Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu, hingga awal periode Devon, sekitar 416,0 ± 2,8 juta tahun yang lalu. Seperti periode geologi lain yang berkaitan, misalnya Lapisan tanah yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tetapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sebesar 5-10 juta tahun. Awal masa Silur ditentukan pada suatu peristiwa kepunahan besar (peristiwa kepunahan Ordovisium-Silur) sewaktu 60% spesies laut musnah.
Kira-kira 180 m, dengan ekskursi negatif jangka pendek[7]
Fauna
Pada periode Silur awal, komunitas fauna yang mendominasi berasal dari kelompok Pentamerus yaotu brakiopoda bercangkang besar (cangkang lampu) dari spesies Pentamerus oblongus. Komunitas ini diketahui hidup pada daerah perairan yang terkena sinar matahari karena mereka berasosiasi dengan ganggang hijau berkapur yang kuat. Perairan yang ditempati merupakan daerah dengan aktivitas gelombang yang stabil dan tidak terlalu dangkal, karena brakiopoda pentamerid akan kehilangan pedikel saat telah dewasa. Komunitas pentamerid berkembang pesat dalam kedalaman mungkin 30 hingga 60 meter (100 hingga 200 kaki).[8]
Kehidupan naik ke daratan
Pada periode ini (beberapa referensi lain mengatakan bahwa ini terjadi pada periode Ordovisium), untuk yang pertamakalinya, makhluk hidup non-mikroba naik ke darat, dalam bentuk koloni lumut yang tumbuh didekat wilayah lembab dan basah seperti sungai dan danau. Kemudian disusul dengan artropoda seperti kaki seribu dan kalajengking. Catatan fosil dari kalajengking laut mencapai puncaknya pada pertengahan periode Silur, sekitar 430 juta tahun lalu. Catatan fosil tertua dari tumbuhan vaskular juga berasal dari pertengahan periode Silur, dengan Cooksonia (yang berasal dari belahan Bumi utara) dan Baragwanathia (dari Australia) sebagai perwakilannya. Selain itu, juga ada Psilophyton, yaitu sebuah tumbuhan purba Silur yang lebih bercabang, dengan xilem dan floem. Tumbuhan ini bereproduksi menggunakan spora, dan bernafas dengan menggunakan stomata.
Beberapa bukti catatan fosil juga menunjukkan adanya predasi di kalangan myriapoda purba, menandakan adanya rantai makanan.
Referensi
^Jeppsson, L.; Calner, M. (2007). "The Silurian Mulde Event and a scenario for secundo—secundo events". Earth and Environmental Science Transactions of the Royal Society of Edinburgh. 93 (02): 135–154. doi:10.1017/S0263593300000377.
^Munnecke, A.; Samtleben, C.; Bickert, T. (2003). "The Ireviken Event in the lower Silurian of Gotland, Sweden-relation to similar Palaeozoic and Proterozoic events". Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology. 195 (1): 99–124. doi:10.1016/S0031-0182(03)00304-3.
^"Chart/Time Scale". www.stratigraphy.org. International Commission on Stratigraphy.