Prefektur Akita
![]() Prefektur Akita (秋田県 , Akita-ken) ([a̠kʲita̠]) adalah sebuah prefektur yang terletak di wilayah Tohoku, di bagian utara Pulau Honshu, Jepang.[1] Ibu kota prefektur ini adalah Kota Akita yang juga merupakan kota terbesar dan asal dari nama prefektur ini.[2] Prefektur Akita berbatasan dengan Prefektur Iwate di sebelah timur, Prefektur Miyagi di sebelah tenggara, Prefektur Yamagata di sebelah selatan, Laut Jepang di sebelah barat, dan Prefektur Aomori yang berada di sebelah utara. Prefektur Akita adalah prefektur terbesar ke-6 di Jepang, dengan luas wilayah sebesar 11.637,52 km2 (4.493,27 mil persegi), dan merupakan prefektur terpadat ke-38 di Jepang, dengan jumlah penduduk kurang lebih 900 ribu orang (per 1 Agustus 2023). Kota-kota penting lainnya di prefektur ini yaitu Yokote, Daisen, dan Yurihonjō.[2] Prefektur Akita terletak di wilayah pesisir Laut Jepang dan membentang ke arah timur hingga mencapai Pegunungan Ōu, yang merupakan kawasan pegunungan terpanjang di Jepang, di wilayah perbatasan prefektur ini dengan Prefektur Iwate. Sebagian besar wilayah Prefektur Akita terbentuk dari wilayah bagian utara Provinsi Dewa, yang daerahnya meliputi wilayah prefektur ini (kecuali kawasan Kazuno dan Kosaka) dan Prefektur Yamagata. SejarahWilayah Prefektur Akita dibentuk dari wilayah utara Provinsi Dewa dan sebagian kecil wilayah Provinsi Mutsu.[3] Terpisah beberapa ratus kilometer dan terhalang pegunungan Ōu dan Dewa yang membentang ke timur dari pusat perdagangan, politik, dan populasi utama Jepang, Akita sebagian besar terisolasi dari masyarakat Jepang hingga tahun 600. Akita adalah daerah pemburu-pengumpul dan yang terutama terdiri dari suku nomaden. Catatan sejarah pertama mengenai Prefektur Akita ada pada tahun 658, ketika Abe no Hirafu menaklukkan suku Ezo asli di tempat yang sekarang menjadi kota Akita dan Noshiro. Hirafu, yang saat itu menjadi gubernur Provinsi Koshi (bagian barat laut Honshu yang berbatasan dengan Laut Jepang), mendirikan benteng di Sungai Mogami, sehingga dengan demikian memulai pemukiman Jepang di wilayah itu. Pada tahun 733, sebuah pemukiman militer baru yang kemudian dinamai Kastil Akita dibangun di kota Akita modern di Takashimizu, dan juga jalan dan struktur bangunan yang lebih permanen mulai berkembang. Wilayah ini digunakan sebagai basis operasi untuk kekaisaran Jepang karena telah mengusir orang-orang Ezo asli dari Honshu utara. Tampuk kepemimpinan itu bergeser tangan beberapa kali. Selama keshogunan Tokugawa itu diberikan kepada klan Satake, yang memerintah wilayah itu selama 260 tahun, klan tersebut mengembangkan industri pertanian dan pertambangan yang masih dominan hingga saat ini. Sepanjang periode itu, daerah tersebut diklasifikasikan sebagai bagian dari Provinsi Dewa.[1] Pada tahun 1871, selama Restorasi Meiji, Provinsi Dewa dibentuk kembali dan sistem han lama dihapus dan secara administratif direkonstruksi, sehingga menghasilkan perbatasan Akita saat ini. Pada periode Heian penyair puisi waka yang terkenal, Ono no Komachi, dikatakan telah lahir di Yuzawa, Kota Ogachi, yang terletak di sebelah tenggara prefektur. Geografi![]() Kota Kota kecil Desa ![]() ![]() ![]()
Terletak di bagian utara Pulau Honshu, Prefektur Akita menghadap Laut Jepang di bagian barat dan berbatasan dengan Prefektur Aomori di utara, Prefektur Iwate di timur, Prefektur Miyagi di tenggara, dan Prefektur Yamagata di selatan. Wilayah Prefektur Akita berbentuk empat persegi panjang, yang membentang 181 km dari utara ke selatan dan 111 km dari barat ke timur. Pegunungan Ōu menjadi batas prefektur ini di sebelah timur, dan Pegunungan Dewa yang lebih tinggi membentang di bagian tengah dari wilayah prefektur ini. Seperti kebanyakan wilayah utara di Jepang, Prefektur ini memiliku musim dingin yang sangat dingin, terutama daerah yang jauh dari wilayah pesisir. Pada tanggal 31 Maret 2019, 11% dari total luas wilayah prefektur ini ditetapkan sebagai Taman Nasional, yaitu Taman Nasional Towada-Hachimantai; Taman Kuasi-Nasional Chōkai, Kurikoma, dan Oga; serta Cagar Alam Prefektural Akita Shirakami, Hachimori Iwadate, Kimimachizaka, Magi Mahiru, Moriyoshizan, Taiheizan, Tashirodake, dan Tazawako Dakigaeri.[5][6] MunisipalitasKotaBerikut ini adalah 13 kota yang ada di Prefektur Akita, yaitu :
Kotapraja dan desaBerikut ini adalah wilayah kotapraja dan desa yang ada pada setiap distrik di Prefektur Akita, yaitu :
PenggabunganKota Misato dibentuk pada 1 November 2004 dari hasil gabungan dari wilayah Desa Sennan dan Kotapraja Rokugou dan Senhata (semuanya berasal dari wilayah Distrik Senboku). Wilayah Kotapraja Kawabe dan Yuwa (keduanya berasal dari wilayah Distrik Kawabe), digabungkan ke dalam wilayah Kota Akita pada 11 Januari 2005. Distrik Kawabe dihapuskan sebagai akibat dari penggabungan wilayah ini. Pada 22 Maret 2005, Kota Omagari digabungkan dengan wilayah Kotapraja Kamioka, Nishisenboku, Nakasen, Kyowa, Senboku, Ota, dan Desa Nangai (semuanya berasal dari wilayah Distrik Senboku) untuk membentuk munisipalitas baru bernama Kota Daisen GuberburBerikut gubernur yang menjabat mulai 1947:
Ekonomi![]() Seperti sebagian besar Wilayah Tohoku, perekonomian Akita tetap didominasi oleh industri tradisional, seperti pertanian, perikanan, dan kehutanan. Ini telah menyebabkan banyak orang muda bermigrasi ke Tokyo dan kota-kota besar lainnya. Prefektur Akita adalah tempat penurunan populasi yang paling parah di Jepang; prefektur ini adalah satu dari empat prefektur di Jepang yang mencatat penurunan populasi sejak 1945. Prefektur ini juga memiliki persentase jumlah anak terendah yaitu, yaitu 11,2% dari total populasi.[8] Pada 2010, prefektur ini hanya memiliki populasi lebih dari 1 juta orang.[9] Bahkan pada 2019 populasi dari prefektur akita tidak lebih dari 1 juta orang. Tingginya tingkat depopulasi di Prefektur Akita telah menyebabkan penggabungan komunitas yang lebih kecil satu dengan yang lain. Karena depopulasi dalam komunitas ini dan migrasi ke komunitas yang lebih besar terus berlanjut, maka fasilitas pendidikan dan kesehatan telah ditutup di beberapa daerah, yang mengarah pada kelanjutan migrasi keluarga ke kota-kota besar untuk akses yang lebih baik ke peluang kesehatan dan pendidikan. Penurunan generasi muda telah menyebabkan kekhawatiran untuk mempertahankan masyarakat pedesaan yang menghadapi masalah penuaan dan depopulasi.[7] Kebudayaan![]() Akita terkenal dengan pertanian padi dan pabrik sake-nya.[10] Prefektur ini terkenal juga karena merupakan prefektur dengan konsumsi sake tertinggi di Jepang.[11] Prefektur ini juga dianggap sebagai asal dari jenis anjing Akita. Para wanita di wilayah itu, yang disebut sebagai ‘’Akita bijin’’ (秋田 美人 ‘’keindahan Akita’’), juga mendapatkan kemasyhuran luas untuk kulit putih mereka, wajah bulat dan suara tinggi, yang semuanya dianggap sangat diinginkan.[12] Ono no Komachi adalah contoh terkenal dari seorang ‘’Akita bijin’’. MakananAkita dikenal dengan spesialisasi regional berikut (tokusanhin): Pariwisata![]() ![]() ![]() Baru-baru ini ada upaya untuk merevitalisasi masyarakat pedesaan yang menghadapi depopulasi dengan berbagai bentuk wisata hijau serta agrowisata.[14] Upaya-upaya ini terutama ditujukan pada kaum urban dan dalam beberapa para pelancong, yaitu dengan mengiklankan hutan asli Prefektur Akita serta banyak budaya tak berwujud dan hamparan sawahnya.[7] Di Akita telah ada dorongan untuk tinggal di rumah, pasar petani untuk makanan yang diproduksi secara lokal, dan integrasi orang luar ke dalam praktik budaya lokal, misalnya ritual Namahage pada Malam Tahun Baru, yang menarik sejumlah besar wisatawan ke Prefektur Akita setiap tahunnya.[15] Di dekat Danau Tazawa, ada cukup banyak pemandian air panas (onsen), yang didatangi oleh pelancong dari seluruh Jepang. Selain itu, ada banyak pula matsuri yang menawarkan kebudayaan yang telah berlangsung dari Jepang kuno. Beberapa contoh festival yang terkenal adalah Akita Kanto, Festival Kembang Api Omagari, Festival Namahage, dan Festival Yokote Kamakura. Kakunodate adalah kota kecil yang nyaman, yang memiliku banyak rumah samurai. Rumah Aoyagi dahulunya adalah tempat tinggal dari Odano Naotake, orang yang pertama kali mengilustrasikan anatomi tubuh manusia di Jepang. Rumah itu sekarang menjadi musium dan galeri dari ilustrasi medis dan barang-barang tradisional. Mulai tahun 2009, Akita mulai mengalami lonjakan besar pelancong Korea Selatan setelah penayangan drama populer ‘’Iris’’, yang menampilkan beberapa adegan pengambilan gambar di Akita, terutama di Danau Tazawa dan Oga's GAO Aquarium.[16] Festival
Transportasi![]() ![]() ![]() ![]() Kereta
Jalan rayaJalan tol
Jalan raya nasional
Bandar udaraPendidikan![]() Perguruan tinggi
Media![]() Televisi
Referensi
Bacaan lanjutan
Pranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Prefektur Akita. ![]() Wikiwisata memiliki panduan wisata Prefektur Akita.
|