Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Iblis dalam Kekristenan

Lucifer (Le génie du mal) karya Guillaume Geefs (Katedral St. Paulus, Liège, Belgia)

Dalam Kekristenan aliran utama, iblis adalah malaikat yang jatuh yang memberontak melawan Allah. Iblis sering kali diidentifikasi sebagai ular di Taman Eden, yang perbuatannya membuat munculnya dua doktrin Kristen: Dosa Asal dan penghapusannya, Pengampunan Yesus Kristus. Iblis juga diidentifikasi sebagai pencoba Ayub, pencoba dalam Injil, Lewiatan dan naga dalam Kitab Wahyu.

Riwayat menurut Alkitab

Patung Malaikat yang jatuh

Iblis awalnya bukan ciptaan yang jahat, sebab semua yang diciptakan Tuhan itu baik adanya. Sebagaimana manusia, Iblis juga mempunyai kehendak bebas. Dan ternyata dia menggunakan kehendak bebas itu secara salah, karena ingin menjadi sama seperti Tuhan sendiri, sehingga jatuhlah Iblis ke dalam dosa. Dalam bahasa Latin, nama iblis ini disebut sebagai "Lucifer".

Asal Mula Dosa

Bagi banyak orang asal mula dosa dan alasan keberadaannya merupakan suatu sumber kebingungan besar. Mereka melihat pekerjaan si jahat dengan akibat-akibatnya, bencana dan kehancuran yang mengerikan, dan mereka bertanya-tanya bagaimana semua ini bisa terjadi di bawah pemerintahan dan kedaulatan Allah yang tak terbatas dalam hikmat, dalam kuasa, dan dalam kasih. Dan awal mula dosa terjadi menurut Alkitab jauh sebelum Bumi beserta isinya dan Manusia diciptakan.[butuh rujukan] Tidak ada yang lebih jelas diajarkan di dalam Alkitab selain bahwa Allah dalam hal apapun tidak bertanggung jawab bagi masuknya dosa; bahwa tidak ada penarikan sewenang-wenang rahmat Ilahi, tidak ada kekurangan dalam pemerintahan Ilahi yang memberikan kesempatan timbulnya pemberontakan.[butuh rujukan]

Dosa menurut pengertian Alkitab
adalah pengacau dan pengganggu, sehingga tidak ada alasan untuk membiarkan keberadaanya dan kehadirannya;
adalah sesuatu yang misterius dan yang tidak dapat diterangkan dan dipertanggungjawabkan; memaafkannya berarti mempertahankanya;
dan satu-satunya yang didefinisikan dalam Firman Allah, dosa adalah Pelanggaran kepada Hukum Ilahi.

Lahirnya Kejahatan

Kejahatan adalah tindakan melawan hukum Allah, suatu pelanggaran yang dilahirkan akibat memanjakan dosa. Sebelum masuknya kejahatan, damai dan kesukaan memenuhi alam semesta. Semuanya selaras dengan kehendak Pencipta.

Yang dijelaskan dalam sebuah firman; "Di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di Surga dan yang ada di Bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa,"(Kolose 1:16), dan kepada Kristus sama dengan kepada Bapa, segenap Surga menunjukkan kesetiaan mereka.Tetapi ada seseorang yang menyalahgunakan kebebasan ini. Dosa bermula dari dia yang setelah Kristus, paling dihormati Allah dan yang berkuasa paling tinggi dan yang paling mulia dari antara penghuni Surga.[butuh rujukan]

Sebelum kejatuhannya ke dalam dosa, Lucifer adalah yang terutama dari para Kerub yang berjaga.[butuh rujukan] Kerub yang suci dan yang tidak bercacat cela.

Yang di jelaskan di dalam firman Allah: "Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah. Engkau di Taman Eden, yaitu Taman Allah penuh segala batu permata yang berharga"."Kuberikan tempatmu dekat Kerub yang berjaga (engkau adalah Kerub yang menaungi - tejemahan langsung), di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan, di tengah-tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. Engkau tidak bercela di dalam tingkah lakumu sejak dari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu".

(Yehezkiel 28:12–15).

Sebenarnya Lucifer bisa saja tetap berkenan kepada kepada Allah dikasihi dan dihormati oleh seluruh Malaikat Surga, dan menjalankan kuasanya yang mulia untuk memberkati yang lain-lain serta memuliakan PenciptaNya.

Yang dijelaskan di dalam firman Allah; Tetapi kata nabi itu,"Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kau musnahkan demi semarakmu". (Yehezkiel 28:17).

Kejahatan Awal yang dilakukan Lucifer

Kejahatan awal yang dilakukan oleh Lucifer adalah ingin, Melanggar batas kewenangannya....Sedikit demi sedikit Lucifer memanjakan suatu keinginan untuk meninggikan diri sendiri.[butuh rujukan]

Yang dijelaskan dalam Kitab Yehezkiel; "Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah". Gantinya berusaha membuat Allah yang tertinggi dalam kasih dan kesetiaan mahluk-mahluk ciptaanNya, Lucifer berusaha untuk memenangkan pelayanan dan penghargaan mereka untuk dirinya sendiri.
  • Dengan menginginkan kehormatan yang dikaruniakan Allah kepada AnakNya-Mesias, Lucifer menginginkan kuasa yang hanya Mesias saja memiliki Hak Prerogatif itu. Kejahatan yang akhirnya merusak keharmonisan surgawi.[butuh rujukan]
  • Pelayanan dan meninggikan diri sendiri yang bertentangan dengan rencana Pencipta, membangkitkan suatu pertanda jahat, yang seharusnya kemuliaan Allah adalah tertinggi baginya. Majelis Surgawi membujuk Lucifer. Anak Allah - Mesias mengemukakan di hadapanya kebesaran, kebaikan dan keadilan Pencipta dan sifat hukumNya yang kudus dan yang tidak berubah itu. Tetapi amaran yang diberikan dalam kasih dan belas kasihan yang tak terbatas hanya membangkitkan roh penolakan. Lucifer membiarkan iri hati terhadap Mesias menguasai dirinya, sehingga ia lebih berketetapan dalam dirinya.[butuh rujukan]

Gelar

Kejatuhan Lucifer, ilustrasi oleh Gustave Doré untuk buku Paradise Lost karangan John Milton.

Gelar Iblis adalah sebuah julukan atau nama pemberian kepada Lucifer yang ada di Alkitab. Berikut ini adalah nama atau julukan lain dari Satan atau Iblis:

Iblis juga sering disebut Lucifer. Kata Lucifer tidak ada dalam Alkitab bahasa Indonesia karena sudah diterjemahkan sebagai Bintang Timur, Putra Fajar.

Kerajaan

Kerajaan Iblis adalah suatu pemerintahan dalam tatanan organisasi yang didirikan oleh Lucifer di bumi, sebagai perlawanan/pemberontakan terhadap Kerajaan Surga. Dalam menjalankan pemerintahannya Iblis memiliki suatu tatanan organisasi (Efesus 6:12), yaitu:

  • Lucifer, sebagai raja kegelapan;
  • Pemerintah-pemerintah, pemimipin-pemimpin tertinggi dalam suatu kerajaan ( malaikat-malaikat yang jatuh dan menjadi Setan yang disembah sebagai Dewa Matahari, Dewa Bulan, Beelzebul, Molokh, dll = lihat penjelasannya di Kitab Henokh dan Alkitab);[butuh rujukan]
  • Penguasa-penguasa, makhluk yang menerima kuasa dan menjalankan kehendak atasannya (Jin sebagai sesembahan bangsa Timur Tengah pada waktu itu = lihat penjelasannya di Perjanjian Lama);[butuh rujukan]
  • Penghulu-penghulu, pemimpin-pemimpin (manusia jahat yang melakukan kehendak Iblis= di Alkitab disebut sebagai anak iblis);[butuh rujukan]
  • roh-roh jahat, roh-roh yang durhaka (legion, leviatan, dan lain-lain). Ada pendapat bahwa roh tidak dibagi menjadi jenis kejahatannya seperti roh percabulan,roh kedengkian dsb., sedangkan kata roh pemecah yang terdapat dalam Galatia 5:20 jika ditinjau dari bahasa Yunaninya bukan berarti roh, akan tetapi perbuatan atau tindakan yang menimbulkan perpecahan. Demikian agar tidak terjadi penyesatan dalam kekristenan mengenai macam macam roh, karena menurut standar kebenaran dari alkitab, roh hanya terdiri dari roh manusia dan roh yang kudus dari Allah.[butuh rujukan]

Misi

Misi Iblis adalah tujuan yang menjadi pekerjaan Iblis terhadap waktu singkat yang diberikan Allah dalam keberadaanya di dunia ini, menurut sumber Alkitab:

Pemberontakan

Awal Pemberontakan

Awal Pemberontakan di Surga adalah awal pertama kali Iblis mengungkapkan pendakwaan atas ketidakpuasan akan pemerintahan dan hukum Allah. Dakwaan Lucifer kepada Mesias yang adalah Penguasa Surga yang diakui, serta memiliki satu kuasa dan wewenang dengan Allah yang dikarenakan dalam semua konsultasi Allah, Mesias selalu turut di dalamnya, sementara Lucifer tidak diizinkan untuk ikut dalam maksud-maksud Ilahi.[butuh rujukan]

Dengan meninggalkan tempatnya di hadapan Allah, Lucifer pergi untuk menyebarkan roh ketidakpuasan di antara malaikat-malaikat. Lucifer membangkitkan roh ketidakpuasan terhadap hukum-hukum yang mengatur mahluk-mahluk surgawi, dengan mengatakan bahwa mereka dibebani dengan pembatasan-pembatasan yang tidak perlu. Oleh karena alamiah mereka adalah suci ia mendorong malaikat-malaikat itu untuk mengambil kehendak hati mereka sendiri. Ia berusaha mendapatkan simpati para Malaikat, dengan mengatakan Allah telah tidak adil dengan memberikan penghormatan tertinggi bagi Mesias. Ia mengatakan bahwa dalam cita-citanya untuk memperoleh kuasa dan penghormatan yang lebih besar bukan karena bercita-cita mau meninggikan diri, tetapi untuk memperoleh kebebasan bagi segenap penghuni surga, agar dengan begitu mereka memperoleh eksistensi yang lebih tinggi.[butuh rujukan]
Allah di dalam hikmatNya, membiarkan Lucifer meneruskan roh kebenciannya matang untuk mengadakan pemberontakan. Dalam pandangan Allah, adalah perlu bagi rencana-rencana Lucifer itu untuk benar-benar berkembang, agar sifat dan kecenderungan sebenarnya dapat dilihat semua oleh seluruh umat alam semesta.[butuh rujukan]

Pemerintahan Allah bukan saja atas penduduk surga, tetapi atas semua dunia-dunia yang dijadikanNya; dan Setan berpikir bahwa jika ia dapat membawa malaikat-malaikat surga bersamanya memberontak, maka ia juga dapat membawa dunia-dunia lain bersamanya. Dengan liciknya ia menggunakan argumentasi palsu dan penipuan untuk mencapai tujuan-tujuannya.[butuh rujukan]

Penanganan awal terhadap dosa

Yesus, diyakini oleh umat Kristiani sebagai Mesias

Untuk menangani dosa, Allah hanya dapat menggunakan keadilan dan kebenaran. Sedangkan Lucifer menggunakan apa yang Allah tidak mau gunakan yaitu sanjungan yang berlebihan dan penipuan atau kecurangan. Lucifer memalsukan firman Allah dan telah menyalah-tafsirkan rencana pemerintahan Allah di hadapan malaikat-malaikat dengan mengatakan bahwa Allah tidak adil dalam memberikan hukum-hukum dan peraturan-peraturan atas penghuni surga. Seluruh alam semesta harus melihat penipu itu dibuka kedoknya, sampai ia diputuskan tidak boleh lagi tinggal di surga, Allah tidak membinasakan Lucifer dan Setan (malaikat-malaikat yang jatuh).Oleh karena pelayanan kasih saja yang berkenan kepada Allah, maka kesetiaan mahluk-mahluk ciptaanNya harus didasarkan atas keyakinan kepada keadilan dan kebajikanNya, sebab apabila Lucifer dan Setan segera dihapuskan keberadaannya, maka seluruh alam semesta akan memuliakan Allah dengan ketakutan, bukan dengan cinta dan kasih.[butuh rujukan]

Allah membiarkan Lucifer dan Setan mengembangkan prinsip-prinsipnya dengan lebih sempurna, agar dakwaannya kepada pemerintahan Allah dapat dilihat dalam terangnya yang benar oleh semua mahluk ciptaan - bahwa keadilan dan kemurahan Allah serta keteguhan hukumNya - tidak akan dipertanyakan lagi selama-lamanya.[butuh rujukan]

Pertentangan/Pertarungan Besar

Pertentangan/Pertarungan Besar di Surga adalah perlawanan yang dilakukan Lucifer yang didukung para malaikat-malaikat jahat (Setan) atas segala hasil dakwaannya yang berujung pada teguran Mesias terhadapnya.[butuh rujukan]

Hingga pada akhir pertentangan surga, diumumkanlah bahwa Lucifer bersama simpatisannya (Setan) harus dikeluarkan dan diusir dari tempat tinggal yang penuh kebahagiaan itu. Kemudian pemimpin pemberontak itu dengan lancang menyatakan penghinaannya terhadap hukum Allah. Ia mengulangi tuntutannya bahwa malaikat-malaikat tidak perlu dikendalikan, dan harus dibiarkan menurut kehendak mereka sendiri, yang senantiasa menuntun mereka dengan benar. Lucifer dengan bala tentaranya (para malaikat jahat Setan) bersepakat mempersalahkan pemberontakan mereka itu seluruhnya kepada Mesias, dan menyatakan bahwa jika seandainya mereka tidak ditegur, mereka tidak akan memberontak. Dengan demikian ketidaksetiaan mereka yang penuh pembangkangan dan keras kepala itu berusaha menumbangkan pemerintahan Allah dengan sia-sia, dengan berdalih dan mengatakan bahwa mereka adalah korban yang tidak bersalah dari kekuasaan yang menindas. Sehingga pada akhirnya kepala pemberontak dan simpatisannya di usir dari surga. Lihat Wahyu 12:7–9.
Dalam pengusiran Iblis dan Setan dari Surga, Allah menyatakan keadilanNya, dan mempertahankan kemuliaan takhtaNya.[butuh rujukan]

Permusuhan antara manusia dan Iblis

Kejatuhan Manusia: Bemalte Flachdecke der Hildesheimer Benediktiner-Klosterkirche St. Michel mit »Wurzel Jesse«, Detail: Adam und Eva.

Permusuhan antara Manusia dan Setan adalah peristiwa dimana Adam dan Hawa melakukan pelanggaran akan firman dan hukum Allah agar tidak memakan buah terlarang. Ditenggarai oleh penggodaan Iblis (menyamar sebagai ular) terhadap Hawa untuk membangkitkan rasa ingin Hawa untuk sama seperti Allah dalam pengetahuan yang baik dan yang jahat. Sehingga Allah menurunkan firman, yang tertulis di dalam Alkitab (dalam Kitab Kejadian pasal 3):

Aku (Tuhan) akan mengadakan permusuhan antara engkau (ular/Iblis) dan perempuan (Hawa) itu, antara keturunanmu dengan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya. Kejadian 3:15.

Pada waktu manusia melanggar hukum Ilahi, maka sifat alamiahnya menjadi jahat, dan menjadi tidak berbeda dengan Iblis atau Setan yang condong untuk berbuat dosa. Secara alamiah, tidak ada lagi pertentangan antara manusia yang berdosa dengan yang memulai dosa itu (Iblis dan Setan).[butuh rujukan]

Campur Tangan Allah dan Mesias

Seandainya Allah tidak campur tangan, Iblis dan manusia di dalam dosa akan bersekutu melawan surga, dan gantinya bermusuhan melawan Setan, segenap manusia akan bersatu melawan Allah. Iblis menggoda Manusia supaya berdosa, sebagaimana ia menyebabkan malaikat-malaikat jahat (Setan) memberontak, agar dengan demikian ia mendapatkan kerjasama dalam peperangannya melawan surga. Tidak ada perselisihan antara dirinya dengan malaikat-malaikat yang sudah jatuh, dalam hubungannya dengan kebencian mereka kepada Mesias, sementara dalam hal lain ada pertentangan. Mereka teguh bersatu melawan kekuasaan Penguasa alam semesta.[butuh rujukan]

Tetapi pada waktu Setan mendengar adanya deklarasi (firman Allah) permusuhan antara keturunannya dengan keturunan perempuan (Hawa) itu, maka ia mengetahui bahwa usahanya untuk merusak sifat manusia akan terhalang, karena melalui Kristus/Mesias, manusia yang adalah tujuan kasih Allah akan mendapat pendamaian dengan Allah. Lucifer ingin menggagalkan rencana Ilahi di dalam janji Kristus/Mesias untuk menebus manusia, dan dengan demikian, mendatangkan kehinaan kepada Allah dengan menodai dan mencemarkan perbuatan tanganNya (manusia). Setan menyebabkan kedukaan di Surga, dan memenuhi dunia ini dengan kesukaran dan kesusahan, serta menghasut dengan mengatakan semua kejahatan itu sebagai akibat pekerjaan Allah dalam menciptakan manusia.[butuh rujukan]

Kedatangan Mesias

Kedatangan Mesias sebagai Manusia/Yesus Kristus adalah kedatangan dalam misi penebusan/penyelamatan seluruh umat manusia dari sebab pelanggaran upah dosa yaitu kematian kekal (Lautan Api). Pertentangan yang terjadi antara Roh Mesias(Roh Kudus) dan Roh Lucifer(roh-roh jahat) diperagakan dengan cara mencolok dalam penerimaan dunia akan Mesias dalam kelahiran Yesus Kristus sebagai misi penebusan dosa umat manusia.[butuh rujukan]

Kemunculan Yesus Kristus tidak begitu menarik perhatian dunia, sebab Ia muncul tanpa kekayaan, kemegahan atau kebesaran duniawi, sehingga orang Yahudi cenderung menolak Dia. Mereka melihat Dia memiliki kuasa yang lebih sekadar mencukupkan kekurangan keuntungan-keuntungan lahiriah, tetapi kemurnian dan kesucian Kristus mengundang kebencian kepadaNya dari orang-orang fasik/kafir. KehidupanNya yang penuh dengan penyangkalan diri dan pengabdianNya yang tidak berdosa merupakan teguran yang terus-menerus kepada orang-orang yang sombong dan yang penuh hawa nafsu. Hal inilah yang membangkitkan permusuhan melawan Mesias. Setan dan malaikat-malaikat jahat bergabung dengan orang-orang jahat. Segenap kekuatan kemurtadan bergabung melawan Penghulu Kebenaran.[butuh rujukan]

Permusuhan Iblis terhadap Pengikut Kristus

Lukisan Malaikat Agung Mikael dan Malaikat yang jatuh karya Luca Giordano, Wina, 1666

Permusuhan yang sama juga ditunjukkan kepada pengikut-pengikut Kristus sebagaimana yang di tunjukkan kepada Guru mereka. Siapa saja yang melihat sifat dosa itu menjijikkan, dan dengan kekuatan dari atas melawan penggodaan, maka dengan pasti akan menimbulkan kemarahan setan dan pengikut -pengikutnya (ini dapat dideteksi bilamana manusia memiliki roh yang menentang Roh Mesias yang akan melawatnya). Pengikut-pengikut Kristus dan budak-budak setan tidak bisa hidup secara harmonis. Perlawanan yang didengungkan iblis terhadap salib belum berakhir.

"Memang setiap orang yang mau hidup di dalam Yesus Kristus akan menderita aniaya." (2 Timotius 3:12)
Sementara setan terus berupaya membutakan pikiran mereka kepada fakta, biarlah orang-orang Kristen tidak lupa bahwa

"perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. (Efesus 6:12). Amaran yang diilhami ini diserukan berabad-abad sampai ke zaman kita: "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu si iblis berjalan berkeliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8). "Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis." (Efesus 6:11).

Pengajaran Kristen modern menurut gereja

Pandangan Katolik Roma

Sejumlah doa dan praktik melawan iblis ada pada tradisi Katolik Roma.[1][2]

Referensi

  1. ^ Gordon Geddes 2002, Christian Belief and Practice - The Roman Catholic Tradition Heinemann Publishers ISBN 0-435-30691-X page 57
  2. ^ Burns and Oats, 2000, Catechism of the Catholic Church ISBN 978-0-86012-327-9 page 607
Kembali kehalaman sebelumnya