Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kerajaan Pahang Tua

Mueang Pahang[1]

Pahang Tua[2]
abad ke-5–1454
Ibu kotaInderapura
Bahasa yang umum digunakanMelayik, Mon-Khmer
Agama
Buddhisme Mahayana[3]
PemerintahanMonarki
Maharaja 
• 450–?
Sri Bhadravarman
• ?–1454
Dewa Sura (terakhir)
Sejarah 
• Misi diplomatik pertama ke Tiongkok
abad ke-5
• Invasi Melaka
1454
Digantikan oleh
kslKesultanan
Pahang
krjKerajaan
Singapura
Sekarang bagian dari Malaysia
 Singapura
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kerajaan Pahang Tua[2] adalah sebuah negeri bersejarah yang berpusat di wilayah Pahang di pantai timur Semenanjung Melayu. Negeri ini muncul dalam catatan-catatan asing sejak abad ke-5[4] dan pada puncaknya, meliputi sebagian besar negara bagian modern Pahang dan seluruh bagian selatan semenanjung.[5] Sepanjang sejarahnya pada masa pra-Melaka, Pahang awalnya merupakan kerajaan tanjung bernama "Koli" yang mungkin tidak tersentuh caplokan Funan bersama dengan 4 kerajaan tanjung lain setelah bumi Langkasuka, Kalathana, dan Panpan takluk ke Funan. Selanjutnya, Pahang menjadi sebuah daerah penting dari kerajaan Melanesia seperti Merah, Sriwijaya, Tambralinga, Dharmasraya, Tumapel, Ligor, dan Majapahit sebelum akhirnya mungkin melepaskan diri untuk sementara bersama dengan 4 kerajaan asli lain dan dipimpin oleh seseorang yang merupakan peranakan dan pelarian dari Ligor setelah negerinya diambil oleh Siam akibat pemberontakan di Majapahit. Sekitar pertengahan abad ke-15, kerajaan ini dibawa masuk ke dalam lingkup pengaruh Kesultanan Melaka dan kemudian ditetapkan sebagai sebuah vasal Kesultanan Muslim pada tahun 1470, setelah penobatan cucu mantan Maharaja sebagai Sultan Pahang yang pertama.[6]

Nama-nama

Penamaan Pahang berhubungan dengan praktik kuno dalam budaya Melayik dalam menetapkan batasan teritorial dan membagi negeri-negeri berdasarkan batas perairan.[7] Dengan demikian, istilah "Pahang" yang mengacu pada kerajaan ini, dianggap berasal dari nama Sungai Pahang.[8] Ada banyak teori tentang asal-usul nama tersebut. Menurut legenda Melayu, di seberang sungai di Kampung Kembahang tempat aliran sungai saat ini di daerah Pahang menyatu dengan Pahang Tua, pada zaman kuno membentang sebuah pohon mahang sangat besar yang darinya sungai dan kerajaan tersebut mendapatkan nama mereka. Legenda ini cocok dengan tradisi lisan di antara orang Jakun Proto-Melayu yang mengatakan nenek moyang mereka yang menyeebut negeri tersebut dengan nama Mahang.[7]

Teori terkenal lainnya yang didukung oleh William Linehan, menghubungkan awal pendirian kerajaan dengan para pemukim dari peradaban Khmer kuno, dan mengklaim penamaannya berasal dari kata "saamnbahang" (Khmer: សំណប៉ាហាំង) yang berarti "timah", berdasarkan penemuan tambang timah prasejarah di negara bagian tersebut.[7]

Ada banyak variasi nama Pahang dalam sejarah. Kitab Song menyebut kerajaan ini dengan nama Pohuang atau Panhuang.[4] Penulis sejarah Tiongkok Zhao Rugua mengenalinya sebagai Pong-fong. Menurut kelanjutan dari Wenxian Tongkao karya Ma Duanlin, Pahang disebut Siam-lao thasi. Oleh bangsa Arab dan Eropa, kerajaan ini disebut dengan berbagai nama seperti Pam, Pan, Paam, Paon, Phaan, Phang, Paham, Pahan, Pahaun, Phaung, Phahangh.[9]

Referensi

  1. ^ Rajani 1987, hlm. 87
  2. ^ a b Zakiah Hanum 1989, hlm. 44
  3. ^ Linehan 1973, hlm. 8–9
  4. ^ a b Guy 2014, hlm. 29
  5. ^ Linehan 1973, hlm. 7
  6. ^ Khoo 1980, hlm. 9
  7. ^ a b c Linehan 1973, hlm. 2
  8. ^ Milner 2010, hlm. 19
  9. ^ Linehan 1973, hlm. 2–5

Bibliografi

Kembali kehalaman sebelumnya