Dengan jarak tempuh sepanjang 1.031 km dan waktu tempuh selama rata-rata 16,5 jam, kereta api ini merupakan kereta api penumpang antarkota dengan jarak tempuh terpanjang sekaligus waktu tempuh terlama di Indonesia. Sebelumnya, rekor jarak tempuh dipegang oleh kereta api Pandalungan yang menghubungkan Jakarta Gambir dengan Jember dengan jarak 919 km.
Dahulu pada awal dekade 2000-an, terdapat kereta api Blambangan (sebelum menjadi kereta api Probowangi). Kereta api ini pernah ditarik menggunakan lokomotif BB304 maupun BB301 sebelum diganti dengan lokomotif CC201.
Pada awalnya, kereta api ini memiliki rute Probolinggo–Banyuwangi pp dengan status kereta api lokal. Kereta api ini diberangkatkan dari Probolinggo pada pagi hari hingga sampai di Banyuwangi pada siang hari, kemudian dari Banyuwangi diberangkatkan pada siang hari hingga tiba kembali di Probolinggo pada malam hari.
Mulai tahun 2014, rute kereta api ini diperpanjang hingga Surabaya. Jadwal perjalanannya diubah menjadi diberangkatkan dari Surabaya pada pagi hari hingga sampai di Banyuwangi pada siang hari, kemudian dari Banyuwangi diberangkatkan pada sore hari hingga tiba kembali di Surabaya pada malam hari.
Kereta api Blambangan Ekspres (2022–sekarang)
Kereta api Blambangan Ekspres mulai dioperasikan sejak 2 Desember 2022 dengan relasi awal Ketapang–Semarang Tawang pulang pergi. Jadwal keberangkatannya pada malam hari di Stasiun Ketapang dan pada sore hari di Stasiun Semarang Tawang.[1][2] Peresmian dilakukan di dua stasiun keberangkatan pertama kereta api tersebut. Peresmian di Stasiun Ketapang dihadiri oleh Kepala Daerah Operasi 9 Jember Broer Rizal dan BupatiBanyuwangiIpuk Fiestiandani, sementara peresmian di Semarang dihadiri oleh Kepala Daerah Operasi 4 Semarang Wisnu Pramudyo dan Plt. Wali Kota SemarangHevearita Gunaryanti Rahayu.[3][4] Pada awalnya, kereta api ini beroperasi secara fakultatif pada hari tertentu selama masa libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Operasional kereta api ini menggunakan rangkaian kereta api Mutiara Timur yang sebelumnya melayani rute Yogyakarta—Ketapang pp.[5] Sepanjang perjalanannya, kereta api ini menggunakan jalur pantai utara Jawa dari Semarang hingga Surabaya, kemudian mengikuti rute KA Mutiara Timur menuju Banyuwangi.
Pada tanggal 1 Juni 2023, bertepatan dengan pemberlakuan Gapeka 2023, kereta api Blambangan Ekspres sudah beroperasi secara reguler. Selain itu, kereta api ini saling meminjam rangkaian dengan kereta api Banyubiru dengan relasi Semarang Tawang–Solo Balapan pulang pergi pada jadwal pagi.
Rute kereta api Blambangan Ekspres kemudian diperpanjang ke Jakarta mulai 26 Juli 2024 menjadi Ketapang–Pasar Senen melalui lintas utara Jawa (via Surabaya Pasarturi); sedangkan sebaliknya pada 27 Juli 2024.[6] Jadwal keberangkatannya berubah menjadi pada sore hari di Stasiun Ketapang dan pada siang hari di Stasiun Pasar Senen. Hal ini mengakibatkan rangkaian kereta api ini tidak bisa lagi dipinjam untuk operasional kereta api Banyubiru.
Kereta api Blambangan Ekspres merupakan salah satu layanan kereta api yang menghubungkan dari Daop 1 Jakarta sampai ke Daop 9 Jember tanpa transit di Surabaya terlebih dahulu untuk yang berpergian dari Jakarta ke Banyuwangi maupun sebaliknya.
Rangkaian kereta api ini terdiri dari empat hingga lima kereta kelas eksekutif, tiga kereta kelas ekonomi New Generation hasil modifikasi Balai Yasa Manggarai, satu kereta makan, satu kereta pembangkit, dan satu kereta bagasi.[7]
Hanya berisi layanan kereta api yang dioperasikan oleh induk perusahaan. Untuk layanan yang dioperasikan oleh anak perusahaan, lihat Templat:KAI Commuter untuk layanan KAI Commuter, Templat:KAI Bandara untuk layanan KAI Bandara dan Templat:KCIC untuk layanan KCIC/Whoosh