Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Waktu Standar Jepang

Peraturan kekaisaran yang dikeluarkan pada 27 Desember (1895).

Waktu Standar Jepang (日本標準時, Nihon hyōjunji) (bahasa Inggris: Japan Standard Time, disingkat JST) adalah zona waktu yang digunakan di seluruh Jepang, dengan perbedaan waktu sebesar UTC+9:00. Nama resminya adalah Waktu Standar Bagian Tengah (Chūō hyōjunji). Tidak ada waktu musim panas (daylight saving time, DST) atau penyesuaian waktu musiman di Jepang.

Waktu standar Jepang didasarkan pada jam atom milik Badan Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (Jōhō Tsūshin Kenkyū Kikō). Sebelumnya, Waktu Standar Jepang dihitung berdasarkan waktu matahari rata-rata setempat di Observatorium kota Akashi (Planetarium Kota Akashi) yang terletak di kota Akashi, Prefektur Hyogo. Observatorium Akashi dilewati bujur 135°BT dan pernah memiliki jam besar yang menunjukkan Waktu Standar Jepang. Akibat Gempa bumi besar Hanshin tahun 1995, jam tersebut rusak dan sekarang menjadi barang pameran di Universitas Kobe Gakuin. Jam besar yang sekarang terpasang di atas menara Planetarium Kota Akashi merupakan hadiah dari perusahaan jam Seiko.

Waktu musim panas (DST) pernah diberlakukan di Jepang antara tahun 1948 hingga tahun 1951. Pada tahun-tahun tersebut, waktu musim panas dimulai Sabtu minggu pertama bulan Mei hingga Sabtu minggu kedua bulan September, dengan perkecualian waktu musim panas tahun 1949 yang dimulai bulan April.

Sejarah

Waktu standar Jepang berdasarkan bujur 135°BT berlaku sejak 1 Januari 1887 berdasarkan Perintah Kekaisaran (chokurei) No. 51 tentang Metode Penghitungan Bujur Greenwich dan Waktu Standar (Honsho-shigosen keido keisan-hō oyobi hyōjunji no ken) tertanggal 12 Juli 1886.

Waktu Standar Bagian Barat (Seibu hyōjunji) atau Western Standard Time pernah diberlakukan untuk Taiwan dan Kepulauan Pescadores yang waktu itu berada di bawah pendudukan Jepang, serta Kepulauan Yaeyama dan Kepulauan Miyako dengan perbedaan waktu sebesar UTC+8:00. Waktu standar tersebut ditetapkan tanggal 28 Desember 1895 berdasarkan Perintah Kekaisaran (chokurei) No. 167 dan berlaku sejak 1 Januari 1896. Pada saat itu, Waktu Standar Bagian Tengah (Chūō Hyōjunji) digunakan untuk menyebut zona waktu yang digunakan di Hokkaido, Honshu, Shikoku, Kyushu, dan Okinawa. Waktu Standar Bagian Barat dihapus sejak tanggal 24 September 1937 dengan Perintah Kekaisaran (chokurei) No. 529 yang mulai berlaku 1 Oktober 1937.

Sebelum zaman Meiji (1868–1912), masing-masing daerah lokal memiliki zona waktu sendiri di mana siang dibentuk ketika matahari berada tepat pada puncaknya. Sebagai transportasi modern seperti kereta api yang diadopsi, kebiasaan ini mulai menimbulkan kebingungan. Sebagai contoh, ada perbedaan 5 derajat dari segi garis bujur antara Tokyo dan Osaka. Karena adanya hal ini, kereta api yang berangkat dari Tokyo akan tiba di Osaka 20 menit sebelum waktu di Tokyo. Pada tahun 1886, peraturan 51 dikeluarkan untuk mengatasi masalah ini.

Sinyal waktu

Sinyal waktu resmi dipancarkan oleh Badan Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (National Institute of Information and Communications Technology). Pemancar sinyal waktu terletak di Gunung Ōtakadoya, Desa Tamura, Prefektur Fukushima dan mulai beroperasi sejak 10 Juni 1999. Liputan sinyal dari pemancar di Gunung Ōtakadoya baru mencakup seluruh pelosok Jepang setelah dibuka pemancar baru di Gunung Hagane (kota Saga) pada tahun 2001.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya