Sutan Riska dilahirkan di Solok, Sumatera Barat pada 27 Mei 1989. Ia merupakan putra dari pasangan Rasul Hamidi Datuak Saridano (1955–2022)[6] dan Puti Jawanis (wafat 2024).[7] Ayahnya merupakan salah seorang tokoh pemekaran Kabupaten Dharmasraya yang terakhir menjabat sebagai Wali Nagari (Kepala Desa) Sungai Rumbai selama tiga periode hingga wafatnya.[8] Rasul Hamidi merupakan putra Ilyas Tuanku Kerajaan Koto Besar dari suku Caniago, dan Puti Jawanis merupakan keponakan Ilyas tersebut.[7]
Lahir dengan nama Riska, ia diwarisi gelar Tuanku Kerajaan dari ayahnya ketika menginjak usia 14 tahun. Gelar tersebut merupakan gelar kebangsawanan Kerajaan Koto Besar di Sungai Rumbai. Adapun gelar Sutan diperolehnya setelah ia menikah pada tahun 2014.[9]
Sutan Riska mengenyam pendidikan di SD Negeri 48 Sungai Rumbai, SMP Negeri 1 Sungai Rumbai, dan SMA Negeri 1 Sungai Rumbai. Ia meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perdagangan, Padang pada 2012.[3][9]
Sutan Riska menikah pada 2014 dengan Dewi Lopita Sari dan dikaruniai dua orang anak laki-laki.[9]
Setelah wafatnya Rasul Hamidi pada 2022, saudara kembar Sutan Riska, Sutan Riski terpilih menjadi Wali Nagari Sungai Rumbai untuk menjabat hingga 2028.[10]
Sutan Riska memulai studi S-2 Magister Administrasi Publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas sejak 2021. Pada 7 Februari 2024, ia berhasil lulus sidang ujian tesis dengan judul Implementasi Kebijakan Pelestarian Kebudayaan Daerah Kabupaten Dharmasraya dibimbing oleh Dr. Hendri Koeswara dan Dr. Roni Ekha Putera.[11][12] Tesisnya sudah diterbitkan menjadi jurnal berakreditasi SINTA 2 dengan judul The Implementation of The Regional Cultural Preservation Policy of Dharmasraya Regency.[13] Ia diwisuda pada 9 Maret 2024 dengan meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,84 dan predikat "dengan pujian" (cum laude).[14]
Karier
Sutan Riska dinobatkan sebagai Sultan Sri Maharaja Diraja, Kerajaan Koto Besar pada 24 Desember 2012[15][16] menggantikan Sutan Darman Tuanku Kerajaan yang mangkat.[9]
Setelah lulus kuliah pada 2012, Sutan Riska memulai usaha perencanaan pembangunan SPBU. Pada 2013, dengan dukungan dari keluarganya, ia mendirikan sebuah SPBU.[9]
Sutan Riska diangkat menjadi Bupati Dharmasraya pada usia 26 tahun. Ketika dilantik sebagai bupati pada 17 Februari 2016, ia tercatat sebagai bupati termuda di Indonesia periode 2016–2021.[9]
Pada pemilihan umum Bupati Dharmasraya 2020, Sutan Riska maju kembali sebagai calon bupati berpasangan dengan Dasril Panin Datuak Labuan. Pasangan ini berhasil memenangkan kontestasi dengan perolehan 71.590 suara atau 63,62% dari total suara sah.[19] Pasangan ini dilantik pada 26 Februari 2021.[4]
^ ab"Profil Bupati". Situs resmi Pemerintah Kabupaten Dharmasraya. 24 September 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Desember 2016. Diakses tanggal 17 Mei 2016.