Indonesia dalam tahun 2001

Indonesia dalam tahun 2001
← 1999 2000 2001 2002 2003 →
Dekade :	2000-an
Abad :	ke-21
Milenium :	ke-3
Lihat pula
Sejarah Indonesia Garis waktu sejarah Indonesia Indonesia menurut tahun

Bagian dari seri mengenai
Sejarah Indonesia
Prasejarah Manusia Jawa 1.000.000 BP Manusia Flores 94.000–12.000 BP Bencana alam Toba 75.000 BP Kebudayaan Buni 400 SM
Kerajaan Hindu-Buddha Kerajaan Kutai 400–1635 Kerajaan Tarumanagara 450–900 Kerajaan Kalingga 594–782 Kerajaan Melayu 671–1347 Kerajaan Sriwijaya 671–1028 Kerajaan Sunda 662–1579 Kerajaan Galuh 669–1482 Kerajaan Mataram 716–1016 Kerajaan Bali 914–1908 Kerajaan Kahuripan 1019–1045 Kerajaan Janggala 1045–1136 Kerajaan Kadiri 1045–1221 Kerajaan Singasari 1222–1292 Kerajaan Majapahit 1293–1478
Kerajaan Islam Penyebaran Islam 800–1600 Kesultanan Peureulak 840–1292 Kerajaan Haru 1225–1613 Kesultanan Ternate 1257–1914 Kesultanan Samudera Pasai 1267–1521 Kesultanan Bone 1300–1905 Kerajaan Kaimana 1309–1963 Kesultanan Gowa 1320–1905 Kesultanan Limboto 1330–1863 Kerajaan Pagaruyung 1347–1833 Kesultanan Brunei 1368–1888 Kesultanan Gorontalo 1385–1878 Kesultanan Melaka 1405–1511 Kesultanan Sulu 1405–1851 Kesultanan Cirebon 1445–1677 Kesultanan Demak 1475–1554 Kesultanan Bolango 1482–1862 Kesultanan Aceh 1496–1903 Kesultanan Banten 1526–1813 Kesultanan Banjar 1526–1860 Kerajaan Kalinyamat 1527–1599 Kesultanan Johor 1528–1877 Kesultanan Pajang 1568–1586 Kesultanan Mataram 1586–1755 Kerajaan Fatagar 1600–1963 Kesultanan Jambi 1615–1904 Kesultanan Bima 1620–1958 Kesultanan Palembang 1659–1823 Kesultanan Sumbawa 1674–1958 Kesultanan Kasepuhan 1679–1815 Kesultanan Kanoman 1679–1815 Kesultanan Siak 1723–1945 Kesunanan Surakarta 1745–1946 Kesultanan Yogyakarta 1755–1945 Kesultanan Kacirebonan 1808–1815 Kesultanan Deli 1814–1946 Kesultanan Lingga 1824–1911
Kerajaan Kristen Kerajaan Soya 1200–sekarang Kerajaan Bolaang Mongondow 1320–1950 Kerajaan Manado 1500–1670 Kerajaan Siau 1510–1956 Kerajaan Larantuka 1515–1904 Kerajaan Sikka Kerajaan Tagulandang 1570–1942 Kerajaan Manganitu 1600–1944
Kolonialisme Eropa Portugis 1512–1850 VOC 1602–1800 Jeda kekuasaan Prancis dan Britania 1806–1815 Hindia Belanda 1800–1949
Kemunculan Indonesia Kebangkitan Nasional 1908–1942 Pendudukan Jepang 1942–1945 Revolusi Nasional 1945–1949
Kemerdekaan Hari Patriotik 23 Januari 1942 1942 Revolusi Nasional Indonesia 1945–1949 Masa Kemerdekaan 1945–1949 Republik Indonesia Serikat 1949–1950 Demokrasi Liberal 1950–1959 Demokrasi Terpimpin 1959–1965 Transisi 1965–1966 Orde Baru 1966–1998 Reformasi 1998–sekarang
Menurut topik Arkeologi Mata uang Ekonomi Militer
Garis waktu
Portal Indonesia
l b s

Indonesia dalam tahun 2001 menyajikan serangkaian peristiwa yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2001.

• Presiden: Abdurrahman Wahid (hingga 23 Juli 2001), Megawati Soekarnoputri (mulai 23 Juli 2001).
• Wakil Presiden: Megawati Soekarnoputri (hingga 23 Juli 2001), Hamzah Haz (mulai 26 Juli 2001).

• 29 Januari – Sidang Paripurna DPR membahas hasil kerja panitia khusus investigasi dugaan penyimpangan dana Yayasan Bina Sejahtera Badan Urusan Logistik (dikenal sebagai Buloggate) yang menimpa Presiden Abdurrahman Wahid. Demonstrasi besar terjadi di depan Gedung MPR/DPR.^[1]

• 1 Februari – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia mengeluarkan nota (memorandum) I kepada Presiden Gus Dur.
• 18 Februari – Pecahnya kerusuhan antaretnis yang dimulai di Kota Sampit, Provinsi Kalimantan Tengah. Konflik ini berlangsung sepanjang tahun 2001.^[2]

• 2 April – Koran Tempo pertama kali diterbitkan.
• 30 April – DPR mengeluarkan nota (memorandum) II kepada Presiden Gus Dur disertai permintaan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia untuk mengadakan Sidang Istimewa MPR pada tanggal 1 Agustus 2001.

• 3 Juni – Pendirian Taman Nasional Sembilang, sebuah taman nasional yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan.
• 20 Juni – Kontes Puteri Indonesia yang keenam dengan Angelina Sondakh dari Sulawesi Utara sebagai pemenangnya.

• 16 Juli – Maskapai penerbangan Citilink mulai beroperasi.
• 20 Juli – Ketua Majelis Permusyaratan Rakyat Amien Rais mengumumkan pelaksanaan Sidang Istimewa MPR dipercepat menjadi tanggal 23 Juli 2001.
• 22 Juli – Dua buah gereja, yaitu Gereja Santa Anna di Kecamatan Duren Sawit dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur, mengalami ledakan bom. Lima orang tewas akibat kejadian ini.^[3]
• 23 Juli
  • Presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan dekret presiden, sebuah maklumat yang membekukan MPR dan DPR, mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat, dan membekukan Partai Golkar.^[4]
  • Sidang Istimewa MPR memberhentikan Abdurrahman Wahid sebagai presiden dan mengangkat Megawati Soekarnoputri (yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden) menjadi Presiden Republik Indonesia yang kelima.
• 23–29 Juli – Kejuaraan bulu tangkis Indonesia terbuka digelar di Gelora Senayan di Jakarta.
• 26 Juli – Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia pada pemilihan babak ketiga dalam Sidang Paripurna MPR setelah memperoleh lebih banyak suara dari Akbar Tandjung.^[5]
• 31 Juli – Bom meledak di Gereja Bethel Tabernakel Kristus Alfa Omega, Semarang, Jawa Tengah.^[3]

• 1 Agustus – Ledakan bom di Plaza Atrium di Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, yang melukai enam orang.^[6]
• 10 Agustus – Pelantikan Kabinet Gotong Royong di bawah kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden Hamzah Haz.

• 9 September – Pendirian Partai Demokrat.
• 24–30 September – Kompetisi tenis wanita, Wismilak International, dilangsungkan di Bali.
• 25 September – Museum Basoeki Abdullah di Jakarta Selatan didirikan.

• 5 Oktober – Anugerah Musik Indonesia digelar untuk kelima kalinya.
• 7 Oktober – Persija Jakarta tampil sebagai juara setelah mengalahkan PSM Makassar di babak final Divisi Utama Liga Indonesia 2001.
• 12 Oktober – Ledakan bom merusak restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) di Makassar. Tidak ada korban jiwa dalam ledakan ini. Sebuah bom lainnya yang dipasang di kantor MLC Life cabang Makassar tidak meledak.^[7]

• 1–9 November – Sidang Tahunan MPR yang menghasilkan amendemen UUD 1945 untuk ketiga kalinya.
• 2 November – Penghargaan Panasonic Awards digelar untuk kelima kalinya.
• 6 November – Sebuah bom rakitan meledak di halaman Australian International School (AIS), Pejaten, Jakarta.^[3]

• 9 Desember – Jatim Park, tempat rekreasi dan taman belajar, dibuka di Kota Batu, Jawa Timur.
• 20 Desember – Deklarasi Malino, perjanjian damai antara pihak Kristen dan Muslim yang bertikai dalam konflik Poso. Pertemuan ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan pada saat itu, Jusuf Kalla.^[8]
• 25 Desember – Kereta api 146 Empu Jaya menabrak kereta api 153 Gaya Baru Malam Selatan di stasiun Ketanggungan Barat, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Peristiwa ini mengakibatkan 31 orang tewas.^[9]

• 3 Januari – Tino Karno (41), aktor.
• 12 Januari – Ibnu Sutowo (86), tokoh militer, mantan menteri, dan mantan direktur utama Pertamina.
• 22 Januari – Deddy Stanzah (51), pemusik; personel The Rollies dan Superkid.
• 30 Januari – Mohammad Rasjidi (85), mantan menteri.
• 6 Februari – Soendjoto Adibroto (64), sutradara dan aktor.
• 9 Maret – Soemitro Djojohadikoesoemo (83), ekonom dan mantan menteri.
• 1 April – Mashuri Saleh (75), mantan Wakil Ketua MPR dan menteri.
• 2 April – Muhammad Alfaridzi (25), petinju.
• 9 April – Imam Muhammad Suliyoadikusumo (84), mantan penjabat menteri.
• 10 April – Sapardjo (77), mantan menteri.
• 15 April – Lukman Hakim Nain (70), sutradara dan juru kamera.
• 3 Mei – Udjo Ngalagena (72), seniman angklung.
• 7 Mei – Charles Hutagalung (54), musisi dan vokalis grup musik The Mercy's.
• 22 Mei – Piek Ardijanto Soeprijadi (71), sastrawan.
• 23 Mei – Hardjantho Soemodisastro (73), mantan Wakil Ketua DPR/MPR.
• 7 Juni
  • Ami Prijono (62), aktor dan sutradara.
  • Delsy Syamsumar (66), pelukis.
• 3 Juli – Baharuddin Lopa (66), Jaksa Agung Indonesia.
• 26 Juli – Syafiuddin Kartasasmita (61), Hakim Agung Indonesia yang ditembak mati atas perintah Tommy Soeharto.
• 21 Agustus – Mang Diman (70), aktor dan pelawak.
• 1 September – Theodoor Willem Geldorp (79), budayawan dan rohaniawan Katolik.
• 5 September – Ronny Setiawan (25), aktor dan penyanyi.
• 19 September – Rachmat Kartolo (63), aktor dan penyanyi.
• 6 Oktober – Muhammad Asmat Sentot (76), pejuang kemerdekaan dan perwira menengah TNI AD.
• 10 November – Theys Hiyo Eluay (64), tokoh Papua.
• 30 November – Embong Rahardjo (51), pemusik jazz.
• 5 Desember – Prijadi Praptosuhardjo (62), mantan menteri.
• 11 Desember – Teguh Karya (64), sutradara.
• 23 Desember – Saparbe Notowidagdo atau Bendot (76), pelawak dan personel Srimulat.
• 30 Desember – Wahjoe Sardono (50), tokoh komedi dan personel Warkop.

Hari-hari libur nasional Indonesia untuk tahun 2001: