Hokkaido Shinkansen
Hokkaido Shinkansen (北海道新幹線 , Hokkaidō Shinkansen) adalah jalur kereta berkecepatan tinggi Shinkansen yang menghubungkan pulau Honshu dengan pulau Hokkaido. Jalur ini sudah terkoneksi dengan Tōhoku Shinkansen yang sudah beroperasi sebelumnya. Jalur ini melewati Terowongan Seikan, sebuah terowongan kereta api bawah laut yang menghubungkan pulau Honshu dan Hokkaido. Pembangunan dimulai pada Mei 2005 dan rampung pada 26 Maret 2016 (seksi Shin-Aomori - Shin-Hakodate-Hokuto.[2] Sedangkan, jalur menuju Sapporo dijadwalkan rampung pada Maret 2031.[3] Jalur ini dioperasikan oleh Hokkaido Railway Company (JR Hokkaido).[4] SejarahPada awal 1970-an, muncul rencana pembangunan Shinkansen di pulau Hokkaido yang menghubungkan Sapporo dengan Asahikawa, Abashiri, dan Nayoro/Wakkanai. Namun, rencana tersebut tidak jelas kepastiannya. OperasionalLayananAda dua jenis layanan kereta yang beroperasi di jalur Hokkaido Shinkansen, yaitu:
Sesuai jadwal, Hayabusa melayani rute Tokyo - Shin-Hakodate-Hokuto sebanyak 10 kali perjalanan, sedangkan rute Shin-Aomori - Shin-Hakodate-Hokuto dilayani sebanyak 1 kali perjalanan. Untuk Hayate, melayani rute Morioka - Shin-Hakodate-Hokuto sebanyak 1 kali perjalanan, sedangkan rute Shin-Aomori - Shin-Hakodate-Hokuto dilayani sebanyak 1 kali perjalanan setiap harinya.[5] Kecepatan operasionalSaat ini, kecepatan maksimum di jalur dengan lebar sepur ganda (termasuk Terowongan Seikan)--Jalur yang memiliki lebar sepur 1.067 mm dan 1.435 mm sekaligus—hanya sekitar 140 km/jam.[3] Hal itu dikarenakan ada sekitar 50 kereta barang yang melintasi jalur tersebut setiap harinya. Dengan frekuensi sebanyak itu, demi keselamatan, maka kecepatan kereta shinkansen pun dikurangi. Dikarenakan beberapa faktor, maka waktu tempuh antara Tokyo dan Shin-Hakodate-Hokuto adalah sekitar 4 jam 2 menit.[6] Pada tahun 2018, muncul rencana untuk menaikkan kecepatan operasi shinkansen menjadi 260 km/jam, disiasati dengan melarang kereta barang melintas di saat tertentu. Alternatif lain yaitu dengan cara membuat sistem agar kecepatan operasi Shinkansen otomatis turun menjadi 200 km/jam saat melintasi jalur dengan lebar sepur ganda, atau dengan cara membuat kereta barang terangkut dengan kereta cepat gerbong datar yang telah di desain sedemikian rupa (Train-on-train). Cara-cara di atas bisa membuat waktu tempuh Tokyo - Shin-Hakodate-Hokuto lebih singkat, yakni sekitar 3 jam 45 menit.[6] Pengaruh cuaca musim dingin terhadap operasi kereta apiBeroperasi di area yang mengalami hujan salju yang signifikan selama bulan-bulan musim dingin, akumulasi salju berdampak pada berbagai operasi kereta. Salju dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan atau menyebabkan kereta yang sedang melaju kehilangan kendali. Secara khusus, penumpukan salju di bogie kereta telah terbukti signifikan, menyebabkan kerusakan atau penundaan jadwal. Berbagai metode telah digunakan untuk memperkirakan akumulasi salju pada kereta yang melaju hingga 130 km/jam (81 mph), dan perkiraan yang lebih baru berdasarkan data cuaca dapat memprediksi akumulasi salju hingga 3 cm (1,2 inci) pada bogie setibanya di stasiun.[7] Musim dingin juga berdampak buruk pada tingkat hunian jalur kereta api, dengan tingkat hunian yang tercatat mencapai titik terendah sebesar 19% pada bulan Januari dan Februari.[8] Stasiun yang dilayaniLegenda:
Rangkaian kereta yang digunakanSemua layanan kereta Hokkaido Shinkansen menggunakan kereta seri E5 milik JR East dan H5 milik JR Hokkaido dengan formasi 10 kereta.[5] Pada Februari 2014, JR Hokkaido memesan 4 rangkaian kereta seri H5 yang akan digunakan untuk layanan Hokkaido Shinkansen di bulan Maret 2016.[9] Memiliki desain yang sama dengan kereta seri E5 milik JR East, pengadaan 4 rangkaian kereta tersebut menghabiskan dana sekitar 18 miliar yen.[9] Dua rangkaian pertama dijadwalkan dikirim ke Depot Hakodate pada bulan Oktober 2014, dan ujicobanya dilaksanakan sebekym akhir tahun.[10] Sedangkan, dua rangkaian berikutnya dikirim pada tahun 2015.[10] Kereta memiliki livery hijau-putih dengan stripping ungu di tengah keduanya. Warna ungu dipilih karena menggambarkan bunga khas Hokkaido, yaitu Lilac, Lupinus, dan Lavender. Di dalam, ordinary-class dilengkapi dengan paneling kayu dan karpet motif kepingan salju, sedangkan kelas bisnis dilengkapi dengan dinding berwarna krem dan karpet motif timbunan es. Kemudian, gran class dilengkapi karpet berwarna biru tua.[11]
SejarahPada awal tahun 1970-an, dua rute Shinkansen lainnya diusulkan untuk Hokkaido: Sapporo - Asahikawa (perpanjangan jalur Shinkansen Hokkaido) dan Oshamambe - Muroran - Sapporo (Jalur Selatan Hokkaido). Ada juga rencana tidak resmi lainnya untuk menghubungkan ke Abashiri, Kushiro dan Nayoro/Wakkanai. Rencana-rencana ini telah ditangguhkan tanpa batas waktu. Pada tanggal 1 November 2014, sebuah upacara diadakan di Stasiun Kikonai untuk menandai selesainya peletakan rel untuk jalur antara Shin-Aomori dan Shin-Hakodate-Hokuto..[12] Uji coba di jalur Shinkansen Hokkaido di Hokkaido dimulai pada tanggal 1 Desember 2014, awalnya dengan kecepatan rendah, dengan kecepatan dinaikkan menjadi maksimum 260 km/jam (160 mph) di akhir bulan. Uji coba diperpanjang melalui Terowongan Seikan ke Oku-Tsugaru-Imabetsu pada bulan Desember 2014.[13] Uji coba di selatan Oku-Tsugaru-Imabetsu dimulai pada tanggal 21 April 2015, dengan kereta pertama yang mencapai Stasiun Shin-Aomori dari arah utara pada jam-jam awal tanggal 24 Mei.[14] Test-running south of Oku-Tsugaru-Imabetsu commenced on 21 April 2015, with the first train reaching Shin-Aomori Station from the north in the early hours of 24 May.[14] Rencana di masa depanJR Hokkaido sedang memperpanjang jalur kereta bawah tanah Hokkaido dari Shin-Hakodate-Hokuto ke Sapporo, yang direncanakan akan dibuka pada tahun 2030.[15] Pekerjaan terowongan di Terowongan Murayama sepanjang 5.265 m (3.272 mil) yang terletak sekitar 1 kilometer (0,6 mil) di utara stasiun Shin-Hakodate-Hokuto telah dimulai pada bulan Maret 2015 dan dijadwalkan akan selesai pada bulan Maret 2021. Perpanjangan 211,3 km (131,3 mil) akan terdiri dari sekitar 76% terowongan, termasuk terowongan utama seperti Oshima (26,5 km atau 16,5 mil), Teine (18,8 km atau 11,7 mil), dan Shiribeshi (18 km atau 11 mil).[16] Ketika bagian menuju Sapporo dibuka, estimasi waktu tempuh perjalanan dari Tokyo menuju Sapporo adalah paling lama 5 jam 1 menit, tetapi tujuannya adalah untuk mengurangi waktu tempuh menjadi di bawah 4 jam.[17] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Hokkaido Shinkansen.
|