Kelt merupakan sebutan bagi sejumlah suku kuno Eropa Tengah pada masa silam yang memelihara kebudayaan dan bahasa yang termasuk subrumpun bahasa Keltik. Pada masa kini, istilah Kelt juga digunakan untuk menyebut sebagian penduduk Kepulauan Britania, daerah Bretagne di Prancis, dan daerah Galicia di Spanyol yang masih memelihara ciri-ciri serupa Kelt asli, terutama dari bahasanya. Walau demikian, pada masa silam mereka tidak dianggap terkait dengan bangsa Kelt oleh orang luar.
Ciri
Istilah 'Kelt' berasal dari sebutan orang Yunani Kuno. Dalam Referensi tertulis mengenai orang Kelt, Hekataeus dari Yunani pada tahun 517 SM menyebut mereka sebagai keltoi. Namun, literatur sejarah Eropa sebelum abad ke-19 sama sekali tidak pernah menyebut "Kelt" atau "Keltik".
Penyebutan masa kini berasal dari temuan-temuan arkeologi yang menunjukkan adanya migrasi kaum Kelt dari wilayah Galia dan Belgia menuju Kepulauan Britania, seperti Atrebates, Menapii, dan Parisi, dan berperan pada pembentukan penduduk Kelt.
Penciri kaum Kelt yang jelas adalah mereka bertutur atau keturunan dari penutur salah satu dari bahasa-bahasa Keltik. Wilayah Wales, Pulau Irlandia, Skotlandia, Cornwall, Pulau Man dan Bretagne disebut sebagai "tanah Keltik" karena penduduknya menuturkan bahasa-bahasa yang termasuk dalam bahasa Keltik. Kawasan Eropa lain yang dikaitkan sebagai Keltik adalah Galicia di Spanyol, dan Devon, Cumbria dan Northumbria di Inggris. Penciri lainnya, khususnya untuk kajian arkeologi, adalah orang Eropa prasejarah yang mengusung kebudayaan yang dianggap berasal dari budaya Hallstatt dan budaya La Tene.
Kajian DNA modern menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk pulau Britania masa kini adalah keturunan Kelt, khususnya Britonik Kuno, meskipun tak terdapat lagi rumpun bahasa Keltik yang selamat di wilayah Inggris. Begitu juga di Skotlandia, bahasa Gaelik terbatas di bagian utara dan barat.