Alkitab Protestan adalah Alkitab Kristen yang penerjemahannya atau perevisiannya dilakukan oleh orang-orang KristenProtestan. Umumnya diterjemahkan ke dalam bahasa vernakular, Alkitab jenis ini terdiri dari 39 kitab Perjanjian Lama (sesuai dengan kanon Alkitab Ibrani, dikenal khususnya oleh orang-orang Kristen non-Protestan sebagai kitab-kitab protokanonika) dan 27 kitab Perjanjian Baru, dengan total 66 kitab.[2] Beberapa orang Protestan menggunakan Alkitab yang juga menyertakan 14 kitab tambahan dalam bagian yang dikenal sebagai Apokrifa (meskipun kitab-kitab ini tidak dianggap kanonik) dengan total 80 kitab.[3][4] Hal ini adalah kontras dengan 73 kitab dalam Alkitab Katolik, yang menyertakan tujuh kitab deuterokanonika sebagai bagian dari Perjanjian Lama.[5] Pembagian antara kitab-kitab protokanonika dan deuterokanonika tidak diterima oleh semua Protestan yang memandang kitab-kitab sebagai kanonik atau tidak kanonik, sehingga mereka mengklasifikasi kitab-kitab dalam Deuterokanon, bersama kitab-kitab lainnya, sebagai bagian dari Apokrifa.[6] Terkadang, istilah "Alkitab Protestan" hanya digunakan sebagai sebutan singkat untuk Alkitab yang hanya berisi 66 kitab dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Alkitab Luther tahun 1534 adalah Alkitab pertama di mana Apokrifa diterbitkan sebagai bagian intertestamental yang terpisah.[7] Alkitab bahasa Inggris modern awal juga secara umum mengandung bagian Apokrifa tetapi di dalam tahun-tahun setelah penerbitan pertama King James Bible pada tahun 1611, Alkitab bahasa Inggris yang dicetak semakin banyak tidak menyertakan Apokrifa. Namun, gereja-gereja Lutheran dan Anglikan tetap menyertakan Apokrifa dalam leksionari mereka.[8]
Praktik memasukkan hanya kitab-kitab Perjanjian Lama dan Baru dalam alkitab-alkitab yang diterbitkan menjadi standar di antara banyak orang Protestan berbahasa Inggris setelah keputusan tahun 1825 oleh Lembaga Alkitab Britania dan Luar Negeri.[9] Baru-baru ini, Alkitab berbahasa Inggris kembali menyertakan kitab Apokrifa, dan kitab-kitab tersebut dapat dicetak sebagai kitab-kitab intertestamental.[10] Sebagai kontras, kaum Injili bervariasi di antara mereka sendiri dalam hal sikap dan ketertarikan mereka pada Apokrifa, tetapi sepakat dalam pandangan bahwa Apokrifa adalah non-kanonik.[11]
Alkitab Protestan terdiri dari 39 kitab Perjanjian Lama (sesuai dengan kanon Alkitab Ibrani Yahudi, dikenal khususnya oleh orang-orang Kristen non-Protestan sebagai kitab-kitab protokanonika) dan 27 kitab Perjanjian Baru, dengan total 66 kitab. Beberapa Alkitab Protestan seperti King James Version yang orisinal, menyertakan 14 kitab tambahan yang dikenal sebagai Apokrifa, meskipun kitab-kitab ini tidak dianggap kanonik.[3] Dengan Perjanjian Lama, Apokrifa, dan Perjanjian Baru, jumlah total dari kitab-kitab dalam Alkitab Protestan menjadi 80.[4] Banyak Alkitab Protestan modern mencetak hanya Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru;[12] ada periode intertestamental 400 tahun dalam kronologi Alkitab Kristen antara Perjanjian Lama dan Baru. Periode ini juga dikenal sebagai "400 Tahun Diam" karena dipercaya sebagai jangka waktu ketika Allah tidak memberikan pewahyuan kanonik tambahan kepada umat-Nya.[13]
Sebagian besar terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris mengikuti kanon dan pengurutan Protestan, sedangkan beberapa terjemahan menawarkan beberapa versi (Protestan, Katolik, Ortodoks Timur) dengan kanon dan pengurutan yang berbeda-beda. Contohnya, versi ESV yang menyertakan Apokrifa telah diakui sebagai Alkitab Katolik.[14]
Sebagian besar terjemahan Perjanjian Baru dari masa Reformasi didasarkan pada Textus Receptus, sedangkan banyak terjemahan Perjanjian Baru yang dibuat sejak 1900 bergantung pada teks Alexandria yang eklektik dan kritis.
Terjemahan dalam bahasa Inggris yang penting termasuk:
Parafrase dari American Standard Version, 1901, dengan perbandingan terjemahan-terjemahan lainnya, termasuk King James Version, dan beberapa teks Yunani.
PB:Perjanjian Baru Yunani United Bible Societies (ed. dikoreksi ke-3). korespondensi 81% terhadap Novum Testamentum Graece Nestle-Aland edisi ke-27.[19]
^The Apocrypha is not included in editions of the ESV published by Crossway, the copyright holder and original publisher of the English Standard Version. ESV editions licensed by Crossway that feature a translation of the Apocrypha can be found from various publishers. For example, the English Standard Version Bible with Apocrypha,[24] published by Oxford University Press in 2009, and the ESV: Anglican Edition,[25] published by Anglican Liturgy Press in 2019.
^ abKing James Version Apocrypha, Reader's Edition (dalam bahasa Inggris). Hendrickson Publishers. 2009. hlm. viii. ISBN9781598564648. The version of 1611, following its mandate to revise and standardize the English Bible tradition, included the fourteen (or fifteen) books of the Apocrypha in a section between the Old and New Testaments (see the chart on page vi). Because of the Thirty-Nine Articles, there was no reason for King James' translators to include any comments as to the status of these books, as had the earlier English translators and editors.
^ abTedford, Marie; Goudey, Pat (2008). The Official Price Guide to Collecting Books (dalam bahasa Inggris). House of Collectibles. hlm. 81. ISBN9780375722936. Up until the 1880s every Protestant Bible (not just Catholic Bibles) had 80 books, not 66. The inter-testamental books written hundreds of years before Christ, called the "Aprocrypha," were part of virtually every printing of the Tyndale-Matthews Bible, the Great Bible, the Bishops Bible, the Protestant Geneva Bible, and the King James Bible until their removal in the 1880s. The original 1611 King James contained the Apocrypha, and King James threatened anyone who dared to print the Bible without the Apocrypha with heavy fines and a year in jail.
^Henze, Matthias; Boccaccini, Gabriele (20 November 2013). Fourth Ezra and Second Baruch: Reconstruction after the Fall. Brill. hlm. 383. ISBN9789004258815. Why 3 and 4 Esdras (called 1 and 2 Esdras in the NRSV Apocrypha) are pushed to the front of the list is not clear, but the motive may have been to distinguish the Anglican Apocrypha from the Roman Catholic canon affirmed at the fourth session of the Council of trent in 1546, which included all of the books in the Anglican Apocrypha list except 3 and 4 Esdras and the Prayer of Manasseh. These three texts were designated at Trent as Apocrypha and later included in an appendix to the Clementine Vulgate, first published in 1592 (and the standard Vulgate text until Vatican II).
^Bruce, F.F. "The Canon of Scripture". IVP Academic, 2010, Location 1478–86 (Kindle Edition).
^Readings from the Apocrypha. Forward Movement Publications. 1981. hlm. 5.
^Howsham, L. Cheap Bibles: Nineteenth-Century Publishing and the British and Foreign Bible Society. Cambridge University Press, Aug 8, 2002.
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Ewert
^Carson, D. A. (2 January 1997). "The Apocryphal/Deuterocanonical Books: An Evangelical View". Dalam Kohlenberger, John R. The Parallel Apocrypha(PDF). Oxford University Press. hlm. xliv–xlvii. ISBN978-0195284447.
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Anderson2003
^"More Information about NASB 2020". The Lockman Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-10. Diakses tanggal 2021-01-10. For the Old Testament: Biblia Hebraica Stuttgartensia (BHS) and Biblia Hebraica Quinta (BHQ) for the books available. Also the LXX, DSS, the Targums, and other ancient versions when pertinent.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"More Information about NASB 2020". The Lockman Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-10. Diakses tanggal 2021-01-10. For the New Testament: NA28 supplemented by the new textual criticism system that uses all the available Gr mss. known as the ECM2.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Clontz (2008), "The Comprehensive New Testament", ranks the NRSV in eighth place in a comparison of twenty-one translations, at 81% correspondence to the Nestle-Aland 27th ed. ISBN978-0-9778737-1-5
^"Translation Process". Tyndale. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-10. Diakses tanggal 2020-01-10. The Old Testament translators used the Masoretic Text of the Hebrew Bible as represented in Biblia Hebraica Stuttgartensia (1977), with its extensive system of textual notes... The translators also further compared the Dead Sea Scrolls, the Septuagint and other Greek manuscripts, the Samaritan Pentateuch, the Syriac Peshitta, the Latin Vulgate, and any other versions or manuscripts that shed light on the meaning of difficult passages.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Translation Process". Tyndale. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-10. Diakses tanggal 2021-01-10. The New Testament translators used the two standard editions of the Greek New Testament: the Greek New Testament, published by the United Bible Societies (UBS, fourth revised edition, 1993), and Novum Testamentum Graece, edited by Nestle and Aland (NA, twenty-seventh edition, 1993)... However, in cases where strong textual or other scholarly evidence supported the decision, the translators sometimes chose to differ from the UBS and NA Greek texts and followed variant readings found in other ancient witnesses. Significant textual variants of this sort are always noted in the textual notes of the New Living Translation.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Preface to the English Standard Version". ESV.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-26. Diakses tanggal 2021-01-04. The ESV is based on the Masoretic text of the Hebrew Bible as found in Biblia Hebraica Stuttgartensia (5th ed., 1997)... The currently renewed respect among Old Testament scholars for the Masoretic text is reflected in the ESV’s attempt, wherever possible, to translate difficult Hebrew passages as they stand in the Masoretic text rather than resorting to emendations or to finding an alternative reading in the ancient versions. In exceptional, difficult cases, the Dead Sea Scrolls, the Septuagint, the Samaritan Pentateuch, the Syriac Peshitta, the Latin Vulgate, and other sources were consulted to shed possible light on the text, or, if necessary, to support a divergence from the Masoretic text.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Preface to the English Standard Version". ESV.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-26. Diakses tanggal 2021-01-04. [The ESV is based] on the Greek text in the 2014 editions of the Greek New Testament (5th corrected ed.), published by the United Bible Societies (UBS), and Novum Testamentum Graece (28th ed., 2012), edited by Nestle and Aland... in a few difficult cases in the New Testament, the ESV has followed a Greek text different from the text given preference in the UBS/Nestle-Aland 28th edition.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)