Perang Semak Rhodesia
Perang Semak Rhodesia—juga disebut Chimurenga Kedua atau Perang Pembebasan Zimbabwe—adalah perang saudara yang berlangsung dari Juli 1964 hingga Desember 1979 di Rhodesia yang tidak diakui oleh dunia internasional (sekarang disebut Zimbabwe).[10] Konflik ini melibatkan tiga pihak: pemerintah Rhodesia di bawah kepemimpinan Ian Smith (kemudian pemerintah Rhodesia Zimbabwe di bawah Uskup Abel Muzorewa); Pasukan Pembebasan Nasional Afrika Zimbabwe yang merupakan militer Uni Nasional Afrika Zimbabwe yang dipimpin oleh Robert Mugabe; dan Pasukan Revolusioner Rakyat Zimbabwe yang merupakan militer Uni Rakyat Afrika Zimbabwe yang dipimpin oleh Joshua Nkomo. Pada tahun 1978, Internal Settlement ditandatangani oleh Smith dan Muzorewa. Berkat perjanjian ini, hak suara universal ditetapkan pada Juni 1979 dan kekuasaan minoritas kulit putih di Rhodesia diakhiri. Nama Rhodesia kemudian diganti menjadi Rhodesia Zimbabwe yang dipimpin oleh pemerintahan kulit hitam. Namun, orde baru ini gagal memperoleh pengakuan internasional dan perang masih berlanjut. Negosiasi Antara pemerintah Rhodesia Zimbabwe, Britania dan "Barisan Patriotik" di bawah Mugabe dan Nkomo berlangsung di Lancaster House, London, pada Desember 1979, dan kemudian Persetujuan Lancaster House ditandatangani. Sesudahnya, negara ini dikendalikan oleh Britania untuk sementara waktu dan pemilihan umum diadakan di bawah pengawasan Britania dan Persemakmuran pada Maret 1980. ZANU memenangkan pemilihan umum dan Mugabe menjadi Perdana Menteri Zimbabwe pertama pada 18 April 1980 saat kemerdekaan Zimbabwe diakui oleh dunia internasional. Catatan kaki
Pranala luar
|