Yulhaidir, biasa dipanggil Amang Uhai (lahir 10 Oktober 1971) adalah Bupati Seruyan yang menjabat sejak September 2018 hingga September 2023. Ia terpilih sebagai bupati Seruyan setelah memenangkan Pilkada Seruyan 2018 dengan meraih 45,67 persen, atau tepatnya sebanyak 27.600 suara.[1][2] Sebelumnya, ia menjabat sebagai wakil bupati ketiga Seruyan.
Pada awalnya, Yulhaidir bekerja sebagai seorang sopir truk. Kemudian, ia mendirikan sebuah usaha pemotongan kayu, akan tetapi usaha itu tidak bertahan lama.[9]
Yulhaidir tercatat pernah menjabat sebagai ketua PAC Partai Hanura sejak 2007 hingga 2010.[10] Pada tahun 2009, Yulhaidir memutuskan untuk mendaftar sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Seruyan (DPRD).[9] Ia diterima dan menjadi salah satu anggota disana. Kemudian, ia dipilih sebagai pendamping Sudarsono dalam pemilihan umum bupati Seruyan di tahun 2013.[9]
Wakil bupati Seruyan
Pada pemilu 2013, Sudarsono, terpilih sebagai bupati Seruyan bersama Yulhaidir, dan berhasil mengalahkan Achmad Ruswandi, putra Darwan Ali yang didukung oleh dua belas partai besar Seruyan.[11] Dengan slogan "Surya", Sudarsono dan Yulhaidir terpilih sebagai bupati dan wakil bupati secara Independen.[12] Yulhaidir juga mendukung sejumlah kebijakan Sudarsono dalam pembangunan berbagai objek pariwisata dan ekonomi di Seruyan.[13] Pada pemilihan umum Bupati Seruyan tahun 2018, Sudarsono dan Yulhaidir bersama-sama mencalonkan diri sebagai Bupati, hal ini menyebabkan mereka diharuskan meminta cuti pilkada untuk keperluan kampanye.[14]
Setelah menyelesaikan jabatan 5 tahun sebagai wakil bupati, pada tahun 2018, Yulhaidir kembali mengikuti pemilihan umum.[15] Namun, kali ini bukan sebagai pendamping Sudarsono, melainkan lawan politiknya.[16] Pada pemilu 2018 ini, Yulhaidir bersama pendampingnya, Iswanti; yang didukung oleh partai PDI-P, berhasil mengalahkan Sudarsono dan menjadi bupati definitif.[17]
Kebijakan dan pembangunan
Selama masa pemerintahannya sebagai bupati, Yulhaidir memfokuskan diri pada pembangunan dan infrastruktur,[18] ia merencanakan pembangunan ibukota Kuala Pembuang pada 2022.[19] Yulhaidir juga memerhatikan pembangunan berbagai obyek wisata desa dan kerajinan daerah Seruyan lainnya.[20] Ia juga mengembangkan sektor pertanian dan perikanan Seruyan serta memberikan instruksi kepada para kepala desa dan camat untuk ikut serta dalam program pembangunannya.[21][22]
Kerusuhan plasma sawit
Menjelang kabar Yulhaidir jatuh sakit tersiar, sejumlah aksi demonstrasi dimulai di berbagai wilayah Kabupaten Seruyan, terutama di wilayah bagian tengah.[23] Masyarakat menuntut agar sejumlah perusahaan segera memenuhi tuntutan plasma kelapa sawit sebanyak 20% yang dikatakan telah dijanjikan sebelumnya.[24][25] Aksi demonstrasi yang awalnya damai segera berubah menjadi anarkis, terhitung ada 13 mobil yang telah dirusak oleh masyarakat selama aksi demonstrasi tersebut.[26][27] Meskipun begitu, dikatakan bahwa situasi saat ini telah kondusif dan kepolisian masih memantau keadaan.[24][28]
Jatuh sakit dan akhir jabatan
Pada awal 2023, Yulhaidir dikabarkan jatuh sakit. Ia didiagnosis menderita stroke,[29] sementara Wakil Bupati Seruyan petahana, Iswanti, dikabarkan tidak menerima tugas apapun.[30] Hal ini menyebabkan kondisi pemerintahan Seruyan tidak berjalan dengan baik.[31] Adapun posisi Yulhaidir sebagai pimpinan PDI-P Seruyan digantikan oleh ketua DPRD Seruyan, Zuli Eko Prasetyo.[32]
Pada pertengahan 2023, Yulhaidir kembali muncul ke publik dengan menggunakan kursi roda. Yulhaidir sempat menghadiri parade yang diselenggarakan di ibukota Kuala Pembuang pada 19 Agustus 2023 dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.[33] Jelang akhir masa jabatannya, Yulhaidir dan Iswanti muncul ke publik dan berterima kasih kepada para pendukung mereka.[34][35] Masa jabatan Yulhaidir berakhir pada September 2023,[35] dengan dilantiknya Djainuddin Noor sebagai penjabat bupati. Penjabat bupati ini dilantik secara langsung oleh Sugianto Sabran, Gubernur Kalimantan Tengah.[36][37][38]