The Leading Hotels of the World, Ltd. (LHW) adalah sebuah organisasi pemasaran yang beranggotakan lebih dari 400 hotel di lebih dari 80 negara. Didirikan pada tahun 1928 oleh pengelola-pengelola hotel asal Eropa, LHW kini berkantor pusat di Kota New York.
Sejarah
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1928 oleh sekelompok pengelola hotel asal Eropa.[2] Dengan anggota awal sebanyak 38 hotel, antara lain Hotel Negresco di Nice, Mena House Hotel di Kairo, Montreux Palace di Montreux, dan King David Hotel di Yerusalem, organisasi ini awalnya dikenal dengan nama The Luxury Hotels of Europe and Egypt.[3]
Para pendiri organisasi ini kemudian membuka sebuah kantor di Kota New York dan diberi nama Hotel Representative, Inc. (HRI). Pada akhir dekade 1960-an, HRI telah beranggotakan 70 hotel.[4]
Pada tahun 1971, organisasi ini mulai menerima anggota baru dari seluruh dunia.[4] Hingga tahun 2018, LHW beranggotakan lebih dari 400 hotel di lebih dari 80 negara.[5]
Pengelolaan
Anggota organisasi ini adalah hotel-hotel unik dan independen di seluruh dunia, termasuk bekas kastil, persembunyian gunung, kamp safari, dan pulau pribadi.[6] Hotel yang ingin bergabung ke organisasi ini harus mendapat rekomendasi dari hotel lain yang telah menjadi anggota serta mengajukan permintaan bergabung.[7]
LHW bukan merupakan jaringan hotel dan tidak memiliki wewenang untuk mengelola hotel-hotel yang berafiliasi dengan mereka. Sebaliknya, beberapa hotel yang terdaftar dalam LHW dikelola oleh perusahaan perhotelan yang bersaing, seperti The Okura Tokyo (Okura Nikko Hotel Management) dan The Capitol Kempinski Hotel Singapore (Kempinski). Alih-alih pengelolaan, LHW membolehkan hotel-hotel yang berpartisipasi untuk merujuk satu sama lain dalam merayu calon tamu.[8][9]
Leaders Club
Program loyalitas The Leading Hotels of the World bernama Leaders Club. Pendaftaran program yang bersifat gratis ini membolehkan pengguna untuk mengakumulasikan poin saat melakukan reservasi hotel yang terdaftar di LHW melalui situs resmi perusahaan tersebut. Selain itu, pengguna juga mendapatkan keuntungan-keuntungan tertentu, seperti diskon tarif hotel, sarapan gratis, peningkatan tipe kamar saat check-in, dan waktu check-in dan check-out yang lebih longgar.[9] Terdapat tiga tingkatan dalam Leaders Club, yakni:
Club: Diperoleh dengan mendaftar di Leaders Club.
Sterling: Diperoleh dengan melakukan transaksi sejumlah $5.000.
Aurelian: Diperoleh melalui undangan dari CEO LHW.
Hotel
Per tahun 2024, The Leading Hotels of the World beranggotakan 410 hotel yang tersebar di seluruh dunia. [10] Sebagian besar hotel-hotel LHW terletak di Eropa dengan jumlah sebanyak 277, disusul oleh Amerika Utara dengan 42 hotel, Asia dengan 40 hotel, Amerika Selatan dengan 15 hotel, Afrika dengan 14 hotel, Karibia dengan 10 hotel, Timur Tengah dengan 8 hotel, Amerika Tengah dengan 3 hotel, dan Oseania dengan 1 hotel.[11] Beberapa hotel ternama yang masuk dalam program ini adalah sebagai berikut :
The Legian Seminyak Bali, didirikan pada tahun 1996, merupakan hotel tertua LHW di Indonesia. Terletak di tepi Pantai Seminyak, hotel ini merupakan hotel mewah kedua yang ada di kawasan Seminyak, setelah The Oberoi Bali, dan merupakan hasil karya arsitek Jaya Ibrahim dan Hendra Hadiprana. Awalnya dibangun sebagai bagian dari jaringan General Hotel Management (GHM) yang diprakarsai oleh Adrian Zecha, saat ini, The Legian Seminyak Bali sudah berdiri sendiri di bawah naungan Legian Hotel Management (LHM). The Legian Seminyak Bali mencakup 80 kamar dengan tipe-tipe suite, vila, dan satu akomodasi khusus bernama Beach House yang memiliki tiga kamar.[12]
Nihi Sumba, dibuka sebagai Nihiwatu pada tahun 2001, terletak di Desa Hoba Wawi, Kecamatan Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat. Sanggraloka ini didirikan oleh Claude dan Petra Graves, pasangan suami istri asal Amerika Serikat yang mengunjungi Pulau Sumba pada tahun 1988. Nihiwatu kemudian dibeli dan dikembangkan oleh pengusaha Christopher Brunch dan James McBride menjadi hotel mewah bernama Nihi Sumba. Hotel ini memiliki kapasitas kamar sebanyak 27, keseluruhannya bertipe vila dengan kolam renang pribadi.[13]
Soori Bali dibuka pada tahun 2010 sebagai Alila Villas Soori, bagian dari jaringan Alila Hotels & Resorts. Hotel ini terletak di Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, di tepi Pantai Kelating dan 14 kilometer dari obyek wisata Tanah Lot. Didesain dan dimiliki oleh arsitek Soo Khian Chan dari Singapura, Soori Bali mengusung konsep all-villa resort, yang berarti keseluruhan 48 kamarnya bertipe vila. Pada tahun 2016, hotel ini melepaskan diri dari Alila dan berdiri sendiri.[14]
Capella Ubud Bali, dibuka pada tahun 2018, merupakan bagian dari jaringan Capella Hotels & Resorts milik Pontiac Land Group. Terletak di Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, hotel ini dimiliki oleh PT Awahita Indonesia dan didesain oleh Bill Bensley. Capella Ubud Bali berkonsep glamping di tengah hutan, dengan 22 kamar bertipe tent (tenda) dan 1 kamar bertipe lodge (pondok). Masing-masing kamar memiliki kolam renang pribadi dan desain interior unik yang terinspirasi dari peradaban Eropa pada awal abad ke-19.[15]
Referensi
^"Fact Sheet". Leading Hotels of the World. Diakses tanggal 29 April 2019.