James Dewey Watson
James Dewey Watson (lahir di Chicago, 6 April 1928) ialah seorang ilmuwan biologi molekul berkebangsaan Amerika Serikat yang dikenal terutama sebagai salah satu penemu struktur molekul DNA. Ia menerima Hadiah Nobel Kedokteran bersama Francis Crick dan Maurice Wilkins pada tahun 1962 atas penemuan struktur molekul asam nukleat dan artinya untuk perpindahan informasi. Watson menerima gelar B.A. dari Universitas Chicago dan terus menerima Ph.D. di Universitas Indiana pada 1950. Watson bertemu Francis Crick saat mereka berdua bekerja di Laboratorium Cavendish di Universitas Cambridge, Inggris. Tertarik pada struktur ADN, mereka membuat model yang berhasil atas asam nukleat pada 1953. Pada 1956 Watson pindah ke Bagian Biologi di Harvard, di mana ia mempelajari RNA. Ia menjadi direktur Laboratorium Cold Spring Harbor di Long Island, New York sejak 1968. Ia telah membantu membuat lembaga ini menjadi pusat penelitian genetika molekuler dan kanker, di antara topik lainnya. Watson menjalankan Human Genome Project di NIH dari 1988 hingga 1992. Buku Watson yang laris manis The Double Helix, diterbitkan pada 1968, menceritakan kembali tahun-tahun riset DNA. Awal kehidupan dan pendidikanJames D. Watson lahir pada 6 April 1928, di Chicago, putra tunggal dari pasangan Jean (née Mitchell) dan James D. Watson, seorang pengusaha yang sebagian besar merupakan keturunan kolonial Inggris. Kakeknya dari pihak ibu, Lauchlin Mitchell, adalah seorang penjahit dari Glasgow, Skotlandia, sedangkan neneknya dari pihak ibu, Lizzie Gleason, merupakan keturunan Irlandia, dengan orang tuanya berasal dari County Tipperary. Dibesarkan dalam rumah tangga yang religius sederhana, ibu Watson adalah seorang Katolik, dan ayahnya, seorang Episkopal, telah kehilangan keyakinannya. Watson sendiri dibesarkan sebagai seorang Katolik namun kemudian menjauhkan diri dari agama tersebut, menggambarkan dirinya sebagai “pelarian dari agama Katolik.” Merenungkan masa kecilnya, ia berkata bahwa “hal paling beruntung yang pernah terjadi pada saya adalah ayah saya tidak percaya pada Tuhan.” Pada usia 11 tahun, Watson berhenti menghadiri misa dan mengalihkan fokusnya pada “pengejaran pengetahuan ilmiah dan humanistik.”[12] KontroversiPada tanggal 25 Oktober 2007 James mengundurkan diri dari posisinya sebagai kepala Laboratorium Cold Spring Harbor. Hal ini dipicu oleh pernyataannya yang dianggap bernada rasis atau eugenik, terkait dengan ketidakmampuan bangsa-bangsa Afrika dalam memperbaiki kehidupannya dan orang berkulit hitam yang dianggapnya tidak kompeten. Akibat pernyataannya, sejumlah lembaga akademik di Inggris membatalkan undangan terhadapnya untuk berbicara di hadapan publik dan lembaga yang dipimpinnya mengenakan skors baginya. Tahun-tahun sebelumnya, ia juga pernah menyatakan kalau seorang ibu sebaiknya diizinkan menggugurkan kandungannya jika diketahui anak yang dikandungnya membawa gen homoseksual. Ia pernah pula mengatakan ada kemungkinan kaitan antara warna kulit dan "nafsu seksual" (sexual prowess), serta antara tinggi badan dan ambisi. Pernyataan kontroversial lainnya adalah bahwa kebodohan (stupidity) adalah penyakit genetis yang harus ditangani secara medis.[13] Catatan kaki
Pranala luar
|