Pada tahun 1777, William Bass mendirikan Bass Brewery, sebuah perusahaan pembuatan bir di Burton-upon-Trent.[2] Perusahaan ini kemudian mengganti namanya menjadi Bass Charrington setelah bergabung dengan perusahaan pembuatan bir bernama Charrington Brewery pada tahun 1967. Merek hotel pertama yang didirikan oleh Bass Charrington adalah Crest Hotels, pada tahun 1969 (merek tersebut saat ini sudah ditiadakan).[3]
Saat pemerintah Britania Raya membatasi jumlah kedai bir yang boleh dimiliki oleh perusahaan, Bass Charrington memutuskan untuk melakukan perluasan di bisnis perhotelan dengan membeli merek hotel Holiday Inn pada tahun 1988.[2] Dibawah naungan Bass, dua merek hotel baru disempalkan dari Holiday Inn: Staybridge Suites (merek hotel bergaya apartemen),[4] dan Crowne Plaza (merek hotel kelas atas yang dipelopori oleh beberapa properti premium Holiday Inn dengan nama "Holiday Inn Crowne Plaza").[5] Bass kemudian berekspansi di usaha perhotelan mewah dengan membeli merek Inter-Continental dari Saison Group pada tahun 1998.[6]
Pada tahun 2001, Bass Charrington menjual bisnis pembuatan bir dan hak cipta atas nama Bass ke Interbrew (sekarang dimiliki oleh Anheuser-Busch InBev), sementara sisa-sisa aset perusahaan dinaungi dalam payung Six Continents.[7] Setahun kemudian, Six Continents terpecah menjadi dua perusahaan tersendiri: Mitchell & Butlers yang bergerak di bidang makanan dan minuman, dan InterContinental Hotels Group (IHG) yang bergerak di bidang perhotelan.[8] IHG kemudian menjual saham mereka di Britvic, produk minuman ringan Britania Raya, seharga £371 juta pada tahun 2004.[9] Saat pertama kali terbentuk, IHG mengelola 3.325 properti hotel, sebagian besar menjunjung merek Holiday Inn, Crowne Plaza, dan InterContinental. Sekitar 200 diantaranya dimiliki langsung oleh IHG, namun perusahaan baru tersebut memutuskan untuk menjual hampir keseluruhan kepemilikan hotel agar mereka dapat fokus dalam usaha manajemen hotel. Per tahun 2015, IHG tercatat hanya memiliki 7 hotel secara langsung.[10]
Pada tahun 2004, IHG membeli Candlewood Suites, merek hotel menengah dengan konsep extended stay (menginap jangka panjang) asal Amerika Serikat, seharga $15 juta.[11] Pada tahun yang sama, mereka juga mendirikan merek hotel mewah Hotel Indigo.[12]
Pada tahun 2012, IHG meluncurkan merek hotel EVEN, dengan fokus pada kesehatan dan kesejahteraan hidup. Fokus EVEN adalah pada pasar Amerika Utara. Sesuai dengan namanya, setiap kamar hotel memiliki angka genap (even number)[13] Di tahun yang sama, mereka juga mendirikan HUALUXE, merek hotel yang ditargetkan untuk pasar Tiongkok.[14]
Pada tahun 2015, IHG membeli Kimpton Hotels, merek hotel mewah asal Amerika Serikat, seharga $430 juta. Akuisisi merek hotel mewah ini dilanjutkan dengan pembelian 51% saham atas Regent Hotels & Resorts, merek hotel mewah asal Britania Raya, seharga $39 juta pada tahun 2018,[15] dan Six Senses, merek hotel mewah asal Thailand dengan konsep ramah lingkungan, seharga $300 juta pada tahun 2019.[16] Saat ini, Regent diposisikan sebagai merek termewah IHG, melampaui Hotel Indigo, InterContinental, Kimpton, dan Six Senses.
Antara tahun 2015 dan 2023, IHG mendirikan beberapa merek hotel baru. Pada tahun 2017, IHG meluncurkan avid hotels, merek hotel yang ditargetkan untuk wisatawan hemat biaya.[17] Tahun berikutnya, mereka meluncurkan merek hotel voco. voco, yang berarti "undangan" dalam bahasa Latin, diusung sebagai merek rebranding (pergantian nama) hotel-hotel yang diambil alih oleh IHG dari manajemen lain. Dengan kata lain, voco tidak mencakup properti yang dari awal dibangun dan dikelola oleh IHG.[18] voco disusul di tahun 2019 oleh Atwell Suites, merek hotel menengah bergaya apartemen,[19] Pada tahun 2021, IHG meluncurkan merek Vignette Collection, koleksi hotel-hotel independen yang dikelola namun tidak menyandang status mereka sebagai bagian dari IHG .[20] Pada tahun 2023, IHG mendirikan Garner, merek konversi hotel independen seperti voco yang menargetkan pasar kelas menengah.[21]
Merek
Hingga tahun 2023, InterContental mengelola 6.363 properti. IHG memasarkan properti-properti mereka melalui 19 merek yang terdiri atas 4 kategori. Jumlah properti diambil dari laporan keuangan IHG tahun 2023.[1]
Merek hotel menengah dengan jumlah properti terbanyak di antara merek-merek IHG lainnya, merupakan versi lebih terjangkau dari Holiday Inn
Apartemen (Suites)
Atwell Suites
2
Merek hotel bergaya apartemen
Candlewood Suites
376
Merek hotel bergaya apartemen asal Amerika Serikat
Staybridge Suites
325
Merek hotel bergaya apartemen, merupakan sempalan Holiday Inn
Lain-lain
Holiday Inn Club Vacations
30
Properti liburan yang dioperasikan dengan sistem bagi hak kepemilikan (timeshare).
Iberostar Beachfront Resorts
49
IHG bekerjasama dengan Iberostar Group, perusahaan perhotelan asal Spanyol, untuk memasukkan hotel Iberostar ke dalam program loyalitas IHG
Tanpa merek
124
IHG mengelola beberapa hotel yang tidak mengusung merek apapun
IHG One Rewards
IHG One Rewards adalah program loyalitas InterContinental Hotels Group. Keanggotan yang bersifat gratis ini memberikan berbagai macam keuntungan, termasuk diskon tarif menginap, Wi-Fi gratis, penambahan persentase poin yang didapatkan, garansi ketersediaan ruangan, peningkatan tipe kamar, makanan/minuman sambutan, check-in lebih awal, dan check-out lebih lambat.[22] Program ini memiliki lima tingkatan, yaitu:
Club Member: Tingkat dasar keanggotan
Silver Elite: Diperoleh setelah menginap selama 10 malam.
Gold Elite: Diperoleh setelah menginap selama 20 malam atau mengakumulasikan 40.000 poin.
Platinum Elite: Diperoleh setelah menginap selama 40 malam atau mengakumulasikan 60.000 poin.
Diamond Elite: Diperoleh setelah menginap selama 70 malam atau mengakumulasikan 120.000 poin.
InterContinental Hotels Group di Indonesia
Saat ini, InterContinental Hotels Group mengelola 27 properti di Indonesia.