Shinkansen seri 955
Shinkansen seri 955 (955形 ) atau 300X adalah kereta purwarupa berkecepatan tinggi (eksperimental) berjenis Shinkansen yang diproduksi untuk menguji teknologi yang kelak diintegrasikan ke dalam kereta Shinkansen masa depan yang akan beroperasi dengan target kecepatan 300 km/jam (186 mph) yang saat itu dioperasikan oleh JR Central. IkhtisarPada bulan Maret 1992, segera setelah nasionalisasi JNR terjadi, Shinkansen seri 300 yang memiliki kecepatan maksimum 270 km/jam, mulai beroperasi secara komersial untuk penumpang di jalur Tōkaidō Shinkansen dengan nama layanan Nozomi. Pada tahun berikutnya, Shinkansen seri 300 juga diperpanjang hingga Stasiun Hakata di jalur Sanyo Shinkansen. Asal-usul pengembangan seri 955 atau 300X dapat ditelusuri kembali ke masa pengembangan bogie tanpa bolster dan kontrol inverter VVVF yang telah dilakukan sejak era JNR dan pengembangan kereta rel baru yang memerlukan waktu sangat besar. Shinkansen seri 955 ini dirancang murni hanya sebagai kereta eksperimental (hanya satu yang dimiliki oleh JR Central) dan tidak dimaksudkan untuk operasi komersial sejak awal diproduksi. Rangkaian ini digunakan untuk uji coba kecepatan tinggi di bagian Jalur Tokaido Shinkansen.[2] FasadKeunikanSeluruh bodi rangkaian diproduksi dengan menggunakan struktur pemasangan dari bahan paduan aluminium, tetapi masing-masing kereta diproduksi dengan metode pembuatan yang berbeda untuk mengumpulkan data selama produksi kendaraan generasi berikutnya. Hal ini menjadi salah satu keunikan dari Shinkansen seri 955, dimana setiap kereta memiliki manufaktur dan cara perakitannya masing-masing.[3] Selain keunikan tersebut, bentuk hidung kedua kereta paling ujung tidak memiliki desain yang sama. Hal ini sangat berbeda dengan kebiasaan produksi seri Shinkansen sepanjang sejarah perancangannya, dimana kedua kereta paling ujung memiliki desainnya masing-masing. Kedua desain tersebut dikenal sebagai tipe wedge bundar dan tipe cusp, dimana masing-masing ujung kereta dapat ditukar satu sama lain untuk tujuan perbandingan ketika diuji coba. Hal ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan data yang berharga selama tahap pengembangan, dengan harapan bahwa pengetahuan yang diperoleh dari perbandingan ini akan membantu memperbaiki desain dan kinerja Shinkansen di masa mendatang.
Tampak luar Skema pewarnaan Shinkansen seri 955 sama seperti seri Shinkansen lain pada masanya, yakni berwarna dasar putih dengan garis biru di sepanjang rangkaian. Selain itu, penutup pantograf berbentuk seperti tutup gelas anggur besar yang dirancang untuk mengurangi kebisingan yang dihasilkan oleh pantograf. Selama pengujian berlangsung, diketahui bahwa penutup tersebut justru menjadi sumber kebisingan. Akibatnya, penutup ini tidak diadopsi dalam produksi Shinkansen pada generasi berikutnya. Selama uji coba Shinkansen seri 955, pantograf tunggal juga sempat dipasang serta berbagai bentuk penutup lainnya untuk mengidentifikasi model yang paling efektif dalam mengurangi kebisingan pantograf. Formasi
Kereta nomor urut 2 dan 5 dilengkapi dengan pantograf.[4] 955-1Kereta ujung dengan desain hidung "cusp" yang dikembangkan oleh Mitsubishi Heavy Industries. Badannya terbuat dari duralumin yang dihubungkan dengan rivet. Kereta ini tidak dilengkapi dengan kursi penumpang. 955-2Badan kereta ini diproduksi oleh Nippon Sharyo menggunakan teknik ekstrusi aluminium berongga besar. Kereta nomor dua adalah satu-satunya yang dilengkapi dengan kursi penumpang di rangkaian Shinkansen 955. 955-3Badan kereta ini diproduksi oleh Kawasaki Heavy Industries menggunakan teknik ekstrusi aluminium yang dihubungkan dengan pengelasan titik dan dilengkapi dengan sistem kemiringan aktif. 955-4Badan kereta ini diproduksi oleh Nippon Sharyo menggunakan teknik ekstrusi aluminium berongga besar, mirip dengan kereta nomor dua dan dilengkapi dengan pintu samping yang cukup besar untuk memasang dan melepas peralatan uji. 955-5Badan kereta ini diproduksi oleh Hitachi menggunakan teknik panel sarang lebah aluminium dan tidak memiliki kursi penumpang di dalamnya. 955-6Kereta ujung dengan desain hidung "wedge" yang dikembangkan oleh Hitachi. Badannya terbuat dari panel sarang lebah aluminium yang disambung dengan cara pengelasan. SejarahPengujian yang berjalan di jalur Tōkaidō Shinkansen sempat mengalami penundaan akibat kerusakan jalur yang disebabkan oleh gempa bumi besar Hanshin pada bulan Januari 1995, kemudian pengujian mulai berjalan secara penuh mulai 25 Mei 1995 antara Maibara dan Kyoto.[5] Pada tanggal 21 September 1995, Shinkansen seri 955 mencatat kecepatan maksimum sebesar 354,1 km/jam di jalur Tōkaidō Shinkansen antara Maibara dan Kyoto.[6] Pada tanggal 11 Juli 1996, kereta ini mencatat kecepatan maksimum sebesar 426,6 km/jam, melampaui rekor kecepatan nasional sebelumnya sebesar 425,0 km/jam yang ditetapkan pada bulan Desember 1993 oleh kereta eksperimental Shinkansen seri 952-953 "STAR21" milik JR East.[7] Pada dini hari tanggal 26 Juli 1996, dicatat kecepatan tertinggi yang dapat ditempuh oleh Shinkansen di Jepang antara Stasiun Maibara dan Stasiun Kyoto di jalur Tokaido Shinkansen mencapai 443,0 km/jam.[8] Saat pengujian kecepatan ini dilakukan, ujung kereta bertipe wedges bundar dari Shinkansen seri 955 yang menghadap ke Tokyo menjadi yang pertama mencapai kecepatan tersebut. Setelahnya, rangkaian purwarupa ini hendak ditarik dari operasi eksperimental dan dibesituakan. Namun kereta ini terus digunakan untuk pengembangan teknologi terkait perancangan Shinkansen seri 700 dan Shinkansen seri N700, serta untuk menguji sistem ATC digital. Operasi percobaannya berakhir pada Januari 2002 dan akhirnya dibongkar pada tanggal 1 Februari tahun yang sama. Rangkaiain purwarupa ini memiliki peran penting dalam menguji dan memecahkan rekor kecepatan dalam pengembangan kereta Shinkansen di Jepang.[9] PreservasiSemua kereta tak berpenggerak dibongkar, menyisakan kedua kereta paling ujung yang kini dipertahankan wujudnya secara statis.
Dibuka hanya pada akhir pekan sebelum dan sesudah 14 Oktober (Hari Kereta Api). Meskipun demikian, kereta ini disimpan di luar ruangan dan pengunjung dapat melihatnya dari jarak jauh kapan saja dari luar area institut riset, misalnya dari dalam kereta yang melintas di Jalur Utama JR Tokaido (Biwako Line) yang berdekatan dengan tempat disimpannya kereta ujung 955-1.[10]
Sebelum Museum Maglev dan Kereta Api dibuka, sisa kereta ini disimpan di Pabrik JR Tokai Hamamatsu (Kota Hamamatsu, Prefektur Shizuoka).[11]
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Shinkansen 955. |