tempur darat Amerika di Vietnam Selatan selama bulan Maret 1965, khususnya Resimen Marinir Ketiga AS, Divisi Marinir Ketiga, dikerahkan ke Vietnam dari Okinawa untuk mempertahankan lapangan udara Da Nang, Vietnam. Selama puncak keterlibatan militer AS, 31 Desember 1968, rincian pasukan sekutu adalah sebagai berikut: 536.100 personel militer AS, dengan 30.610 personel militer AS telah tewas sampai saat itu; 65.000 personel Free World Forces; 820.000 personel Angkatan Bersenjata Vietnam Selatan (SVNAF), dengan 88.343 telah tewas hingga saat itu. Pada akhir perang, ada sekitar 2.200 personel militer AS hilang dalam aksi (MIA) dan menjadi tawanan perang (POW). Sumber: Harry G. Summers Jr. Vietnam War Almanac, Facts on File Publishing, 1985.)
^ abAaron Ulrich (editor); Edward FeuerHerd (producer and director) (2005 & 2006). Heart of Darkness: The Vietnam War Chronicles 1945–1975(Box set, Color, Dolby, DVD-Video, Full Screen, NTSC, Dolby, Vision Software)Parameter |format= membutuhkan |url= (bantuan) (Documentary). Koch Vision. Berlangsung pada 321 minutes. ISBN1-4172-2920-9.Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
^America's Wars(PDF) (Laporan). Department of Veterans Affairs. May 2010. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2014-01-24. Diakses tanggal 2017-03-08.
^Heuveline, Patrick (2001). "The Demographic Analysis of Mortality Crises: The Case of Cambodia, 1970–1979". Forced Migration and Mortality. National Academies Press. hlm. 102–04, 120, 124. ISBN978-0309073349. As best as can now be estimated, over two million Cambodians died during the 1970s because of the political events of the decade, the vast majority of them during the mere four years of the 'Khmer Rouge' regime. ... Subsequent reevaluations of the demographic data situated the death toll for the [civil war] in the order of 300,000 or less.
^Utts, Thomas. GI Joe Doesn't Live Here Anymore: A History of Clark Air Base, America's Mighty Air Force Bastion in the Philippines. University of Michigan.
Blaufarb, Douglas S. (1977). The Counterinsurgency Era: U.S. Doctrine and Performance, 1950 to the Present. New York: Free Press. ISBN978-0-029-03700-3.
Blaufarb Douglas S. The Counterinsurgency Era (1977). A history of the Kennedy Administration's involvement in South Vietnam.
Brigham, Robert K. Battlefield Vietnam: A Brief History. A PBS interactive website.
Carney, Timothy (1989). "The Unexpected Victory". In Karl D. Jackson, ed., Cambodia, 1975–1978: Rendezvous with Death (pp. 13–35). Princeton, New Jersey: Princeton University Press. ISBN978-0-691-07807-6.
Dennis, Peter; et al. (2008). The Oxford Companion to Australian Military History (edisi ke-Second). Melbourne: Oxford University Press Australia & New Zealand. ISBN978-0-19-551784-2.
Hammond, William. Public Affairs: The Military and the Media, 1962–1968 (1987); Public Affairs: The Military and the Media, 1968–1973 (1995). Full-scale history of the war by U.S. Army; much broader than title suggests.
Herring, George C. (2001). America's Longest War: The United States and Vietnam, 1950–1975 (edisi ke-4th). New York: McGraw-Hill. ISBN978-0-072-53618-8.
Kiernan, Ben (2008). The Pol Pot Regime: Race, Power, and Genocide in Cambodia Under the Khmer Rouge (edisi ke-3rd). New Haven, Connecticut: Yale University Press. ISBN978-0-300-14434-5.
——— (2010). "The Indochina wars and the Cold War, 1945–1975". In Melvyn P. Leffler and Odd Arne Westad, eds., The Cambridge History of the Cold War, Volume II: Crises and Détente (pp. 281–304). Cambridge: Cambridge University Press. ISBN978-0-521-83720-0.
McGibbon, Ian; ed (2000). The Oxford Companion to New Zealand Military History. Auckland: Oxford University Press. ISBN0-19-558376-0.
McMahon, Robert J. (1995). Major Problems in the History of the Vietnam War: Documents and Essays.
Moïse, Edwin E. (1996). Tonkin Gulf and the Escalation of the Vietnam War. Chapel Hill, North Carolina: University of North Carolina Press. ISBN978-0-807-82300-2.
Roberts, Anthea (2005). "The Agent Orange Case: Vietnam Ass'n for Victims of Agent Orange/Dioxin v. Dow Chemical Co". ASIL Proceedings. 99 (1): 380–385. JSTOR25660031.
Sliwinski, Marek (1995). Le Génocide Khmer Rouge: Une Analyse Démographique. Paris: L'Harmattan. ISBN978-2-738-43525-5.
Sorley, Lewis, A Better War: The Unexamined Victories and Final Tragedy of America's Last Years in Vietnam (1999), based upon still classified tape-recorded meetings of top level US commanders in Vietnam, ISBN 0-15-601309-6
Spector, Ronald. After Tet: The Bloodiest Year in Vietnam (1992), very broad coverage of 1968.
Stanton, Shelby L. (2003). Vietnam order of battle (edisi ke-2003). Stackpole Books. ISBN0-8117-0071-2.
Eisenhower, Dwight D. Mandate for Change. (1963) a presidential political memoir
Ho, Chi Minh. "Vietnam Declaration of Independence", Selected Works. (1960–1962) selected writings
LeMay, General Curtis E. and Kantor, MacKinlay. Mission with LeMay (1965) autobiography of controversial former Chief of Staff of the United States Air Force
The landmark series Vietnam: A Television History, first broadcast in 1983, is a special presentation of the award-winning PBS history series, American Experience.
The Pentagon Papers (Gravel ed. 5 vol 1971); combination of narrative and secret documents compiled by Pentagon. excerptsDiarsipkan 2018-08-18 di Wayback Machine.
U.S. Department of Defense and the House Committee on Armed Services. U.S.-Vietnam Relations, 1945–1967. Washington, D.C. Department of Defense and the House Committee on Armed Services, 1971, 12 volumes.
Historiografi
Hall, Simon, "Scholarly Battles over the Vietnam War", Historical Journal 52 (September 2009), 813–29.
Pranala luar
Cari tahu mengenai Perang Vietnam pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: