| Artikel ini membahas mengenai bangunan, struktur, infrastruktur, atau kawasan terencana yang sedang dibangun atau akan segera selesai. Informasi di halaman ini bisa berubah setiap saat (tidak jarang perubahan yang besar) seiring dengan penyelesaiannya. |
Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo atau Jalan Tol Joglo adalah jalan tol yang menghubungkan satu provinsi dan satu daerah istimewa, yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa pada segmen jalur tengah menghubungkan Jakarta dengan Surabaya melalui Banyumas dan jalur selatan menghubungkan Kota Bandung dengan Surabaya. Jalan tol ini telah dimulai pembangunannya pada tahun 2020 dari arah Solo. Tol ini dibangun melayang (elevated) di sepanjang Ring Road Utara Yogyakarta (kecuali di simpang Jalan Monumen Jogja Kembali/ Palagan Tentara Pelajar yang akan dibuat on grade), kemudian berlanjut sepanjang Selokan Mataram hingga sampai ke simpang susun di daerah Maguwoharjo.[1] Tol ini akan dilanjutkan sampai ke Bandara YIA Kulon Progo yang membentang dari Junction Sleman sejauh 35,74 km. Tol ini diharapakan akan memudahkan akses dari Bandara YIA Kulon Progo menuju Yogyakarta.
Sejarah
Guna mendukung program Pemerintah dalam penyediaan infrastruktur jalan tol di wilayah selatan Pulau Jawa maka dibentuklah PT Jasa Marga Jogjasolo (PT JMJ) yang merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) konsorsium dari empat perusahaan: PT Daya Mulia Turangga (DMT), PT Gama Group, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI).
PT Jasamarga Jogja Solo telah memenangkan tender investasi pengusahaan, dan menandatangani kontrak perjanjian pengusahaan jalan tol untuk ruas Solo -Yogyakarta - YIA Kulon Progo, dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pada tanggal 9 September 2020. Jalan tol ruas Solo - Yogyakarta - YIA Kulon Progo sendiri merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Perpres Nomor 3 Tahun 2016, Perpres Nomor 56 Tahun 2018 dan perubahan terakhir Perpres Nomor 109 Tahun 2020. Terwujudnya Jalan tol ruas Solo - Yogyakarta - YIA Kulon Progo ini dianggap istimewa karena menghubungkan dua kota budaya yaitu Surakarta dan Yogyakarta. Selain itu proyek ini menjadi perhatian tinggi Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah karena dianggap sangat strategis sebagai salah satu solusi efisiensi mobilitas dan distribusi di wilayah selatan Pulau Jawa.[2]
Dari ruas fungsional Tol Jogja-Solo sepanjang 22 km, 13 km dari kedua ruas tersebut sudah selesai diperkeras keras, sedangkan sisanya 9 km baru satu lajur yang sudah diperkeras keras. Meski demikian, PT JMJ menjamin jalur fungsional tersebut aman bagi masyarakat. Sehingga dengan jalur yang lebih panjang, kami berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat karena jalur fungsional ini dapat menjadi jalur alternatif untuk menghindari kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi di Tugu Kartasura Delanggu dan Jalan Raya Solo-Yogyakarta.
Tol Jogja-Solo Paket 1.1 ruas Kartasura-Klaten sejauh 22,3 km telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 19 September 2024 dan resmi beroperasi pada 20 September 2024.[3]
Seksi
Tol ini terbagi menjadi tiga seksi yaitu
No
|
Ruas Tol
|
Panjang
|
Seksi 1 (Kartasura - Purwomartani)
|
42,38 km
|
1
|
Paket 1.1 (Kartasura - Klaten)
|
22,30 km
|
2
|
Paket 1.2 (Klaten - Purwomartani)
|
20,08 km
|
Seksi 2 (Purwomartani - JC Sleman)
|
15,63 km
|
3
|
Paket 2.1 (Purwomartani - Monjali)
|
9,03 km
|
4
|
Paket 2.2 (Monjali - JC Sleman )
|
6,60 km
|
Seksi 3 (JC Sleman - Kulonprogo)
|
35,74 km
|
5
|
Paket 3.1 (JC Sleman - Wates)
|
25,10 km
|
6
|
Paket 3.2 (Wates - Kulonprogo)
|
13,49 km
|
Gerbang Tol
Ruas Colomadu-Temon (Dikelola PT Jasamarga Jogja Solo)
Referensi
Pranala luar
|
---|
Operasional | | |
---|
Konstruksi | Sumatra | |
---|
Jawa | |
---|
Bali | |
---|
Kalimantan | |
---|
|
---|
Rencana | Sumatra | |
---|
Jawa | |
---|
Kalimantan | |
---|
Sulawesi | |
---|
|
---|
|