Kronologi Alkitab adalah hasil penyusunan para pakar yang bermaksud mengkalibrasi berbagai silsilah dan catatan sejarah di dalam Alkitab Ibrani maupun AlkitabKristen dengan sejarah umum. Sejumlah pakar Alkitab percaya bahwa dimungkinkan untuk mengurutkan kronologi tertentu sejarah umat manusia berdasarkan kepercayaan Yahudi dan Kristen.[1] Banyak pula peneliti yang menganggap hal itu sia-sia, misalnya David Long mengatakan bahwa upaya itu meletakkan dasar kreasionisme modern dengan "menolak penafsiran figuratif atau metafora teks-teks Alkitab" menghasilkan "sublimasi berbagai data ilmiah post-enlightenment".[2]
Menurut para peneliti kronologi Alkitab, bagian-bagian teks Alkitab, misalnya Kitab Kejadian memuat perhitungan generasi: seseorang hidup sekian tahun lamanya, mempunyai anak laki-laki, meninggal pada usia sekian dan seterusnya. Jika usia kelahiran setiap generasi dijumlahkan, hasilnya adalah jumlah tahun yang dilalui. Pada kitab-kitab lain ada pula tahun-tahun yang dapat dikalibrasi dengan peristiwa-peristiwa sejarah (misalnya 1 Raja–raja 6:1 menyatakan bahwa pembangunan Bait Salomo dimulai 480 tahun setelah bangsa Israel keluar dari Mesir), atau dengan hubungan antar masa pemerintahan raja-raja (misalnya raja A dari Israel naik tahta pada tahun kesekian raja B dari Yehuda dan memerintah Z tahun lamanya, misalnya pada 1 Raja–raja 15:25–28).
Sejumlah peristiwa pada masa raja-raja (abad ke-10 sampai ke-7 SM) tercatat dalam sejarah dan dapat dikaitkan dengan catatan sejarah di luar Alkitab. Namun, upaya untuk menentukan tarikh masa hidup Musa dan peristiwa Keluar dari Mesir, atau yang lebih kuno misalnya kelahiran Abraham, air bah pada zaman Nuh, atau Penciptaan dunia berdasarkan bukti arkeologi belum berhasil. Peristiwa-peristiwa dan tarikh-tarikh yang diberikan untuk peristiwa-peristiwa itu belum dapat ditetapkan pasti masanya pada sejarah dunia menurut metode ilmiah tanpa didukung penemuan-penemuan arkeologi.[3]
Latar belakang
Dalam sejarah, kronologi Alkitab telah menarik perhatian banyak sarjana dari ahli kronologi pada gereja mula-mula seperti Eusebius dan Hieronimus (=Jerome) sampai kontributor-kontributor modern seperti Joseph Scaliger, Isaac Newton dan Uskup Ussher. Pada tahun 1913 Martin Anstey menerbitkan 'The Romance of Bible Chronology' yang menjadi signifikan dalam tradisi Biblical Literalism untuk mengembangkan kronologi Alkitab pertama yang berhasil memecahkan sejumlah permasalahan kronologi dalam Alkitab.[4] Sampai akhir abad ke-19, kronologi Alkitab merupakan metode paling prevalen dalam menghitung Usia Bumi, dan kemudian digantikan dengan metode perhitungan radiometri yang dikembangkan bersamaan dengan munculnya teori evolusi Darwin.
Penciptaan sampai Air Bah
Perhitungan tarikh Alkitab dimulai dengan Penciptaan dunia atau penciptaan manusia pertama. Bergantung dari sumber, maka muncul sejumlah perkiraan tarikh. Dalam Seder Olam Rabbah, ditulis sekitar tahun 160 M dan dimaksudkan sebagai catatan sejarah dunia, penciptaan Adam dianggap tahun 0, dan kematiannya pada usia 930 tahun dianggap jatuh pada tahun 930. Perhitungan ini disebut sistem kalender Anno Mundi. Kalender Yahudi saat ini menggunakan istilah 5 hari sebelum penciptaan Adam sebagai Tahun 1, dan Adam diciptakan pada hari pertama tahun 2.
Periode dari Penciptaan sampai Abraham dihitung berdasarkan silsilah pada Kejadian 5 dan Kejadian 11, yaitu penambahan tahun-tahun usia para leluhur pada kelahiran putra mereka. Silsilah ini termuat pada tiga tradisi naskah kuno utama: Teks Masoret (dalam bahasa Ibrani), Septuaginta (dalam bahasa Yunani), dan Taurat Samaria (dalam bahasa Ibrani). Ada perbedaan-perbedaan di antara ketiganya. (Septuaginta diwakili oleh dua naskah kuno, Codex Alexandrinus dan Codex Vaticanus Graecus 1209; tarikh dalam Anno Mundi, atau AM, artinya "Tahun Dunia"):[6] Dalam versi Masoretik tidak jelas apakah Abram (atau Abraham) merupakan putra sulung Terah dan tahun kelahirannya tidak jelas. Tabel berikut didasarkan jika Abraham adalah putra sulung Terah
Dalam Teks Masoret, Alexandrinus dan Samaria termuat silsilah kematian semua leluhur sebelum air kecuali Nuh, terjadi sebelum atau pada tahun yang sama dengan air bah, tetapi Vaticanus mencatat bahwa Metusalah masih hidup 14 tahun setelah air bah.
Dua kelompok leluhur sebelum dan sesudah Air Bah sangat simetri: masing-masing memuat 10 tokoh, tokoh terakhirnya, Nuh dan Terah, sama-sama mempunyai tiga putra yang memulai bagian selanjutnya dalam kronologi.
Tabel berikut memuat tarikh Masoretik (Seder Olam Rabbah) dalam penanggalan Anno Mundi dan dikonversi menjadi Anno Domini atau Tarikh Masehi (1 AM = 3925 SM). Pakar kronologi Kristen seperti Uskup Agung James Ussher, terikat pada pernyataan Stefanus pada Kisah Para Rasul 7:4 bahwa Abram meninggalkan Haran setelah kematian ayahnya, Terah, dan tidak menerima bahwa Abram adalah putra sulung Terah, serta menganggap bahwa Abram meninggalkan Haran pada usia 75 tahun, setelah atau pada tahun yang sama dengan kematian Terah, sehingga memperhitungkan tahun kelahiran Abram pada 2008 AM.[7][8]
Jumlah masa pemerintahan raja-raja Yehuda adalah 430 tahun, sama lamanya dengan catatan versi Septuaginta mengenai periode antara janji mengenai Tanah Kanaan kepada Abraham sampai perjanjian di Sinai.[10]
Untuk periode ini, kebanyakan sejawaran mengikuti kronologi tua yang disampaikan oleh William F. Albright atau Edwin R. Thiele, maupun yang lebih baru dari Gershon Galil dan Kenneth Kitchen.
Kronologi-kronologi ini berbeda sampai 40 tahun dari tarikh Masoretik tradisional untuk periode-periode awal, meskipun semua sumber setuju bahwa raja terakhir Yehuda, Zedekia, memerintah dari tahun 597 SM sampai 587/586 SM.
Kerajaan Terbagi: Kerajaan Israel
Tabel berikut hanya memuat Anno Mundi yaitu menurut tradisi Masoretik dan dikonversi menjadi Anno Domini atau Tarikh Masehi (1 AM = 3925 SM).
Orang Israel terbelah setelah kematian Zimri, di mana setengahnya mengikuti Tibni sebagai raja, sementara sisanya mengikuti Omri sebagai raja. Persaingan antara Tibni dan Omri berakhir dengan kematian Tibni.
Yoram (Yehoram) bin Ahab memerintah sebagai raja Israel, setelah kematian raja Ahab dalam pertempuran di Ramoth Gilead dan raja Ahazia yang jatuh dari tingkat rumah.
Ia (Nebukadnezar) membakar Bait (Allah) pada bulan kelima, hari pertama bulan itu, pada tahun ke-11 pemerintahan raja Zedekia, dan dalam tahun ke-18 Nebukadnezar...
Maka bait itu terbakar 470 tahun, 6 bulan, dan 10 hari setelah dibangun.
Waktu itu adalah 1062 tahun, 6 bulan, dan 10 hari dari keberangkatan keluar dari Mesir;
dan dari air bah sampai kehancuran bait, seluruh jangka waktu adalah 1957 tahun, 6 bulan, dan 10 hari;
tetapi dari penciptaan Adam, sampai hal ini terjadi pada bait, ada 3513 tahun, 6 bulan, dan 10 hari;...[11]
Jadi jika kehancuran Bait Allah di Yerusalem terjadi pada tahun 587 SM, maka menurut Yosefus:
Yosefus juga mencatat bahwa dinasti raja-raja dari Daud, berjumlah 21, sampai raja terakhir, yang seluruhnya memerintah selama 514 tahun, 6 bulan, dan 10 hari; termasuk Saul, raja pertama, yang memerintah selama 20 tahun.[12]
Dengan demikian:
Saul mulai memerintah pada tahun 1101 SM
Selanjutnya ditulis oleh Yosefus bahwa seluruh interval waktu dari pembuangan orang Israel sampai pembuangan dua suku, ternyata adalah 130 tahun, 6 bulan, dan 10 hari. Berarti berdasarkan perhitungan Yosefus:
Kejatuhan Kerajaan Israel Utara terjadi pada tahun 717 SM
Dari akhir kerajaan hingga Yesus Kristus
Setelah berakhirnya kerajaan Israel dan Yehuda, wilayah tersebut dikuasai oleh kekuasaan asing, dibawah kekuatan-kekuatan berikut:
37 SM–70 M: Dinasti Herodies memerintah Yehuda dibawah supremasi Romawi (37 SM-6 M dan 41-44 M), bergantian dengan penguasa Romawi saat itu (6-41 M dan 44-66 M). Supremasi diakhiri dengan Revolusi Yahudi pertama 66-73 M yang menyebabkan Kuil dihancurkan pada tahun 70 M.
Catatan sejarah pada periode ini tidak terdapat dalam Alkitab, tetapi termuat dalam sejumlah kitab-kitab yang disebut Deuterokanonika, yang tidak dianggap sebagai kanon resmi, tetapi dihargai sebagai pustaka gereja.
Antara lain dapat ditemukan catatan sejarah pada Kitab 1 Makabe.
28 atau 29 Yohanes Pembaptis memulai pelayanannya pada tahun "ke-15 Tiberius" (Lukas3:1-2), berkata: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat" (Matius3:1-2), seorang sanak dari Yesus (Lukas1:36), seorang nazir (Lukas 1:15), membaptis Yesus (Markus1:4-11), kemudian ditangkap dan dipenggal oleh Herodes Antipas (Lukas3:19-20), mungkin saja, menurut kronologi Yosefus, Yohanes tidak dibunuh sampai tahun 36.
34: Pertobatan Paulus di jalan menuju Damsyik yang mengubah ia menjadi "Rasul bagi bangsa-bangsa" adalah yang pertama dicatat dalam Kisah Para Rasul 9 (9:13-16) dan Galatia1:11-24. Petrus membaptis Perwira Romawi Kornelius, yang secara tradisional dipercaya sebagai orang bukan Yahudi pertama yang masuk Kristen (Kisah Para Rasul 10). Gereja Antiokhia didirikan, di sanalah istilah Kristen pertama kali digunakan (11:26).
36 Pontius Pilatus dipanggil kembali ke Roma oleh Wakil Suriah Vitellius perihal pengaduan kekerasan yang berlebihan
Paulus berada di Korintus sejak akhir tahun 50 sampai musim semi tahun 52 berdasarkan catatan masa jabatan Galio sebagai prokonsul di Akhaya (1 Juli 51 - 1 Juli 52).
55?: "Nabi Mesir" (kiasan untuk Musa), dan 30.000 orang Yahudi bersenjata melakukan pemeragaan Eksodus dibantai oleh prokurator Antonius Felix[20]
58 Paulus ditangkap atas tuduhan melakukan revolusi, menjadi "pemimpin kelompok dari sekte Nasrani", mengajarkan kebangkitan orang mati, dan dipenjara di Kaisarea (Kisah Para Rasul23-26)
60 Paulus di Roma: disambut oleh banyak saudara seiman, tiga hari kemudian mengumpulkan para pemimpin Yahudi, yang tidak menerima kabar apapun dari Yudea tentang dirinya, tetapi ingin tahu tentang "sekte ini", yang di mana-mana mendapat perlawanan; ia berusaha meyakinkan mereka berdasarkan "Hukum Musa dan kitab para nabi", dan sebagian berhasil diyakinkan; ia menghabiskan dua tahun memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Yesus Kristus dengan "terus terang" (Kisah Para Rasul28:15-31); Surat kepada Filemon ditulis?
60-62 (juga ada yang menduga tahun 80): Penulisan Injil Lukas danKisah Para Rasul oleh penulis yang sama dalam rangka pembelaan Paulus di pengadilan Roma.
Kalender Ibrani yang digunakan sekarang ini, dengan perhitungan tahun mulai dengan Tarikh Penciptaan sudah dipakai selama lebih dari 1000 tahun.[24] Sistem perhitungan tahun telah diterapkan sekitar menjelang tahun 3925 Anno Mundi (165 M), dan didasarkan pada perhitungan Rabbi Yose ben Halafta dari tahun 160 M dalam bukunya Seder Olam Rabbah.[25]
Angka-angka tahun didasarkan pada perhitungan tarikh dan periode yang dimuat dalam Alkitab Ibrani. Dalam tradisi Yahudi, "Tahun 1" dianggap dimulai pada tanggal 25 bulan Elul, 6 hari sebelum dimulainya "Tahun 2" pada hari pertama bulan Tishrei, ketika Adam dan Hawa diciptakan. Bulan baru pada bulan pertama (Tishrei) dinyatakan sebagai molad tohu (artinya "bulan baru kekacauan" atau "kekosongan"). Menurut perhitungan Halafta Adam diciptakan pada tahun 3761 SM.[26] Namun, Seder Olam Rabbah menempatkan penciptaan Adam sebagai permulaan "Tahun Nol" ("Year Zero"). Hal ini menyebabkan ada perbedaan dua tahun antara tahun-tahun yang diberikan pada Seder Olam Rabbah dan tahun Yahudi sekarang. Misalnya, Seder Olam Rabbah memberikan tahun "Eksodus" atau keluarnya bangsa Israel dari Mesir sebagai 2448 AM; tetapi menurut sistem sekarang, tahun itu adalah 2450 AM.
Perhitungan tahun modern ditetapkan pada tahun 3761 SM, memperhitungkan tidak adanya "tahun nol" pada Kalender Julian
Excursus: Kronologi Yahudi dalam "Scroll of Antiochus"
Menurut Scroll of Antiochus (dalam bahasa Aram), dari pembangunan Bait Suci Kedua sampai tahun ke-23 pemerintahan Antiochus Eupator, putra Antiochus Epiphanes yang menyerang Judaea, telah berlalu 213 tahun. Kutipan kata per kata dari catatan bahasa Aram kuno:
Terjemahan harfiah: "Pada tahun kedua puluh tiga kerajaannya, pada tahun kedua ratus tiga belas pembangunan Rumah Allah ini, ia (Antiochus Eupator) mengangkat mukanya naik ke Yerusalem.
Jangka waktu ini dihubungkan dengan tarik lain dalam perhitungan Era Seleucid yang disebut oleh sejarawan Flavius Yosefus, dalam karyanya Antiquitates Iudaicae (kitab 12, bab 9, bagian 2). Menurut catatan Yosefus, Antiochus Eupator memulai pemerintahannya setelah kematian ayahnya (Antiochus Epiphanes) pada anno (=tahun) 149 Era Seleucid (= 162 SM). Dua puluh tiga tahun pemerintahan Antiochus Eupator berarti anno 172 Era Seleucid, atau 139 SM. Menurut Scroll of Antiochus, Bait Suci Kedua sudah berdiri selama 213 tahun, maka berarti Bait Allah ini sudah diselesaikan pada anno352 SM, yaitu tahun ke-6 pemerintahan raja Darius (yaitu Darius, putra Hystaspes), yaitu sesuai dengan catatan Ezra 6:15. Tarikh pembangunan kembali Bait Allah ini tidak cocok dengan pendapat para pakar modern yang mendasarkan kronologi pada Tawarikh Babilonia[27] yang memperkirakan pembangunan kembali pada tahun 516 SM. Meskipun demikian informasi tahun 352 SM itu dianggap akurat dan dapat dipercaya di kalangan orang Yahudi karena berdasarkan tradisi yang disampaikan dari generasi ke generasi. Sebaliknya, Tawarikh Babilonia diketahui tidak lengkap karena ada sejumlah tahun pemerintahan yang hilang, di samping juga tidak sesuai dengan catatan Mesir kuno mengenai tahun pemerintahan 8 raja-raja Persia yang berurutan, yang dilestarikan dalam Buku Ketiga Manetho.[28] Dalam tradisi Yahudi, Bait Suci kedua berdiri 420 tahun,[29] artinya, dihancurkan oleh Titus pada tahun ke-2 pemerintahan kaisar Romawi Vespasian, pada tahun 68 M.[30] Diskusi lebih lanjut mengenai perbandingan tahun Yahudi dapat dilihat pada Missing Years (Jewish Calendar) dan Seder Olam Rabbah.
^Maimonides (Times:Laws of 7th year, chapt 10): For instance this year is ... and which is also counted as 4936 to the creation... is a Shemita year."
^p.107, Kantor. Perlu dicatat bahwa kitab Seder Olam Rabbah telah disunting terus menerus selama berabad-abad, dan kemungkinan mencapai versi sekarang ini sekitar tahun 806 M menurut sejarawan Leopold Zunz.
^Richard A. Parker & Waldo H. Dubberstein, Babylonian Chronology 626 BC - AD 75, Providence 1956
^The Ancient Fragments, ed. I. P. Cory, Esq., p. 65, London 1828. Manetho was the high priest and scribe of Egypt who wrote down his history for Ptolemy Philadelphus.
^Tosefta (Zevahim 13:6); Palestinian Talmud (Megillah 18a), et al.
^Maimonides, Questions & Responsa, responsum # 389; in other editions, responsum # 234 (Hebrew). Maimonides states explicitly this tradition, putting the destruction of the Second Temple in the lunar month Av, in the year which preceded anno 380 of the Seleucid era (i.e. 68 CE). See also She'harim la'luah ha'ivry (Gates to the Hebrew Calendar) by Rahamim Sar-Shalom, 1984 (Hebrew)