Edinburgh, ibu kota dan kota terbesar kedua, adalah salah satu pusat keuangan terbesar di Eropa.[8] Edinburgh pernah menjadi pusat Pencerahan Skotlandia pada abad ke-18, yang mengubah Skotlandia menjadi salah satu kekuatan industri, perdagangan, dan intelektual di Eropa. Glasgow, kota terbesar di Skotlandia,[9] pernah menjadi salah satu kota industri terkemuka di dunia dan saat ini berlokasi di pusat konurbasi Glasgow Raya. Perairan Skotlandia terdiri dari sejumlah besar sektor[10]Atlantik Utara dan Laut Utara, mengandung cadangan minyak terbesar di Uni Eropa. Karena hal ini, Aberdeen, kota terbesar ketiga di Skotlandia, dijuluki sebagai ibu kota minyak Eropa.[11]
Meskipun tergabung dalam satu negara berdaulat, sistem hukum di Skotlandia terpisah dari sistem hukum yang digunakan di Inggris dan Wales serta Irlandia Utara; Skotlandia memiliki yurisdiksi hukum publik dan hukum privat yang berbeda dengan negara konstituen Britania Raya yang lainnya.[16] Terpisahnya lembaga hukum, pendidikan, dan keagamaan Skotlandia dari negara konstituen Britania Raya yang lainnya turut bersumbangsih terhadap kesinambungan budaya dan identitas nasional Skotlandia sejak Penyatuan 1707.[17] Setelah referendum 1997, dibentuk badan legislatif devolutif bernama Parlemen Skotlandia pada tahun 1999. Parlemen ini memiliki kewenangan yang luas untuk menangani urusan-urusan dalam negeri Skotlandia yang tidak menjadi kewenangan Britania Raya. Pada bulan Mei 2011, Partai Nasional Skotlandia menang mutlak di parlemen dan berencana untuk melaksanakan referendum kemerdekaan[18] pada tangal 18 September 2014.[19] Hasil referendum ini menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Skotlandia menolak merdeka dari Britania Raya.[18][19][20]
Kata "Scotland" berasal dari Scoti, bahasa Latin untuk Gael (Gaelik). Kata Latin AkhirScotia (tanah bangsa Gael) awalnya digunakan untuk menyebut Irlandia.[21] Pada abad ke-11, Scotia mulai digunakan untuk menyebut penduduk berbahasa Gaelik yang berdiam di sebelah utara Sungai Forth, bersama dengan Albania atau Albany, keduanya berasal dari bahasa Gaelik, Alba.[22] Penggunaan kata Scots dan Scotland untuk menyebut keseluruhan wilayah yang saat ini menjadi Skotlandia dimulai pada Abad Pertengahan Akhir.[12]
Wilayah modern yang saat ini menjadi Skotlandia telah mengalami glasiasi secara berulang, memunahkan seluruh jejak kehidupan yang mungkin telah ada sebelum periode Mesolitikum. Kelompok pertama manusia pemburu dan pengumpul makanan diyakini telah tiba di Skotlandia kira-kira 12.800 tahun yang lalu, setelah surutnya lapisan es pada masa glasiasi akhir.[23][24]
Kelompok pemukim pertama kali mulai membangun rumah permanen di daratan Skotlandia sekitar 9.500 tahun yang lalu, dan kemudian mulai membentuk desa-desa 3.500 tahun kemudian. Desa yang kondisinya cukup terawat salah satunya terdapat di Skara Brae, Orkney, yang berasal dari periode ini. Hunian Neolitik, permakaman, dan situs ritual dengan kondisi terawat baik juga terdapat di Pulau Utara dan Pulau Barat, meskipun kurangnya pepohonan menyebabkan sebagian besar struktur berubah menjadi batuan.[25]
Makam kuno dan harta karun berusia 4000 tahun yang ditemukan di Forteviot, di dekat Perth, ibu kota Kerajaan Pict pada abad ke-8 dan ke-9, merupakan penemuan prasejarah yang tak tertandingi di Britania Raya. Makam ini berisi jasad penguasa Skotlandia pada masa Zaman Perunggu awal yang ditimbun dengan batu kuarsa putih dan kerikil. Penemuan ini juga membuktikan bahwa untuk pertama kalinya, manusia meletakkan bunga di makam mereka pada Zaman Perunggu awal.[26][27]
Skotlandia diperkirakan turut serta dalam aktivitas perdagangan pada Zaman Perunggu akhir, yang dikenal dengan Zaman Perunggu Atlantik. Perdagangan ini juga melibatkan bangsa Keltik lainnya, serta berlangsung di wilayah-wilayah yang saat ini membentuk Inggris, Prancis, Spanyol, dan Portugal.[28][29][30][31]
Pada musim dingin 1850, badai hebat yang melanda Skotlandia menyebabkan kerusakan parah dan jatuhnya lebih dari 200 korban jiwa.[32] Di Teluk Skaill, badai melongsorkan tanah perbukitan Skerrabra. Ketika penduduk desa setempat membersihkan sisa-sisa badai, mereka menemukan puing-puing perdesaan yang terdiri dari sejumlah rumah kecil tanpa atap.[32][33] William Watt, pemimpin desa setempat, segera memulai penggalian di Teluk Skaill, namun penggalian ini dihentikan pada tahun 1868.[33] Situs ini tetap tak tersentuh dan sempat dijarah pada tahun 1913.[32] Pada tahun 1924, badai sekali lagi menyapu lokasi situs dan setelah itu barulah diputuskan bahwa situs prasejarah tersebut harus dilindungi dan diteliti.[32] Pekerjaan ini diamanatkan kepada Profesor Universitas Edinburgh, Vere Gordon Childe, yang pertama kali mengunjungi lokasi situs pada pertengahan 1927.[32]
Masa protosejarah Skotlandia diawali dengan kedatangan pasukan Kekaisaran Romawi ke Pulau Britania bagian tengah dan selatan. Romawi menduduki wilayah yang saat ini menjadi Inggris dan Wales dan menjadikannya sebagai Provinsi Britannia. Pada masa ini, Romawi juga menduduki Skotlandia bagian selatan.
Menurut sejarawan Romawi Tacitus, pada masa Britania Romawi, tentara Kaledonia "mengadakan perlawanan bersenjata dalam skala besar" untuk menyerang benteng-benteng Romawi dan bertempur dengan para legiun. Dalam serangan kejutan pada malam hari, tentara Kaledonia nyaris menyapu bersih seluruh legiun sampai diselamatkan oleh kavaleri Agricola.[34] Pada tahun 83–84 M, Jenderal Gnaeus Julius Agricola mengalahkan tentara Kaledonia dalam Pertempuran Mons Graupius. Tacitus menulis bahwa sebelum pertempuran, pemimpin Kaledonia, Calgacus, berpidato kepada para pasukannya. Ia menyebut pasukannya sebagai orang "terakhir yang bebas", dan menuduh Romawi telah "membuat dunia menjadi padang gurun dan menyebutnya sebagai perdamaian".[34] Setelah kemenangan Romawi, benteng-benteng Romawi didirikan di sepanjang Gask Ridge. Tiga tahun kemudian, tentara Romawi mundur ke Southern Uplands.[35]
Romawi membangun Tembok Hadrian untuk mengontrol suku-suku pribumi yang berdiam di masing-masing sisi tembok,[36] dan Limes Britannicus ditetapkan sebagai perbatasan utara wilayah kekuasaan Kekaisaran Romawi. Romawi juga membangun Tembok Antonine di Central Lowlands, namun tembok ini tidak berumur lama dan hanya bertahan dari tahun 208-210 pada masa pemerintahan Kaisar Septimius Severus.[37]
Pendudukan militer Romawi menjadi bagian penting dalam sejarah Skotlandia. Meskipun hanya berlangsung selama 40 tahun dan hanya berhasil menduduki Skotlandia bagian selatan yang dihuni oleh suku-suku Britonik seperti Votadini dan Damnonii, pengaruh Romawi masih cukup besar hingga abad ke-1 dan ke-5. Istilah Hen Ogledd ("Utara Lama") dalam bahasa Wales digunakan oleh para pakar untuk menyebut wilayah-wilayah yang saat ini membentuk Inggris Utara dan Skotlandia Selatan saat dihuni oleh bangsa Britonik pada tahun 500-800 M.[36] Menurut tulisan yang berasal dari abad ke-8 dan ke-9, Kerajaan Gaelik bernama Dál Riata didirikan pada abad ke-6 di Skotlandia bagian barat.[38][39] Teori 'tradisional' menyatakan bahwa kerajaan ini didirikan oleh para pendatang Irlandia, yang turut serta membawa bahasa dan kebudayaan Gaelik bersama mereka. Namun, baru-baru ini para arkeolog menentang teori ini, menyatakan bahwa tidak ada bukti arkeologi atau penamaan tempat yang membuktikan bahwa wilayah tersebut dikuasai oleh sekelompok kecil penduduk.[40]
Kerajaan Pictish yang berlokasi di Fortriu pada abad ke-16 adalah kerajaan yang kelak menjadi cikal bakal "Alba" atau "Skotlandia". Menurut sejarawan Peter Heather, berkembangnya "Pictland" merupakan bentuk respon alami terhadap imperialisme Romawi.[41] Pendapat lainnya menyatakan bahwa perkembangan kerajaan ini dipicu oleh kesuksesan Pertempuran Dun Nechtain pada masa pemerintahan Bridei m. Beli (671–693), dan kemudian dlanjutkan oleh pemerintahan Óengus mac Fergusa (732–761).[42]
Kerajaan Pict mulai terbentuk pada awal abad ke-8. Beda menulis bahwa kerajaan ini mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Aleksander I. Namun, pada abad ke-10, kerajaan Pictish mulai didominasi oleh budaya yang kemudian dikenal dengan budaya Gaelik, dan secara tradisional diyakini bahwa Irlandia telah menaklukkan nenek moyang penerus dinasti Pict, Cináed mac Ailpín (Kenneth MacAlpin).[43][44][45]
Berawal dari basis di wilayah timur Skotlandia, tepatnya di sebelah utara Sungai Forth dan di sebelah selatan Sungai Oykel, kerajaan Pict perlahan juga mulai memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke Pulau Britania bagian tengah dan selatan. Pada abad ke-12, kerajaan Pict berhasil menguasai wilayah Inggris di sebelah tenggara, serta wilayah Gaelik di Galloway dan Norse di Caithness; pada abad ke-13, kerajaan telah menguasai wilayah-wilayah yang saat ini membentuk Skotlandia. Pada masa ini juga terjadi proses perubahan budaya dan ekonomi yang dimulai pada abad ke-12.
Perubahan ini berlangsung pada masa pemerintahan David I melalui Revolusi Davidian. Feodalisme, reorganisasi pemerintah, dan pengakuan kota secara hukum (disebut burgh) dimulai pada periode ini. Perubahan ini, serta maraknya imigrasi yang berasal dari Inggris dan Prancis, menyebabkan perubahan budaya Skotlandia. Penduduk yang berdiam di dataran rendah dan pesisir Skotlandia mulai menggunakan bahasa Inggris, sedangkan selebihnya tetap mempertahankan bahasa Gaelik, termasuk Pulau Utara dan Shetland, yang tetap diperintah oleh Norse sampai tahun 1468.[46][47][48] Skotlandia mengalami periode kejayaan dan kesuksesan antara abad ke-12 dan 14, dengan hubungan yang relatif damai dengan Inggris, berkembangnya pendidikan dan perdagangan dengan benua Eropa, dan lahirnya sejumlah filsuf-filsuf ternama seperti John Duns Scotus.
Kematian Alexander III pada bulan Maret 1286, yang disusul oleh cucunya Margaret, memunahkan garis keturunan monarki Skotlandia yang telah bertahan selama berabad-abad sekaligus meruntuhkan 200 tahun masa keemasan yang dimulai sejak pemerintahan David I. Edward I dari Inggris diminta untuk memutuskan pewaris takhta yang sah, dan ia menggelar sebuah proses yang dikenal dengan Great Cause untuk menentukan siapa pewaris takhta Skotlandia yang paling sah. John Balliol dinyatakan sebagai raja Skotlandia di aula Kastel Berwick pada 17 November 1292 dan dinobatkan pada 30 November di Scone. Sementara itu, Edward I, yang menobatkan dirinya sendiri sebagai Lord Paramount, terus menggerogoti pemerintahan John.[49] Pada 1294, Balliol dan bangsawan Skotlandia lainnya menolak tuntutan Edward yang meminta agar tentara Skotlandia berperang untuk Inggris dalam melawan Prancis. Parlemen Skotlandia malah mengirim utusan ke Prancis untuk melakukan negosiasi. Skotlandia dan Prancis akhirnya menandatangani perjanjian kerjasama pada 23 Oktober 1295, yang dikenal dengan Aliansi Auld (1295-1560). Perang pun pecah dan Raja John digulingkan oleh Edward I, yang dengan segera merebut kendali atas Skotlandia. Andrew Moray dan William Wallace kemudian memimpin perlawanan terhadap Inggris dalam peristiwa yang kelak dikenal dengan Perang Kemerdekaan Skotlandia (1296–1328).[50]
Perjuangan rakyat Skotlandia berubah setelah Rober Bruce, Earl Carrick, membunuh saingannya, John Comyn, pada 10 Februari 1306 di Greyfriars Kirk, Dumfries.[51] Ia dinobatkan sebagai raja baru dengan nama penyandang kekuasaan Robert I kurang dari tujuh minggu kemudian. Robert I berjuang untuk mengembalikan kemerdekaan Skotlandia selama lebih dari 20 tahun, merebut kembali tanah Skotlandia dari penjajah Inggris sebidang demi sebidang. Kemenangannya dalam Pertempuran Bannockburn pada tahun 1314 membuktikan bahwa Skotlandia telah berhasil merebut kembali kerajaannya. Pada tahun 1315, Edward Bruce, saudara Robert I, sempat diangkat sebagai Raja Tinggi Irlandia setelah Skotlandia menginvasi Irlandia dalam upayanya untuk memperkuat posisi dalam peperangan melawan Inggris, namun invasi ini gagal. Pada tahun 1320, kemerdekaan Skotlandia disahkan melalui Deklarasi Arbroath. Deklarasi ini merupakan deklarasi kemerdekaan pertama di dunia, yang pada saat itu didukung oleh Paus Yohannes XXII dan menyebabkan Inggris secara hukum mengakui kedaulatan Skotlandia.
Peperangan dengan Inggris terus bergejolak selama beberapa dekade setelah kematian Bruce. Perang saudara antara dinasti Bruce dan Comyn-Balliol berlangsung sampai pertengahan abad ke-14. Meskipun dinasti Bruce memenangkan pertempuran, David II tidak memiliki penerus. Oleh sebab itu, keponakan tirinya, Robert II, ditunjuk sebagai penerus takhta dan mendirikan Dinasti Stewart.[47][52] Stewart memerintah Skotlandia selama sisa Abad Pertengahan. Pada masa pemerintahannya, Skotlandia mengalami kemakmuran yang pesat pada akhir abad ke-14 dengan terjadinya Pencerahan Skotlandia dan Reformasi Skotlandia.[52][53]
Pada periode ini, hubungan antara Prancis dengan Skotlandia mencapai puncaknya. The Scots Guard – la Garde Écossaise – dibentuk oleh Charles VII pada tahun 1418. Tentara Skotlandia dari Garde Écossaise bertempur bersama Joan of Arc melawan Inggris dalam Perang Seratus Tahun.[54] Pada bulan Maret 1421, pasukan Prancis-Skotlandia di bawah pimpinan John Stewart dan Gilbert de Lafayette mengalahkan tentara Inggris dalam Pertempuran Baugé. Tiga tahun kemudian, dalam Pertempuran Verneuil, Prancis dan Skotlandia kehilangan sekitar 7.000 prajurit.[55] Keikutsertaan Skotlandia dalam kancah peperangan turut bersumbangsih terhadap kemenangan Prancis dalam melawan Inggris.
Pada tahun 1502, James IV dari Skotlandia menandatangani Perjanjian Perdamaian Abadi dengan Henry VII dari Inggris. Ia juga menikahi putri Henry, Margaret Tudor. Bagi Henry, pernikahan ini menjadi semacam Penyatuan Mahkota yang memberi Tudor kekuasaan baru.[56] Satu dekade kemudian, James, dengan bantuan Prancis, memutuskan untuk menginvasi Inggris. Ia adalah raja Skotlandia terakhir yang gugur dalam pertempuran, yakni dalam Pertempuran Flodden.[57] Persekutuan antara Skotlandia dengan Prancis diakhiri dengan disahkannya Traktat Edinburgh pada 1560. Prancis sepakat untuk menarik semua pasukannya dari dataran Britania. Pada tahun yang sama, John Knox bertekad untuk mengubah Skotlandia menjadi sebuah negara Protestan dan Parlemen Skotlandia mulai mencabut wewenang kepausan atas Skotlandia.[58]Mary, Ratu Skotlandia yang beragama Katolik dan mantan ratu Prancis, dipaksa untuk turun takhta pada tahun 1567.[59]
Pada tahun 1698, Skotlandia mengupayakan sebuah proyek ambisius untuk menguasai koloni perdagangan di Tanah Genting Panama. Hampir semua rakyat Skotlandia yang memiliki uang dikabarkan telah berinvestasi dalam proyek tersebut, yang dikenal dengan Skema Darien. Kolonisasi ini gagal, dan para pemilik modal mengalami kebangkrutan. Pada akhirnya, kegagalan kolonisasi ini berperan penting dalam penyatuan Skotlandia dengan Inggris di kemudian hari.[62][63] Pada tanggal 22 Juli 1706, Traktat Penyatuan disepakati oleh Parlemen Inggris dan Parlemen Skotlandia, dan setahun kemudian, Undang-Undang Penyatuan disahkan oleh kedua parlemen untuk menciptakan Kerajaan Britania Raya, yang mulai diberlakukan pada 1 Mei 1707.[13]
Abad ke-18
Ditiadakannya bea perdagangan dengan Inggris membuat aktivitas perdagangan Skotlandia semakin berkembang, terutama dengan koloni Amerika. Kapal milik GlasgowTobacco Lords menjadi kapal tercepat pada rute pelayaran menuju Virginia. Hingga Perang Kemerdekaan Amerika pada 1776, Glasgow merupakan pelabuhan tembakau utama di dunia dan mendominasi perdagangan dunia.[64] Kesenjangan kekayaan antara kelas pedagang dari Dataran Rendah Skotlandia (Lowland) dengan klan kuno dari Dataran Tinggi Skotlandia (Highland) memunculkan perbedaan selama berabad-abad.
Stuart Jacobite yang telah digulingkan tetap populer di wilayah dataran tinggi bagian timurlaut, terutama di kalangan non-Presbyterian, termasuk Katolik Roma dan Protestan Episkopalian. Namun, dua Kebangkitan Jacobite yang berlangsung pada 1715 dan 1745 gagal menyingkirkan Wangsa Hanover dari takhta Britania. Ancaman dari Jacobite terhadap Britania Raya dan kerajaannya berakhir dalam Pertempuran Culloden, pertempuran takhta terakhir yang dihadapi Britania Raya. Kekalahan ini menyebabkan terjadinya pengusiran besar-besaran penduduk pribumi dari Highland dan Kepulauan, yang dikenal dengan peristiwa Pembersihan Dataran Tinggi.
Pencerahan Skotlandia dan Revolusi Industri menjadikan Skotlandia sebagai salah satu kekuatan intelektual, perdagangan, dan industri[65]–seperti yang dikatakan Voltaire, "Kami meniru Skotlandia untuk seluruh ide-ide peradaban kami".[66] Dengan runtuhnya Jacobite dan munculnya Uni, ribuan rakyat Skotlandia, terutama penduduk dataran rendah, mengisi berbagai jabatan dalam bidang politik, pegawai negeri sipil,angkatan darat dan angkatan laut, perekonomian, pada perusahaan-perusahaan kolonial, dan bidang lainnya di seluruh Imperium Britania. Sejarawan Neil Davidson menyatakan "setelah 1746 terdapat tingkatan baru sehubungan dengan keikutsertaan Skotlandia dalam kehidupan politik, terutama di luar Skotlandia." Davidson juga menyatakan "jauh dari 'periferal' perekonomian Britania, Skotlandia–atau Dataran Rendah lebih tepatnya–bersemayam pada inti Britania."[67]
Glasgow menjadi salah satu kota terbesar di dunia, dan dijuluki dengan "Kota Kedua Imperium" setelah London.[73]Galangan kapal uap Clydeside dibangun pada 1860, yang khusus memproduksi kapal uap besi (setelah 1870 terbuat dari baja), yang dengan cepat menggantikan penggunaan kapal layar kayu para pedagang dan angkatan laut di dunia. Galangan ini menjadi pusat pembuatan kapal terkemuka di dunia.[74] Perkembangan industri, yang menelurkan kekayaan dan lapangan pekerjaan, tidak diiringi oleh pembangunan perumahan, perencaan perkotaan, dan penyediaan perawatan kesehatan yang memadai bagi masyarakat. Kondisi hidup di kota-kota besar buruk, dengan kepadatan penduduk dan angka kematian bayi yang tinggi serta meningkatnya angka tuberkulosis.[75]
Meskipun Pencerahan Skotlandia dianggap telah berakhir menjelang abad ke-18,[76] sumbangsih Skotlandia terhadap sastra dan sains Britania tetap berlanjut selama 50 tahun ke depan berkat tokoh-tokoh seperti fisikawan James Clerk Maxwell dan Lord Kelvin, dan para penemu dan pakar industri seperti James Watt dan William Murdoch, yang karya-karyanya berperan penting dalam perkembangan Revolusi Industri di seluruh Britania Raya.[77] Dalam kesusastraan, tokoh yang paling sukses pada pertengahan abad ke-19 adalah Walter Scott. Karya prosa perdananya, Waverley pada 1814, kerap disebut sebagai novel sejarah pertama.[78] Ia berkarier dengan sangat sukses dan membantu mendefinisikan dan memopulerkan identitas budaya Skotlandia pada abad ke-19.[79] Pada akhir abad ke-19, sejumlah penulis kelahiran Skotlandia berhasil meraih ketenaran internasional, termasuk Robert Louis Stevenson, Arthur Conan Doyle, J. M. Barrie, dan George MacDonald.[80] Skotlandia juga memainkan peran penting dalam pengembangan seni dan arsitektur. Glasgow School, yang dikembangkan pada akhir abad ke-19 dan berjaya pada awal abad ke-20, telah melahirkan seni perpaduan yang khas, termasuk Kebangkitan KeltikArts and Crafts Movement, dan Japonisme, yang diagung-agungkan dalam dunia seni modern Eropa dan juga membantu mendefinisikan gaya Seni Nouveau. Sedangkan arsitek dan seniman kenamaan Skotlandia yang berasal dari periode ini di antaranya Charles Rennie Mackintosh.[81]
Pada periode ini terjadi proses rehabilitasi kebudayaan Highland. Pada 1820-an, seiring dengan kebangkitan Romantisisme, tartan dan kilt dikenakan oleh kalangan elit sosial, tidak hanya di Skotlandia tetapi juga di seluruh Eropa,[82][83] yang didorong oleh popularitas puisi Ossian karya Macpherson,[84][85] dan diikuti oleh novel Waverley karya Walter Scott.[86] Meskipun demikian, rakyat Highland masih melarat dan sangat terbelakang.[87] Tekad pemerintah Britania untuk memperluas lahan pertanian menyebabkan pengusiran penduduk yang berdiam di Highland. Banyak penduduk Highland yang diusir atau terpaksa pindah karena tanah mereka diambil untuk dimanfaatkan sebagai peternakan domba. Pengusiran warga Highland dipicu oleh berubahnya pola pertanian di seluruh daratan Britania, serta kurangnya perlindungan hukum bagi mereka.[88] Sebagai akibatnya, terjadi eksodus berkepanjangan penduduk Highland ke kota-kota besar, terutama ke Inggris, bahkan lebih jauh hingga ke Kanada, Amerika Serikat, atau Australia.[89] Penduduk Skotlandia meningkat pesat pada abad ke-19, dari 1.608.000 pada 1801 menjadi 2.889.000 pada 1851, dan membengkak menjadi 4.472.000 pada 1901.[90] Di sisi lain, pertumbuhan industri tidak cukup menghasilkan lapangan pekerjaan yang layak. Sebagai hasilnya, selama periode 1841-1931, sekitar 2 juta warga Skotlandia bermigrasi ke Amerika Utara dan Australia, dan 750.000 lainnya pindah ke Inggris.[91]
Setelah bertahun-tahun memperjuangkan Kirk (gereja Skotlandia), pada 1834 kaum Evangelis berhasil meraih kendali gereja dari Majelis Umum dan mengesahkan Undang-Undang Veto, yang mengizinkan kongregasi untuk menolak maklumat "gangguan" yang tidak dikehendaki oleh patron. "Konflik Sepuluh Tahun" yang berlangsung sesudahnya sehubungan dengan perselisihan politik dan hukum berakhir dengan kekalahan kaum nonintrusionis di pengadilan sipil. Akibatnya, nonintrusionis yang dipimpin oleh Dr. Thomas Chalmers memisahkan diri dari gereja; peristiwa ini dikenal dengan Kekacauan Besar 1843. Sepertiga agamawan, kebanyakan berasal dari Utara dan Highland, mendirikan Gereja Bebas Skotlandia.[92] Pada akhir abad ke-19, perselisihan antara pengikut Calvinis fundamentalis dengan liberal teologis menyebabkan terjadinya perpecahan dalam tubuh Gereja Bebas setelah Calvinis hengkang dan mendirikan Gereja Presbyterian Bebas pada tahun 1893.[93]Emansipasi Katolik pada 1829 dan masuknya sejumlah besar imigran Irlandia setelah dilanda musibah kelaparan pada akhir 1840-an, terutama ke pusat Lowland seperti Glasgow, mengakibatkan berubahnya nasib penganut Katolik. Pada 1878, meski ditentang, hierarki Gereja Katolik Roma dikembalikan kepada negara, dan Katolik perlahan menjadi denominasi yang signifikan di Skotlandia.[93]
Industrialisasi, urbanisasi, dan Kekacauan 1843 menyebabkan terhambatnya perkembangan sekolah paroki. Sejak 1830, negara mulai mendanai pembangunan sekolah-sekolah; lalu pada 1846 pegelolaan sekolah didanai langsung oleh sponsor; dan pada 1872 Skotlandia meniru sistem pendidikan Inggris yang mendanai sebagian besar sekolah yang dikelola oleh dewan sekolah.[94]Universitas Glasgow yang bersejarah menjadi salah satu pelopor sistem pendidikan tinggi di Britania dengan menyediakan kebutuhan pendidikan bagi para pemuda yang berasal dari kalangan perkotaan dan komersial, tidak hanya bagi kelas atas.[95]Universitas St Andrews menjadi universitas Skotlandia pertama yang menerima murid putri. Universitas-universitas di Skotlandia yang menerima dan mengakui lulusan wanita terus meningkat hingga awal abad ke-20.[96]
Awal abad ke-20
Skotlandia memainkan peran penting bagi perjuangan Britania dalam Perang Dunia I, khususnya dalam menyediakan tentara, kapal, mesin, makanan, dan uang.[97] Dengan jumlah penduduk 4,8 juta pada 1911, Skotlandia mengirim setengah juta lebih prajurit ke medan perang, seperempat di antaranya gugur dalam pertempuran atau dikarenakan penyakit, dan 150.000 selebihnya terluka parah.[98]Field MarshalSir Douglas Haig bertindak sebagai komandan Britania di Front Barat.
Perang menyebabkan munculnya gerakan radikal bernama "Red Clydeside" yang dipimpin oleh militan serikat buruh. Kawasan industri dan markas yang dikuasai oleh Partai Liberal beralih menjadi milik Buruh pada tahun 1922, yang berpusat di distrik kelas pekerja Katolik Irlandia. Kaum wanita juga terlibat aktif membangun solidaritas dalam masalah perumahan. Namun, kelompok "Reds" yang mekar di dalam tubuh Partai Buruh dan sedikitnya pengaruh di Parlemen menyebabkan merosotnya pengaruh Buruh pada akhir 1920.[99]
Pengembangan kembali industri perkapalan tidak sesuai dengan harapan. Sebaliknya, depresi parah menghantam perekonomian Skotlandia pada tahun 1922 dan tidak sepenuhnya pulih hingga 1939. Periode antarperang ditandai oleh stagnasi perekonomian di kawasan perdesaan dan perkotaan, serta angka pengangguran yang tinggi.[100] Perang memang menimbulkan dampak yang mendalam dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Namun, para tokoh Skotlandia mulai merenungkan kemerosotan mereka, terutama mengenai masalah kesehatan yang buruk, perumahan yang tidak layak, dan pengangguran massal jangka panjang. Pekerjaan di luar negeri untuk melayani Imperium Britania tidak lagi menarik bagi kalangan muda yang ambisius, yang malah pergi meninggalkan Skotlandia secara permanen. Ketergantungannya yang sangat besar pada industri berat dan pertambangan merupakan masalah utama stagnasi perekonomian Skotlandia, dan tak ada pihak yang menawarkan solusi terbaik. Situasi ini, menurut Finlay (1991) mencerminkan "meluasnya rasa keputusasaan yang menyebabkan para pebisnis dan pemimpin politik menerima ortodoksi baru perencanaan ekonomi pemerintah yang terpusat pada masa Perang Dunia II."[101]
Setelah tahun 1945, perekonomian Skotlandia semakin terpuruk karena ketatnya persaingan di luar negeri, industri yang tidak efisien, dan kesenjangan industri.[103] Hanya dalam beberapa dekade terakhir negara ini baru bisa menikmati kebangkitan budaya dan ekonomi. Faktor ekonomi yang bersumbangsih terhadap kebangkitan ini antara lain adalah industri jasa keuangan yang semakin meningkat, manufaktur elektronik (lihat Silicon Glen),[104] serta industri gas dan minyak Laut Utara.[105] Diperkenalkannya Pajak Komunitas (atau Pajak Pungutan) oleh pemerintahan Margaret Thatcher pada 1989 setahun lebih awal dari negara lainnya di Britania Raya menyebabkan berkembangnya gerakan-gerakan yang mendukung agar Skotlandia secara langsung berhak mengontrol urusan dalam negerinya sendiri.[106] Setelah referendum rencana devolusi pada 1997, Undang-Undang Skotlandia 1998[107] disahkan oleh Parlemen Britania Raya, yang kemudian membentuk Pemerintahan dan Parlemen Skotlandia terdevolusi yang berwenang atas sebagian besar undang-undang yang secara spesifik diperuntukkan bagi Skotlandia.[108]
Pulau Cumbre Kecil dengan Pulau Arran di latar belakang (kiri). Pantai Traigh Seilebost di Pulau Harris (kanan)
Daratan utama Skotlandia mencakup sepertiga daratan Pulau Britania Raya, yang terletak di sebelah baratlaut lepas pantai Benua Eropa. Luas total Skotlandia adalah 78.772 km2 (30.414 sq mi)*,[109] atau sekitar tiga perempat dari ukuran Pulau Jawa. Inggris adalah satu-satunya perbatasan darat Skotlandia, dengan panjang perbatasan 96 kilometer (60 mi)* yang membentang dari basin Sungai Tweed di pantai timur hingga ke Solway Firth di pantai barat. Di sebelah barat, Skotlandia berbatasan dengan Samudera Atlantik, dan Laut Utara di sebelah timur. Pulau Irlandia berjarak 30 kilometer (19 mi)* dari baratdaya semenanjung Kintyre,[110] sedangkan Norwegia berjarak 305 kilometer (190 mi)* di sebelah timur, dan Kepulauan Faroe 270 kilometer (168 mi)* di sebelah utara.
Luas wilayah Skotlandia ditetapkan melalui Traktat York 1237 antara Skotlandia dengan Kerajaan Inggris,[111] serta melalui Traktat Perth 1266 antara Skotlandia dan Norwegia.[13] Wilayah Skotlandia lepas atau bertambah di kemudian hari, misalnya Pulau Man, yang jatuh ke tangan Inggris pada abad ke-14 dan saat ini menjadi Dependensi Kerajaan Britania Raya; kepulauan Orkney dan Shetland diakuisisi dari Norwegia pada 1472;[109] dan Berwick-upon-Tweed jatuh ke tangan Inggris pada 1482.
Pusat geografis Skotlandia terletak beberapa mil dari desa Newtonmore di Badenoch.[112] Dengan ketinggian 1.344 meter (4.409 ft)* di atas permukaan laut, Ben Nevis menjadi titik tertinggi di Skotlandia, sedangkan sungai terpanjang adalah Sungai Tay, yang mengalir sejauh 190 kilometer (118 mi)*.[113][114]
Seluruh wilayah Skotlandia tertutup oleh lapisan es pada zaman esPleistosen, dan lanskap Skotlandia banyak dipengaruhi oleh glasiasi. Dari sudut pandang geologi, Skotlandia digolongkan menjadi tiga bagian.
Dataran Rendah Sentral adalah kawasan lembah yang telah terbentuk sejak zaman Paleozoikum. Banyak batuan sedimen di kawasan ini yang bernilai ekonomis, terutama batu bara dan batu besi, yang telah memicu lahirnya Revolusi Industri di Skotlandia. Kawasan ini juga mengalami vulkanisme hebat, Arthur's Seat di Edinburgh adalah salah satu sisa-sisa letusan gunung api, begitu juga dengan Ochils dan Campsie Fells.
Dataran Tinggi Selatan dijejeri oleh bukit yang membentang hampir sepanjang 200 kilometer (124 mi)* dengan lembah yang luas, yang membentang di sepanjang garis patahan dari Girvan hingga Dunbar.[115][116][117] Fondasi geologi kawasan ini sebagian besarnya terdiri dari lapisan Silur yang terbentuk sekitar 4-500 juta tahun yang lalu. Titik tertinggi di Dataran Tinggi Selatan berada di Merrick dengan ketinggian 843 m (2.766 ft)*.[12][118][119][120] Kawasan ini juga menjadi lokasi dari desa tertinggi di Britania Raya, yakni Wanlockhead (430 m or 1.411 ft di atas permukaan laut).[117]
Skotlandia beriklimlaut yang cenderung berubah-ubah. Karena udara hangat yang dihantarkan oleh Arus Teluk dari Samudera Atlantik, Skotlandia mengalami musim dingin yang lebih ringan (lebih dingin, sedangkan musim panas lembap) jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah yang berada di garis lintang yang sama, misalnya Labrador, Skandinavia selatan, Moskow di Rusia, dan Semenanjung Kamchatka di sisi belakang Eurasia. Meski demikian, suhu udara pada umumnya lebih rendah dari wilayah Britania lainnya, dengan suhu terdingin −27,2 °C (−17,0 °F) yang tercatat di Braemar, Pegunungan Grampian, pada 11 Februari 1895.[121] Suhu rata-rata musim dingin di Lowland adalah 6 °C (42,8 °F), dan suhu rata-rata musim panas 18 °C (64,4 °F). Suhu tertinggi yang pernah tercatat adalah 32,9 °C (91,2 °F) di Greycrook, Perbatasan Skotlandia pada 9 Agustus 2003.[122]
Secara umum, Skotlandia barat lebih hangat daripada Skotlandia timur, terutama karena pengaruh arus laut Atlantik dan suhu permukaan Laut Utara yang lebih dingin. Tiree, di Hebrides Dalam, adalah salah satu tempat tercerah di Skotlandia; tempat ini menerima sinar matahari lebih dari 300 jam pada bulan Mei 1975.[122] Curah hujan bervariasi di seluruh Skotlandia. Highland barat merupakan kawasan terbasah di Skotlandia, dengan curah hujan tahunan mencapai 3.000 mm (118,1 in)*.[123] Sedangkan sebagian besar kawasan Lowland menerima curah hujan kurang dari 800 mm (31,5 in)* pertahun.[124] Hujan salju padat jarang terjadi di Lowland, namun biasa terjadi di kawasan yang lebih tinggi. Braemar memiliki rata-rata hari bersalju 59 hari pertahun,[125] sedangkan sebagian besar kawasan pesisir dilanda salju kurang dari 10 hari pertahun.[124]
Satwa liar Skotlandia merupakan satwa khas Eropa baratlaut, meskipun beberapa mamalia yang lebih besar seperti lynx, beruang coklat, serigala, kijang, dan walrus sudah punah karena perburuan. Terdapat juga populasi anjing laut dan beraneka burung laut seperti gannet.[126]Elang emas adalah satwa yang telah menjadi ikon nasional.[127]
Flora Skotlandia bervariasi, terdiri dari spesies hutan gugur dan hutan konifer, serta padang rumput dan tundra. Penanaman pohon komersial dalam skala besar dan pengelolaan padang rumput di dataran tinggi untuk kepentingan peternakan domba dan kegiatan olahraga komersial berdampak terhadap persebaran satwa dan tumbuhan asli.[137] Pohon tertinggi di Britania Raya adalah cemara besar yang ditanam di sekitaran Loch Fyne, Argyll, pada 1870-an, dan Fortingall Yew yang berusia 5.000 tahun diduga adalah makhluk hidup tertua di Eropa.[138][139][140] Meskipun sejumlah tumbuhan vaskular asli Skotlandia dinilai rendah menurut standar dunia, flora birofit Skotlandia cukup penting secara global.[141][142]
Kepala negara Skotlandia adalah raja/ratu Britania Raya, saat ini Raja Charles III (sejak 2022). Nama penyandang kekuasaan "Elizabeth II" memicu kontroversi pada saat penobatannya karena Skotlandia sebelumnya tak pernah diperintah oleh Elizabeth I. Elizabeth I memerintah Inggris dan Irlandia ketika Skotlandia masih menjadi negara merdeka. Kasus ini sampai ke pengadilan, dikenal dengan kasus MacCormick v. Lord Advocate (1953 SC 396), yang menggugat Ratu karena menggunakan nama Elizabeth II dan menyatakan bahwa hal ini merupakan pelanggaran terhadap Pasal 1 Traktat Penyatuan. Kerajaan memenangkan kasus tersebut. Pengadilan memutuskan bahwa penguasa monarki Britania berikutnya berhak memakai penomoran yang sesuai dengan pendahulu penguasa monarki Inggris ataupun Skotlandia, yang berarti penomorannya akan lebih tinggi.[143] Sebagai contoh, raja masa depan yang bernama James akan menggunakan nama regnal James VIII, karena James terakhir yang memerintah Skotlandia adalah James VII (atau James II di Inggris), begitu juga dengan raja Henry berikutnya, yang akan menyandang nama regnal Henry IX di seluruh Britania dan Persemakmuran, meskipun tidak ada raja Skotlandia yang bernama Henry.
Skotlandia memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas di dalam Britania Raya, serta perwakilan di Parlemen Britania. Kekuasaan eksekutif dan legislatif dilimpahkan (devolusi) kepada Pemerintahan Skotlandia dan Parlemen Skotlandia yang berkedudukan di Holyrood, Edinburgh. Meski demikian, Parlemen Britania Raya tetap memiliki kekuasaan atas urusan-urusan tertentu yang tidak dimaksudkan untuk menjadi wewenang Pemerintah dan Parlemen Skotlandia, sesuai dengan Undang-Undang Skotlandia 1998, misalnya seperti pemungutan pajak Britania, keamanan sosial, pertahanan, hubungan luar negeri, dan penyiaran.[144] Parlemen Skotlandia memiliki kewenangan legislatif atas semua permasalahan yang terkait dengan Skotlandia, termasuk kewenangan terbatas untuk memungut pajak penghasilan. Pada tahun 2008, dalam wawancara di stasiun televisi BBC Scotland, perdana menteri Gordon Brown menyatakan bahwa Parlemen Skotlandia akan diberi kewenangan lebih untuk memungut pajak.[145]
Parlemen Skotlandia dapat memberi persetujuan legislatif atas urusan-urusan yang dilimpahkan kepadanya dan menyerahkannya kembali kepada Westminster melalui pengesahan Mosi Persetujuan Legislatif jika undang-undang Britania Raya dianggap lebih tepat untuk menangani urusan tersebut. Karena Parlemen Skotlandia memiliki hak untuk mengesahkan undang-undang, penyediaan pelayanan publik di Skotlandia berbeda dengan Inggris yang tidak memiliki hak devolutif. Sebagai contoh, Skotlandia menggratiskan biaya pendidikan tinggi dan perawatan kesehatan bagi penduduk usia tua, sedangkan Inggris tidak. Skotlandia adalah negara Britania Raya pertama yang menerapkan peraturan larangan merokok di tempat umum tertutup.[146]
Parlemen Skotlandia adalah badan legislatif unikameral yang beranggotakan 129 anggota parlemen (MP), 73 di antaranya mewakili konstituensi masing-masing dan dipilih lewat sistem pemilihan suara terbanyak, sedangkan 56 selebihnya mewakili delapan daerah pemilihan berbeda yang dipilih dengan sistem anggota tambahan. Anggota parlemen Skotlandia menjabat selama empat tahun (kecuali pada periode 2011–2016). Ratu Britania Raya menunjuk salah satu anggota parlemen Skotlandia yang dicalonkan oleh Parlemen untuk menjadi Menteri Pertama. Sedangkan menteri lainnya ditunjuk oleh Menteri Pertama untuk membantu pelaksanaan kebijakannya. Bersama-sama, mereka membentuk Pemerintahan Skotlandia, yang berperan sebagai badan eksekutif.[147]
Dalam pemilihan umum 2011, Partai Nasional Skotlandia (SNP) membentuk pemerintahan mayoritas setelah memenangkan 69 dari 129 kursi di Parlemen. Ini adalah pemerintahan mayoritas pertama sejak Parlemen Skotlandia modern dibentuk pada tahun 1999. Pemimpin SNP, Alex Salmond, ditunjuk sebagai Menteri Pertama. Partai Buruh Skotlandia merupakan partai oposisi utama, bersama dengan Partai Konservatif, Demokrat Liberal, dan Partai Hijau, yang juga memiliki perwakilan di parlemen. Margo MacDonald adalah satu-satunya anggota parlemen independen yang duduk di Parlemen Skotlandia. Pemilihan umum Parlemen Skotlandia berikutnya akan digelar pada 5 Mei 2016. Rancangan Undang-Undang Skotlandia, yang diajukan oleh Komisi Calman kepada Dewan Rakyat Britania, mengusulkan pelimpahan kekuasaan yang lebih besar kepada Skotlandia. Meskipun RUU tersebut masih harus disahkan sebagai undang-undang, Partai Nasional Skotlandia percaya bahwa RUU tersebut tidak akan melimpahkan kekuasaan yang cukup besar kepada Parlemen Skotlandia.[148]
Dalam Dewan Rakyat Britania (House of Commons), Skotlandia diwakili oleh 59 MP yang dipilih dari wilayah konstituensi Skotlandia. Scotland Office berperan sebagai perwakilan pemerintah Britania Raya di Skotlandia dan juga mewakili kepentingan Skotlandia dalam pemerintahan Britania Raya.[149] Scotland Office dikepalai oleh Sekretaris Negara Skotlandia yang duduk di Kabinet Britania Raya; Sekretaris Negara saat ini adalah Michael Moore.
Skotlandia modern terbagi menjadi berbagai unit administratif untuk berbagai tujuan. Dalam pemerintahan daerah, terdapat 32 wilayah dewan sejak 1996,[150] dengan dewan yang memiliki kewenangan uniter untuk menyediakan seluruh pelayanan pemerintah daerah. Dewan komunitas adalah organisasi tidak resmi yang mewakili wilayah dewan tertentu.
Dalam Parlemen Skotlandia, terdapat 73 daerah konstituensi dan delapan region. Sedangkan untuk Parlemen Britania Raya terdapat 59 daerah konstituensi. Hingga 2013, pasukan pemadam kebakaran dan kepolisian Skotlandia disesuaikan dengan sistem region yang diperkenalkan pada 1975. Untuk masalah perawatan kesehatan, penomoran kode pos, serta pembagian organisasi pemerintah dan nonpemerintah semisal gereja, Skotlandia menggunakan pembagian lama untuk keperluan administrasi.
Sepanjang sejarahnya, kebijakan devolusi telah dianjurkan oleh tiga partai utama di Britania dengan berbagai antusiasme. Pemimpin Partai Buruh terakhir, John Smith, berpendapat bahwa pembentukan Parlemen Skotlandia adalah "kehendak rakyat Skotlandia".[153] Status konstitusional Skotlandia terus menjadi sumber perdebatan selama bertahun-tahun.
Pada tahun 2007, Pemerintah Skotlandia membentuk "National Conversation" untuk membicarakan masalah-masalah konstitusional, yang mengusulkan sejumlah opsi seperti peningkatan kewenangan Parlemen Skotlandia, federalisme, atau pelaksanaan referendum kemerdekaan Skotlandia dari Britania Raya. Menolak opsi terakhir, tiga partai oposisi utama di Parlemen Skotlandia mengusulkan pembentukan Komisi Konstitusional Skotlandia untuk menyelidiki pelimpahan kekuasaan dari Britania kepada Skotlandia.[154] Pada Agustus 2009, Partai Nasional Skotlandia mengusulkan RUU untuk melaksanakan referendum kemerdekaan pada bulan November 2010. Namun karena ditentang oleh partai utama lainnya, RUU ini batal disahkan.[155][156] Rencana untuk melaksanakan referendum ditunda oleh Partai Nasional Skotlandia (SNP) hingga pemilihan umum Parlemen 2011.[157] Pemilu Parlemen yang digelar pada bulan Mei 2011 dimenangkan secara mayoritas oleh SNP, yang berencana untuk melaksanakan referendum kemerdekaan Skotlandia pada 18 September 2014 setelah berkonsultasi dengan Pemerintah Skotlandia pada tanggal 25 Januari 2012.[158]
Hukum Skotlandia berlandaskan pada hukum Romawi,[159] menggabungkan unsur-unsur Corpus Juris Civilishukum sipil dan hukum umum abad pertengahan. Dalam Traktat Penyatuan 1707, disepakati bahwa Skotlandia tetap diperkenankan untuk mempertahankan sistem hukum yang terpisah dari sistem hukum Inggris dan Wales.[160] Sebelum tahun 1611, ada beberapa sistem hukum regional di Skotlandia, terutama hukum Udal di Orkney dan Shetland, yang berlandaskan pada hukum Norse. Sistem hukum Skotlandia lainnya semisal hukum Keltik atau hukum Brehon umum tetap digunakan di Highland hingga tahun 1800-an.[161]
Hukum Skotlandia memiliki tiga jenis peradilan yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pengadilan, yakni peradilan perdata, pidana, dan heraldik. Pengadilan perdata tertinggi adalah Pengadilan Sesi, namun banding juga dapat dibawa ke Mahkamah Agung Britania Raya (atau ke Dewan Pertuanan sebelum 1 Oktober 2009). Sedangkan fungsi pengadilan pidana tertinggi di Skotlandia dipegang oleh Pengadilan Tinggi Yustisi. Pengadilan Sesi bertempat di Parliament House, Edinburgh, sedangkan Pengadilan Tinggi Yustisi berlokasi di Lawnmarket. Pengadilan sheriff adalah pengadilan pidana dan perdata utama yang menangani sebagian besar kasus. Terdapat 49 pengadilan sheriff di seluruh Skotlandia.[162]Pengadilan distrik diperkenalkan pada 1975 untuk menangani kasus pelanggaran hukum yang ringan dan kecil. Pengadilan ini secara bertahap digantikan oleh hakim pengadilan setempat dari tahun 2008-2010. Kasus-kasus heraldik ditangani oleh Pengadilan Lord Lyon.
Selama puluhan tahun, sistem hukum Skotlandia tergolong unik karena merupakan satu-satunya sistem hukum tanpa parlemen di dunia. Hal ini berakhir dengan dibentuknya Parlemen Skotlandia pada 1999, yang berfungsi sebagai badan legislatif di Skotlandia. Kebanyakan unsur sistem hukum lama tetap dipertahankan. Dalam hukum pidana, sistem hukum Skotlandia unik karena memiliki tiga putusan, yakni "bersalah", "tidak bersalah", dan "tidak terbukti".[163] Putusan "tidak bersalah" dan "tidak terbukti" akan berakibat vonis bebas, biasanya tidak ada kemungkinan untuk menyelenggarakan pengadilan ulang, sesuai dengan aturan risiko ganda. Meskipun demikian, pengadilan ulang bisa saja digelar jika bukti baru ditemukan di kemudian hari, atau jika pihak yang dibebaskan mengakui kesalahannya, atau jika vonis bebas tersebut diketahui menghambat penegakan keadilan–lihat ketentuan Undang-Undang Risiko Ganda Skotlandia 2011. Sebagian hukum Skotlandia berbeda dengan hukum negara Britania lainnya, dan banyak juga istilah yang berbeda konsep hukumnya. Sebagai contoh, kasus pembunuhan tak direncana di Inggris dan Wales secara umum sebanding dengan pembunuhan bersalah di Skotlandia, dan pembakaran sengaja disebut dengan "membesarkan api yang disengaja" di Skotlandia. Selain itu, beberapa hal yang dianggap sebagai tindak kejahatan di Inggris dan Wales tidak berlaku di Skotlandia, misalnya pemalsuan. Prosedur peradilan Skotlandia juga berbeda; hakim Skotlandia yang menangani kasus-kasus kriminal berjumlah lima belas orang, bukannya dua belas seperti yang umum digunakan di negara-negara Anglosfir.
Sistem hukum perdata Skotlandia telah dikritik oleh para Hakim Senior, yang menganggapnya terlalu "Victoria" dan kuno.[164]Layanan Penjara Skotlandia bertanggung jawab untuk mengelola penjara di Skotlandia, yang secara keseluruhan dihuni oleh 8.500 tahanan lebih.[165]Sekretaris Kabinet untuk Keadilan bertanggung jawab atas Layanan Penjara Skotlandia di Skotlandia.
Skotlandia menerapkan sistem perekonomian campuranterbuka gaya barat yang sangat terkait dengan Eropa dan seluruh dunia. Secara tradisional, perekonomian Skotlandia didominasi oleh industri berat yang disokong oleh industri galangan kapal di Glasgow, pertambangan batu bara, dan industri baja. Industri minyak bumi yang terdapat di Laut Utara juga telah menjadi sumber perekonomian penting sejak 1970-an, terutama di Skotlandia timurlaut.
Pada tahun 2005, total ekspor Skotlandia (tidak termasuk perdagangan dalam negeri) diperkirakan sebesar £17,5 miliar, dengan 70% (£12,2 miliar) di antaranya berasal dari sektor manufaktur.[176] Ekspor utama Skotlandia adalah wiski, barang elektronik, dan jasa keuangan. Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Prancis, dan Spanyol merupakan pasar ekspor utama Skotlandia.[176] Produk Domestik Bruto (PDB) Skotlandia, termasuk nilai minyak dan gas alam yang diproduksi di perairan Skotlandia, diperkirakan mencapai £150 miliar pada tahun 2012.[3] Jika Skotlandia merdeka, sekitar 95% cadangan minyak dan gas alam Britania Raya akan dimiliki oleh Skotlandia. Jika cadangan minyak ini dibagi dengan jumlah penduduk, angka tersebut akan berkurang menjadi 9%.[177] Skotlandia juga menguasai hampir 25% potensi energi terbarukan Eropa.[178]
Wiski mungkin adalah produk manufaktur Skotlandia yang paling terkenal. Ekspor wiski telah meningkat sebesar 87% dalam beberapa dekade terakhir, yang menyumbangkan lebih £4,25 miliar bagi perekonomian Britania, atau seperempat dari penerimaan makanan dan minuman di negara tersebut.[179] Wiski juga menjadi salah satu dari lima produk ekspor unggulan Britania Raya, yang menciptakan kurang lebih 35.000 lapangan pekerjaan.[180] Pariwisata juga turut bersumbangsih terhadap perekonomian Skotlandia. Laporan yang ditebitkan oleh Scottish Parliament Information Centre (SPICe) untuk Scottish Parliament's Enterprise and Life Long Learning Committee pada tahun 2002 menunjukkan bahwa sektor pariwisata menyumbang hampir 5% bagi PDB Skotlandia dan menciptakan 7,5% lapangan kerja.[181]
Dengan menyertakan pendapatan minyak dan gas alam di Laut Utara, rata-rata tarif pajak Skotlandia adalah £10.700 perkepala, lebih besar jika dibandingkan dengan tarif pajak Inggris yang hanya £9.000 perkepala.[182] Skotlandia juga menerima belanja umum perkepala yang lebih besar jika dibandingkan dengan negara lainnya di Britania Raya; pada Februari 2012, Pusat Riset Ekonomi dan Bisnis menyatakan bahwa "Skotlandia tidak menerima subsidi bersih".[183] Secara keseluruhan, Skotlandia menyumbangkan 9,9% (£56,9 m) bagi pendapatan pajak Britania Raya, meskipun penduduknya hanya 8,4% dari total penduduk Britania. Sedangkan pengeluaran Skotlandia sebesar 9,3% (£64,5 m) dari total belanja Britania Raya. Meskipun mengalami defisit anggaran, angka ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan negara lainnya di Britania Raya. Selama tiga puluh tahun belakangan, Skotlandia juga bersumbangsih menghasilkan surplus anggaran hampir £20 miliar bagi perekonomian Britania.[184] Data terakhir pada bulan Oktober 2013 menunjukkan bahwa pada kuartal II 2013, perekonomian Skotlandia telah tumbuh sebesar 0,6%, sebanding dengan pertumbuhan ekonomi Britania Raya pada periode tersebut.[185][186] Angka pengangguran dan jumlah angkatan kerja di Skotlandia lebih rendah jika dibandingkan dengan Britania Raya secara keseluruhan; angka pengangguran Skotlandia pada Oktober 2013 adalah 7,1%, sedangkan Britania 7,4%,[187] dan angka ketenagakerjaan di Skotlandia adalah 72,6%, lebih tinggi dari Britania Raya secara keseluruhan yang sebesar 72,0%.[188] Angka pengangguran pemuda juga sedikit lebih rendah: 21,1% di Skotlandia dan 21,3% di Britania Raya pada periode Agustus-Oktober 2013.[188]
Skotlandia memiliki lima bandar udara utama, yakni Glasgow, Edinburgh, Aberdeen, Prestwick, dan Inverness, yang secara keseluruhan melayani 150 tujuan internasional dengan beragam jadwal dan jasa penerbangan carteran.[191]GIP bertugas untuk mengoperasikan Bandar Udara Edinburgh, BAA mengoperasikan Aberdeen dan Glasgow, sedangkan Highland and Islands Airports mengoperasikan 11 bandar udara regional, termasuk Inverness, yang melayani jasa penerbangan ke lokasi-lokasi yang lebih terpencil.[192]
Jalan motor dan jalan utama di Skotlandia dikelola oleh Transport Scotland. Jalan raya yang selebihnya dikelola oleh pemerintah daerah masing-masing. Angkutan feri beroperasi melayani daratan Skotlandia dengan banyak pulau. Angkutan feri ini sebagian besarnya dioperasikan oleh Caledonian MacBrayne, dan selebihnya dioperasikan oleh pemerintah daerah. Jasa feri lainnya yang dikelola oleh perusahaan swasta juga menghubungkan Skotlandia dengan Irlandia Utara, Belgia, Norwegia, Kepulauan Faroe, dan Islandia. Network Rail Infrastructure Limited memiliki dan mengoperasikan infrastruktur transportasi kereta di Skotlandia, sedangkan Pemerintah Skotlandia bertanggung jawab atas strategi dan pendanaan angkutan rel secara keseluruhan.[193] Jaringan rel Skotlandia terdiri dari sekitar 340 stasiun kereta dan jalur rel sepanjang 3.000 kilometer. Lebih dari 63 juta penumpang menggunakan jasa angkutan ini setiap tahunnya.[194]
Angkutan kereta api di Skotlandia dikelola oleh Transport Scotland.[195] Jalur rel Pantai Timur dan Pantai Barat saling menghubungkan kota-kota besar di Skotlandia, juga dengan kota-kota di Inggris. Jasa kereta domestik di Skotlandia dioperasikan oleh First ScotRail. Saat dikelola oleh British Rail, jalur Pantai Barat yang menghubungkan London Euston dengan Glasgow Central telah dielektrifikasi pada 1970-an, diikuti oleh jalur Pantai Timur pada 1980-an. British Rail membentuk dan melimpahkan tugasnya pada ScotRail. Saat masih berada di tangan British Rail, sebagian besar jalur di Strathclyde telah dielektrifikasi. Strathclyde Passenger Transport Executive diakui sebagai "jaringan kereta listrik terbesar di luar London". Sebagian besar angkutan kereta di Skotlandia sudah dielektrifikasi, namun masih ada yang belum, misalnya di Highland, Angus, Aberdeenshire, kota Dundee dan Aberdeen, serta Perth & Kinross, dan tidak ada pulau-pulau yang dilayani oleh angkutan kereta.
Glasgow juga telah memiliki sistem kereta bawah tanah yang terintegrasi sejak tahun 1986. Setelah diperbarui dan dimodernisasi antara tahun 1977 hingga 1980, 15 stasiunnya hanya mampu melayani kurang dari 40.000 penumpang perhari. Ada rencana untuk memperbarui sistem secara ekstensif untuk menyambut Pesta Olahraga Persemakmuran 2014.
Jumlah penduduk Skotlandia menurut sensus 2001 adalah 5.062.011. Angka ini meningkat menjadi 5.295.400 pada tahun 2011.[2] Meskipun Edinburgh adalah ibu kota Skotlandia, ia bukanlan kota terbesar. Dengan jumlah penduduk lebih dari 584.000 jiwa, Glasgow menyandang predikat sebagai kota terbesar di Skotlandia. Konurbasi Glasgow Raya, dengan jumlah penduduk hampir 1,2 juta, adalah tempat tinggal bagi hampir seperempat penduduk Skotlandia.[197]
Central Belt adalah tempat sebagian besar kota-kota di Skotlandia berlokasi. Glasgow terletak di sebelah barat, Edinburgh dan Dundee di sebelah timur, sedangkan Perth (yang diberi status kota pada 2012) membentang sepanjang 20 mil dari hulu Sungai Tay hingga ke Dundee. Kota besar di Skotlandia yang terletak di luar Central Belt hanyalah Aberdeen, yang berlokasi di pantai barat bagian utara. Kawasan Highland sangat jarang penduduknya, meskipun kota Inverness telah mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat dalam beberapa tahun terakhir.[per kapan?]
Secara umum, hanya pulau-pulau besar yang bisa diakses yang masih dihuni oleh manusia. Saat ini, pulau yang dihuni jumlahnya kurang dari 90 pulau. Kawasan Upland selatan umumnya terdiri dari wilayah perdesaan yang didominasi oleh sektor pertanian dan kehutanan.[198][199] Karena masalah perumahan di Glasgow dan Edinburgh, lima kota baru didirikan pada tahun 1947 hingga 1966. Kota-kota tersebut adalah East Kilbride, Glenrothes, Livingston, Cumbernauld, dan Irvine.[200]
Imigrasi yang berlangsung sejak Perang Dunia II menyebabkan kota-kota seperti Glasgow, Edinburgh, dan Dundee didiami oleh sejumlah kecil warga Asia Selatan.[201] Pada 2011, diperkirakan terdapat sekitar 49.000 warga Pakistan yang tinggal di Skotlandia, menjadikan mereka sebagai kelompok etnis non-kulit putih terbesar di negara ini.[1] Sejak Perluasan Uni Eropa, semakin banyak penduduk yang berasal dari Eropa Timur dan Tengah yang pindah ke Skotlandia; sensus 2011 menunjukkan sekitar 61.000 warga Polandia tinggal di Skotlandia.[1][202]
Skotlandia memiliki tiga bahasa yang diakui secara resmi, yakni bahasa Inggris, Skots, dan Gaelik Skotlandia. Hampir keseluruhan warga Skotlandia menuturkan bahasa Inggris,[butuh rujukan] dan pada tahun 1996, General Register Office for Scotland memperkirakan bahwa sekitar 17 hingga 33% penduduk Skotlandia bisa berbahasa Skots.[203] Bahasa lainnya adalah bahasa Inggris Dataran Tinggi. Gaelik umumnya dituturkan di Kepulauan Barat, namun jika dihitung secara nasional, hanya 1% penduduk Skotlandia yang masih menuturkan bahasa Gaelik.[204] Jumlah penutur bahasa Gaelik di Skotlandia merosot dari 250.000 pada 1881 menjadi 60.000 pada 2008.[205]
Terdapat lebih banyak penduduk keturunan Skotlandia yang menetap di luar negeri jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Skotlandia sendiri. Menurut sensus 2000, sebanyak 9,2 juta warga Amerika Serikat mengaku berdarah Skotlandia,[206] penduduk Protestan Ulster umumnya memiliki darah Lowland Skotlandia,[207] dan diperkirakan terdapat lebih dari 27 juta warga keturunan Irlandia-Skotlandia yang saat ini tinggal di Amerika Serikat.[208][209] Di Kanada, penduduk Kanada-Skotlandia berjumlah 4,7 juta jiwa.[210] Sekitar 20% bangsa Eropa yang tinggal di Selandia Baru juga berasal dari Skotlandia.[211]
Pada Agustus 2012, jumlah penduduk Skotlandia mencapai angka tertinggi, yakni 5,25 juta jiwa.[212] Alasan peningkatan jumlah penduduk ini terutama adalah karena besarnya angka kelahiran daripada angka kematian, dan semakin banyaknya imigran asing yang pindah ke Skotlandia. Pada tahun 2011, sebanyak 43.700 warga Wales, Irlandia Utara, dan Inggris pindah ke Skotlandia.[212]
Angka kematian total (AKT) di Skotlandia adalah 2,1 (1,73 pada 2011[213]). Saat ini, mayoritas kelahiran berasal dari wanita yang tidak menikah (51,3% kelahiran pada tahun 2012 adalah di luar nikah[214]).
Sistem pendidikan Skotlandia berbeda dengan negara lainnya di Britania Raya, dengan penekanan pada karakteristik pendidikan menyeluruh.[216] Pada abad ke-15, kaum Humanis menekankan pendidikan terakumulasi dengan mengesahkan Undang-Undang Pendidikan 1496, yang menyatakan bahwa semua putra baron dan pekerja bebas harus menghadiri sekolah tata bahasa untuk mempelajari "perfyct Latyne", yang menyebabkan meningkatnya angka melek huruf di kalangan pria dan elit kaya.[217] Dalam First Book of Discipline 1560, ada rencana untuk mendirikan sebuah sekolah di setiap paroki, namun rencana ini gagal karena kendala finansial.[218] Dalam Undang-Undang Pendirian Sekolah 1616, setiap paroki diperintahkan untuk mendirikan sebuah sekolah.[219] Pada akhir abad ke-17, sejumlah besar sekolah paroki telah selesai dibangun di Lowland, namun banyak wilayah di Highland masih belum memiliki sekolah dasar.[220] Meskipun demikian, pendidikan masih dikelola oleh gereja, bukannya oleh negara, sampai dikeluarkannya Undang-Undang Pendidikan 1872.[221]
"Curriculum for Excellence" menyediakan kerangka kerja kurikuler bagi anak-anak yang berusia antara 3 sampai 18 tahun.[222] Semua anak-anak yang berusia antara 3–18 tahun di Skotlandia berhak menerima pendidikan gratis. Pendidikan wajib secara resmi dimulai pada usia sekitar 5 tahun dan ditempuh selama 7 tahun (P1-P7); saat ini, anak-anak di Skotlandia menjalani kelas Standard Grades atau Intermediate pada saat berusia 14 sampai 16 tahun. Sistem ini rencananya akan dihapus dan digantikan oleh Kualifikasi Nasional Curriculum for Excellence. Usia tamat sekolah umumnya adalah 16 tahun, setelah itu siswa dapat memilih untuk tetap bersekolah dan menempuh kelas Access, Intermediate, dan Higher Grade, atau melanjutkan ke perguruan tinggi. Sejumlah kecil pelajar bersekolah di sekolah swasta. Beberapa sekolah swasta menggunakan sistem yang serupa dengan sistem Inggris, dan menempuh ujian GCSE, A-Level, dan AS-Level.[223]
Sekitar dua pertiga (67%) warga Skotlandia yang dilaporkan beragama pada tahun 2001, 65% di antaranya adalah Kristen.[231] Sebaliknya, 28% penduduk Skotlandia dilaporkan tidak beragama. Sejak Reformasi Skotlandia pada 1560, gereja nasional Skotlandia (Gereja Skotlandia, atau Kirk) adalah Protestan. Sejak 1689, Presbyterian juga telah diberi kebebasan oleh negara.[12] Saat ini, sekitar 12% penduduk Skotlandia merupakan anggota Gereja Skotlandia, dan 40% selebihnya mengaku tertarik untuk bergabung. Gereja mengelola gereja paroki daerah, dengan setiap komunitas di Skotlandia memiliki kongregasi lokal.
Terdapat sekitar 19% penduduk Skotlandia yang menganut Katolik Roma, terutama di bagian barat.[232] Setelah Reformasi, Katolik Roma di Skotlandia tetap memiliki pijakan yang kuat di Highland dan di beberapa pulau bagian barat seperti Uist dan Barra, dan semakin kuat pada abad ke-19 setelah masuknya para pendatang dari Irlandia. Denominasi Kristen lainnya di Skotlandia adalah Gereja Bebas Skotlandia, cabang Presbyterian lainnya, dan Gereja Episkopal Skotlandia.
Islam dengan jumlah penganut diperkirakan 40.000, atau 0,9% dari jumlah penduduk Skotlandia.[233] Ada juga sejumlah kecil penganut Yahudi, Hindu, dan Sikh, khususnya di Glasgow.[233] Biara Samyé Ling di dekat Eskdalemuir, yang merayakan hari jadinya ke-40 pada tahun 2007, adalah biara Buddha pertama di Eropa Barat.[234]
Perawatan kesehatan di Skotlandia utamanya disediakan oleh NHS Skotlandia, lembaga perawatan kesehatan masyarakat di Skotlandia. NHS dibentuk melalui Undang-Undang National Health Service (Skotlandia) 1947 (kemudian digantikan oleh Undang-Undang National Health Service (Skotlandia) 1978), yang mulai diberlakukan pada 5 Juli 1948, bersamaan dengan peresmian NHS di Inggris dan Wales. Meskipun demikian, sebelum tahun 1948, setengah daratan Skotlandia telah dijangkau oleh perawatan kesehatan yang dibiayai oleh negara, yang disediakan oleh Highlands and Islands Medical Service.[235]
Pada tahun 2008, NHS Skotlandia memiliki sekitar 158.000 staff, termasuk 47.500 perawat, bidan, dan lebih dari 3.800 konsultan. Selain itu, terdapat pula lebih dari 12.000 dokter, praktisi keluarga, dan serikat profesional kesehatan, termasuk dokter gigi, apoteker, dan ahli farmasi, yang bekerja sebagai pegawai independen yang bertanggung jawab untuk menyediakan berbagai pelayanan kesehatan di NHS dengan imbalan gaji dan tunjangan. Tunjangan telah ditiadakan pada bulan Mei 2010, dan biaya resep digratiskan sepenuhnya, meskipun dokter gigi dan apoteker bisa saja mengenakan biaya jika pendapatan pasien lebih dari £30.000 pertahun.[236]
Warisan sastra Skotlandia dapat ditelusuri sejak Abad Pertengahan. Sastra paling awal yang disusun di Skotlandia berupa pidato yang ditulis dalam bahasa Britonik pada abad ke-6, namun saat ini dianggap sebagai bagian dari sastra Wales.[239] Sastra Abad Pertengahan umumnya ditulis dalam bahasa Latin,[240] Gaelik,[241]bahasa Inggris Kuno,[242] dan bahasa Prancis.[243] Teks pertama yang ditulis dalam bahasa Skots adalah syair Brus yang ditulis oleh John Barbour pada abad ke-14, yang menceritakan mengenai kehidupan Robert I,[244] dan segera diikuti oleh serangkaian karya prosa dan roman vernakular.[245] Pada abad ke-16, patronase kerajaan membantu pengembangan puisi dan drama Skots,[246] namun setelah James VI naik takhta sebagai raja Inggris, ia memusnahkan pusat-pusat sastra utama, dan perkembangan sastra Skotlandia agak terhambat.[247] Sastra Skotlandia mengalami kebangkitan pada abad ke-18 melalui tokoh-tokoh seperti James Macpherson; karyanya, Ossian Cycle, menjadikannya sebagai penyair Skotlandia pertama yang diakui secara internasional dan berpengaruh besar terhadap Pencerahan Eropa.[248] Karyanya juga berpengaruh besar pada Robert Burns, yang dianggap oleh banyak pihak sebagai penyair nasional,[249] dan Walter Scott dengan karya terbesarnya, Waverley Novels, yang sangat membantu mendefinisikan identitas nasional Skotlandia pada abad ke-19.[250] Menjelang akhir era Victoria, sejumlah penulis kelahiran Skotlandia berhasil meraih ketenaran internasional dengan karya-karya yang ditulis dalam bahasa Inggris, termasuk Robert Louis Stevenson, Arthur Conan Doyle, J. M. Barrie, dan George MacDonald.[251] Pada abad ke-20, Pencerahan Skotlandia menyebabkan terjadinya lonjakan aktivitas kesusastraan dan upaya untuk mempromosikan bahasa Skots sebagai bahasa sastra.[252] Era ini diikuti oleh lahirnya generasi penyair-penyair baru pada masa pascaperang, termasuk Edwin Morgan, yang dinobatkan sebagai Scots Makar pertama oleh pemerintah Skotlandia pada tahun 2004.[253] Sejak 1980-an, sastra Skotlandia mengalami kebangkitan besar dengan munculnya sejumlah penulis, termasuk Irvine Welsh.[252] Penyair Skotlandia yang muncul pada periode yang sama antara lain adalah Carol Ann Duffy, yang pada Mei 2009 menjadi warga Skotlandia pertama yang dianugerahi UK Poet Laureate.[254]
Pertelevisian di Skotlandia umumnya sama dengan pertelevisian Britania Raya secara keseluruhan. Lembaga penyiaran nasional di Skotlandia adalah BBC Scotland, cabang dari British Broadcasting Corporation, lembaga penyiaran publik Britania Raya yang didanai oleh pemerintah. BBC Scotland memiliki tiga stasiun televisi nasional dan sejumlah stasiun radio nasional seperti BBC Radio Scotland dan BBC Radio nan Gaidheal. Skotlandia juga memiliki beberapa program dalam bahasa Gaelik. BBC Alba adalah saluran televisi nasional berbahasa Gaelik. Stasiun televisi komersial utama di Skotlandia adalah STV. Surat kabar nasional seperti Daily Record, The Herald, dan The Scotsman diterbitkan di Skotlandia.[259] Surat kabar harian daerah di antaranya adalah Evening News di Edinburgh, The Courier di Dundee, dan The Press and Journal di Aberdeen.[259] Skotlandia juga rutin mengikuti Festival Media Keltik yang menampilkan acara televisi dan film dari negara-negara Keltik. Wakil Skotlandia telah memenangkan banyak penghargaan sejak festival ini dimulai pada tahun 1980.[260]
Olahraga adalah salah satu elemen penting dalam kebudayaan Skotlandia. Negara ini menyelenggarakan banyak kompetisi olahraga nasional dan juga diperkenankan untuk berlaga atas nama Skotlandia dalam sejumlah ajang olahraga internasional, termasuk Piala Dunia FIFA, Piala Dunia Uni Rugbi, Piala Dunia Liga Rugbi, Piala Dunia Kriket, dan Pesta Olahraga Persemakmuran, namun tidak dalam ajang Olimpiade, yang mana atlet Skotlandia bertanding di bawah nama tim Britania Raya. Skotlandia memiliki badan pemerintah tersendiri yang mengatur masalah keolahragaan, misalnya Asosiasi Sepak bola Skotlandia (asosiasi sepak bola tertua kedua di dunia)[268] dan Uni Rugbi Skotlandia. Meskipun sepak bola modern dikatakan berasal dari Inggris, variasi sepak bola telah dimainkan di Skotlandia selama berabad-abad, yang bisa ditelusuri sejak tahun 1424.[269] Saat ini, sepak bola adalah cabang olahraga yang paling populer di Skotlandia, dan Scottish Cup adalah trofi nasional tertua di dunia.[270]
Skotlandia secara rutin telah berkompetisi dalam ajang Pesta Olahraga Persemakmuran sejak 1930 dan telah mendulang 356 medali, dengan rincian 91 medali emas, 104 perak, dan 161 perunggu.[273] Edinburgh menyelenggarakan Pesta Olahraga Persemakmuran pada tahun 1970 dan 1986, dan Glasgow menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Persemakmuran 2014.[274]
Sosok St. Andreas, martir yang terikat pada salib berbentuk X, pertama kali muncul pada masa Kerajaan Skotlandia saat diperintah oleh William I.[275] Setelah kematian Raja Alexander III pada 1286, gambar Andreas digunakan pada stempelGuardians of Scotland, yang memegang kendali kerajaan pada masa interegnum.[275] Sedangkan penggunaan saltire (salib St. Andreas) berawal pada abad ke-14; Parlemen Skotlandia memutuskan pada tahun 1385 bahwa tentara Skotlandia harus mengenakan Salib Santo Andrew berwarna putih di bagian depan dan belakang tunik mereka.[276] Penggunaan latar belakang biru pada Salib Santo Andras diduga berawal pada abad ke-15.[277] Sejak 1606, saltire juga membentuk bagian dari desain Union Flag. Terdapat sejumlah simbol dan artefak simbolis lainnya, baik yang resmi ataupun tidak resmi, termasuk widuri, flora identitas Skotlandia (diperingati dalam lagu The Thistle o' Scotland); Deklarasi Arbroath, pernyataan kemerdekaan politik yang ditetapkan pada tanggal 6 April 1320; pola tekstil tartan yang sering kali mencirikan klan Skotlandia tertentu; dan bendera Singa Mengamuk.[278][279][280] Penduduk Highland bisa berterima kasih kepada James Graham, Adipati Montrose III, karena berkat dirinya, larangan untuk mengenakan tartan dicabut pada tahun 1782.[281]
Hari St. Andrew setiap tanggal 30 November diperingati sebagai hari nasional, meskipun Burns' Night lebih cenderung dirayakan secara luas, terutama di luar Skotlandia. Hari Tartan adalah perayaan terkini yang bermula dari Kanada. Pada 2006, Parlemen Skotlandia memutuskan bahwa Hari St. Andrew akan diperingati sebagai hari libur resmi.[284] Satwa nasional Skotlandia adalah unicorn. Meskipun hanya makhluk fiksi, ia telah menjadi simbol heraldik Skotlandia sejak abad ke-12.[285]
^ abcd"Ethnic groups, Scotland, 2001 and 2011"(PDF). The Scottish Government. 2013. Diakses tanggal 9 December 2013.Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "ethnicity" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
^"Countries within a country". 10 Downing Street. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-04-16. Diakses tanggal 24 August 2008. Inggris Raya terdiri dari empat negara konstituen: Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara
^"Scottish Executive Resources"(PDF). Scotland in Short. Scottish Executive. 17 February 2007. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2012-09-04. Diakses tanggal 14 September 2006.
^"Our City". Aberdeen City Council. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-09-22. Diakses tanggal 1 December 2009. Aberdeen's buoyant modern economy – is fuelled by the oil industry, earning the city its epithet as 'Oil Capital of Europe'
^ abcdKeay, J. & Keay, J. (1994) Collins Encyclopaedia of Scotland. London. HarperCollins.
^ abcMackie, J.D. (1969) A History of Scotland. London. Penguin.
^Devine, T. M. (1999). The Scottish Nation 1700–2000. Penguin Books. hlm. 9. ISBN0-14-023004-1. From that point on anti-union demonstrations were common in the capital. In November rioting spread to the south west, that stronghold of strict Calvinism and covenanting tradition. The Glasgow mob rose against union sympathisers in disturbances that lasted intermittently for over a month
^Devine, T. M. (1999), The Scottish Nation 1700–2000, P.288–289, ISBN 0-14-023004-1"created a new and powerful local state run by the Scottish bourgeoisie and reflecting their political and religious values. It was this local state, rather than a distant and usually indifferent Westminster authority, that in effect routinely governed Scotland"
^The earliest known evidence is a flint arrowhead from Islay. See Moffat, Alistair (2005) Before Scotland: The Story of Scotland Before History. London. Thames & Hudson. Page 42.
^Cunliffe, Barry (2008). A Race Apart: Insularity and Connectivity in Proceedings of the Prehistoric Society 75, 2009, pp. 55–64. The Prehistoric Society. hlm. 61.
^Hanson, William S. The Roman Presence: Brief Interludes, in Edwards, Kevin J. & Ralston, Ian B.M. (Eds) (2003) Scotland After the Ice Age: Environment, Archeology and History, 8000 BC — AD 1000. Edinburgh. Edinburgh University Press
^Peter Heather, "State Formation in Europe in the First Millennium A.D.", in Barbara Crawford (ed.), Scot in Dark Ages Europe, (Aberdeen, 1994), pp. 47–63
^For instance, Alex Woolf, "The Verturian Hegemony: a mirror in the North", in M. P. Brown & C. A. Farr, (eds.), Mercia: an Anglo-Saxon Kingdom in Europe, (Leicester, 2001), pp. 106–11.
^Brown, Dauvit (1997). "Dunkeld and the origin of Scottish identity". Innes Review. Glasgow: Scottish Catholic Historical Association (48): 112–124. reprinted in Dauvit Broun and Thomas Owen Clancy (eds.), (1999)Spes Scotorum: Hope of Scots, Edinburgh: T.& T.Clark, pp. 95–111. ISBN 978-0-567-08682-2
^Neil Davidson(2000). The Origins of Scottish Nationhood. London: Pluto Press. hlm. 94–95.
^T. M. Devine and R. J. Finlay, Scotland in the Twentieth Century (Edinburgh: Edinburgh University Press, 1996), pp. 64–5.
^F. Requejo and K-J Nagel, Federalism Beyond Federations: Asymmetry and Processes of Re-symmetrization in Europe (Aldershot: Ashgate, 2011), p. 39.
^R. Quinault, "Scots on Top? Tartan Power at Westminster 1707–2007", History Today, 2007 57(7): 30–36. Issn: 0018-2753 Fulltext: Ebsco.
^K. Kumar, The Making of English National Identity (Cambridge: Cambridge University Press, 2003), p. 183.
^D. Howell, British Workers and the Independent Labour Party, 1888–1906 (Manchester: Manchester University Press, 1984), p. 144.
^J. F. MacKenzie, "The second city of the Empire: Glasgow – imperial municipality", in F. Driver and D. Gilbert, eds, Imperial Cities: Landscape, Display and Identity (2003), pp. 215–23.
^J. Shields, Clyde Built: a History of Ship-Building on the River Clyde (1949).
^C. H. Lee, Scotland and the United Kingdom: the Economy and the Union in the Twentieth Century (1995), p. 43.
^A. K. Cairncross, The Scottish Economy: A Statistical Account of Scottish Life by Members of the Staff of Glasgow University (Glasgow: Glasgow University Press, 1953), p. 10.
^R. A. Houston and W. W. Knox, eds, The New Penguin History of Scotland (Penguin, 2001), p. xxxii.
^G. Robb, "Popular Religion and the Christianization of the Scottish Highlands in the Eighteenth and Nineteenth Centuries", Journal of Religious History, 1990, 16(1): 18–34.
^ abJ. T. Koch, Celtic Culture: a Historical Encyclopedia, Volumes 1–5 (ABC-CLIO, 2006), pp. 416–7.
^Paul L. Robertson, "The Development of an Urban University: Glasgow, 1860–1914", History of Education Quarterly, Winter 1990, vol. 30 (1), pp. 47–78.
^M. F. Rayner-Canham and G. Rayner-Canham, Chemistry was Their Life: Pioneering British Women Chemists, 1880–1949, (Imperial College Press, 2008), p. 264.
^Richard J. Finlay, Modern Scotland 1914–2000 (2006), pp 1–33
^R. A. Houston and W.W. J. Knox, eds. The New Penguin History of Scotland (2001) p 426.[1] Niall Ferguson points out in "The Pity of War" that the proportion of enlisted Scots who died was third highest in the war behind Serbia and Turkey and a much higher proportion than in other parts of the UK.[2][3]
^Finlay, Modern Scotland 1914–2000 (2006), pp 34–72
^Richard J. Finlay, "National identity in Crisis: Politicians, Intellectuals and the 'End of Scotland', 1920–1939," History, June 1994, Vol. 79 Issue 256, pp 242–59
^Finlay, Modern Scotland 1914–2000 (2006), pp 162–197
^Harvie, Christopher No Gods and Precious Few Heroes (Edward Arnold, 1989) pp 54–63.
^See Stewart, Heather, "Celtic Tiger Burns Brighter at Holyrood, The Guardian, 6 May 2007 for an account of Scotland's economic challenges, especially after the dotcom downturn, as it competes with the emerging Eastern European economies.
^"National Planning Framework for Scotland"Diarsipkan 2012-01-20 di Wayback Machine. Scottish Government publication, (web-page last updated 6 April 2006), which states "Since the 1970s, the development of North Sea oil and gas fields has made an important contribution to the Scottish economy, and underpinned prosperity in the North-East.". Retrieved 7 November 2007.
^ ab"Scotland Today " ITKT". Intheknowtraveler.com. 28 December 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 January 2007. Diakses tanggal 11 June 2009.
^Murray, W.H. (1973) The Islands of Western Scotland. London. Eyre Methuen ISBN 978-0-413-30380-6
^Murray, W.H. (1968) The Companion Guide to the West Highlands of Scotland. London. Collins. ISBN 0-00-211135-7
^Johnstone, Scott et al. (1990) The Corbetts and Other Scottish Hills. Edinburgh. Scottish Mountaineering Trust. Page 9.
^"BBC Weather: UK Records". BBC.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-02. Diakses tanggal 21 September 2007. The same temperature was also recorded in Braemar on 10 January 1982 and at Altnaharra, Highland, on 30 December 1995.
^"Scotland Office Charter". Scotland Office website. 9 August 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 October 2007. Diakses tanggal 22 December 2007.
^"Referendum Bill". Official website, About > Programme for Government > 2009–10 > Summaries of Bills > Referendum Bill. Scottish Government. 2 September 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-07. Diakses tanggal 10 September 2009.
^"Tradition and Environment in a time of change", J. A. Lillie (1970). "The law of Scotland has many roots in and affinities with the law of the Romans, the 'Civil Law' ":"History of the Faculty of Law". The University of Edinburgh School of Law. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-11-22. Diakses tanggal 22 October 2007.
^The Articles: legal and miscellaneous, UK Parliament House of Lords (2007). "Pasal 19: Sistem hukum dan pengadilan Skotlandia tetap tak berubah":"Act of Union 1707". House of Lords. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2007. Diakses tanggal 22 October 2007.
^"Law and institutions, Gaelic" & "Law and lawyers" in M. Lynch (ed.), The Oxford Companion to Scottish History, (Oxford, 2001), pp. 381–382 & 382–386. Udal Law remains relevant to land law in Orkney and Shetland: "A General History of Scots Law (20th century)"(PDF). Law Society of Scotland. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 25 September 2007. Diakses tanggal 20 September 2007.
^The large number of military bases in Scotland has led some to use the euphemism "Fortress Scotland". See Spaven, Malcolm (1983) Fortress Scotland. London. Pluto Press in association with Scottish CND.
^Depleted Uranium (Shelling) Parliament of the United Kingdom: Science and Technology Committee—Debates 7 February 2001. Hansard. Retrieved 26 September 2007
^Miller, AC; Stewart, M; Brooks, K; Shi, L; Page, N (2002). "Depleted uranium-catalyzed oxidative DNA damage: absence of significant alpha particle decay". Journal of Inorganic Biochemistry. 91 (1): 246–52. doi:10.1016/S0162-0134(02)00391-4. PMID12121782.Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^P. J. Bawcutt and J. H. Williams, A Companion to Medieval Scottish Poetry (Woodbridge: Brewer, 2006), ISBN 1-84384-096-0, pp. 29-30.
^R. A. Houston, Scottish Literacy and the Scottish Identity: Illiteracy and Society in Scotland and Northern England, 1600-1800 (Cambridge: Cambridge University Press, 2002), ISBN 0-521-89088-8, p. 5.
^R. Anderson, "The history of Scottish Education pre-1980", in T. G. K. Bryce and W. M. Humes, eds, Scottish Education: Post-Devolution (Edinburgh: Edinburgh University Press, 2nd edn., 2003), ISBN 0-7486-1625-X, pp. 219-28.
^"Schools and schooling" in M. Lynch (ed.), The Oxford Companion to Scottish History, (Oxford, 2001), pp. 561–563.
^R. T. Lambdin and L. C. Lambdin, Encyclopedia of Medieval Literature (London: Greenwood, 2000), ISBN 0-313-30054-2, p. 508.
^I. Brown, T. Owen Clancy, M. Pittock, S. Manning, eds, The Edinburgh History of Scottish Literature: From Columba to the Union, until 1707 (Edinburgh: Edinburgh University Press, 2007), ISBN 0-7486-1615-2, p. 94.
^J. T. Koch, Celtic Culture: a Historical Encyclopedia (ABC-CLIO, 2006), ISBN 1-85109-440-7, p. 999.
^E. M. Treharne, Old and Middle English c.890-c.1400: an Anthology (Wiley-Blackwell, 2004), ISBN 1-4051-1313-8, p. 108.
^N. Jayapalan, History of English Literature (Atlantic, 2001), ISBN 81-269-0041-5, p. 23.
^J. Wormald, Court, Kirk, and Community: Scotland, 1470–1625 (Edinburgh: Edinburgh University Press, 1991), ISBN 0-7486-0276-3, pp. 60–7.
^I. Brown, T. Owen Clancy, M. Pittock, S. Manning, eds, The Edinburgh History of Scottish Literature: From Columba to the Union, until 1707 (Edinburgh: Edinburgh University Press, 2007), ISBN 0-7486-1615-2, pp. 256–7.
^R. D. S. Jack, "Poetry under King James VI", in C. Cairns, ed., The History of Scottish Literature (Aberdeen University Press, 1988), vol. 1, ISBN 0-08-037728-9, pp. 137–8.
^"About the Festival". National Celtic Festival website. National Celtic Festival. 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-19. Diakses tanggal 23 January 2010.
^Soccer in South Asia: Empire, Nation, Diaspora. By James Mills, Paul Dimeo: Page 18 – Oldest Football Association is England's FA, then Scotland and third oldest is the Indian FA.
^Bain, Robert (1959). Margaret O. MacDougall (ed.), ed. Clans & Tartans of Scotland (revised). P.E. Stewart-Blacker (heralidic advisor), forward by The R. Hon. C/refountess of Erroll. William Collins Sons & Co., Ltd. hlm. 108.Pemeliharaan CS1: Teks tambahan: editors list (link)
Brown, Dauvit, (1999) Anglo-French acculturation and the Irish element in Scottish Identity in Smith, Brendan (ed.), Insular Responses to Medieval European Change, Cambridge University Press, pp. 135–53
Brown, Michael (2004) The Wars of Scotland, 1214–1371, Edinburgh University Press., pp. 157–254
Flom, George Tobias. Scandinavian influence on Southern Lowland Scotch. A Contribution to the Study of the Linguistic Relations of English and Scandinavian (Columbia University Press, New York. 1900)
Herbert, Maire (2000). "Rí Érenn, Rí Alban, kingship and identity in the ninth and tenth centuries". Dalam Simon Taylor (ed.). Kings, Clerics and Chronicles in Scotland, 500–1297. Dublin: Four Courts Press. hlm. 63–72. ISBN1-85182-516-9.Pemeliharaan CS1: Teks tambahan: editors list (link)
MacLeod, Wilson (2004) Divided Gaels: Gaelic Cultural Identities in Scotland and Ireland: c.1200–1650. Oxford University Press.
Pope, Robert (ed.), Religion and National Identity: Wales and Scotland, c.1700–2000 (University of Wales Press, 2001)
Sharp, L. W. The Expansion of the English Language in Scotland, (Cambridge University PhD thesis, 1927), pp. 102–325;
Pranala luar
Cari tahu mengenai Scotland pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: