Periode intertestamentalPeriode intertestamental (bahasa Inggris: intertestamental period) merupakan suatu istilah Protestan, sedangkan periode deuterokanonikal (bahasa Inggris: deuterocanonical period) adalah istilah Katolik dan Kristen Ortodoks untuk menyebut kesenjangan waktu antara periode yang dicakup oleh Alkitab Ibrani atau "Perjanjian Lama" dan periode yang dicakup oleh "Perjanjian Baru" orang Kristen. Secara tradisional, periode ini dianggap mencakup kira-kira empat ratus tahun, sejak masa pelayanan Maleakhi (~ 420 SM) sampai kepada munculnya Yohanes Pembaptis pada awal abad ke-1 Masehi, suatu periode yang hampir sama dengan periode Bait Suci Kedua (530 SM hingga 70 M). Dikenal oleh anggota komunitas Protestan sebagai "400 Tahun Sunyi" (400 Silent Years) karena diyakini merupakan kurun waktu di mana Allah tidak menyatakan apa-apa yang baru kepada umat-Nya.[1] Dikatakan bahwa banyak dari kitab-kitab Deuterokanonika atau Anagignoskomena, yang masing-masing diterima sebagai kitab suci oleh gereja Katolik Roma dan Ortodoks Timur, ditulis selama periode ini. Juga merupakan waktu ketika banyak karya-karya Pseudopigrafa dihasilkan. Pemahaman tentang peristiwa-peristiwa selama periode intertestamental menyediakan konteks untuk Perjanjian Baru. Peristiwa penting
Lihat pulaReferensi
Pustaka tambahan
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Bible. |