Alfabet Frigia adalah alfabet yang digunakan untuk menulis beberapa catatan terkuno dalam bahasa Frigia.
Alfabet ini kira-kira mulai digunakan sekitar abad ke-8 SM hingga abad ke-4 SM (prasasti "Frigia Kuno"), setelah itu penggunaannya digantikan oleh alfabet Yunani (prasasti "Frigia Baru", abad ke-1 hingga ke-3 M). Alfabet Frigia diturunkan dari abjad Fenisia dan hampir identik dengan alfabet Yunani Barat.
Alfabet ini memiliki 19 huruf, yaitu 5 vokal (a, e, i, o, u) dan 14 konsonan (b, g, d, v, z, y, k, l, m, n, p, r, s, t).[1] Ragam alfabet Frigia digunakan untuk menulis prasasti berbahasa Misia di Misia. Kata-kata sering dipisahkan oleh spasi atau oleh tiga atau empat titik yang berjarak vertikal. Biasanya ditulis dari kiri ke kanan (dextroverse), tetapi sekitar seperenam dari jumlah prasasti yang ditemukan ditulis dari kanan ke kiri (sinistroverse).[2] Pada prasasti multibaris biasanya terdapat gaya ejaan boustrofedon (beberapa lusin prasasti).[3][4]
Huruf
Sembilan belas huruf pada alfabet Frigia adalah:[5]
^Obrador Cursach, Bartomeu (2018). Lexicon of the Phrygian Inscriptions(PDF). Doctoral dissertation, Universitat de Barcelona. hlm. 31–50. Diakses tanggal 2021-07-06.
^Claude Brixhe (2008), 'Phrygian', in: Roger D. Woodard (ed.), The Ancient Languages of Asia Minor (Cambridge etc.: Cambridge University Press), pp. 69-80: p. 73: "a little less than one-third" was written from right to left. On the contrary, Obrador Cursach (2018), p. 35, implies that the majority was sinistroverse: according to him only a small minority ("66 out of 395" Old-Phrygian inscriptions) were "dextroverse". However, his comprehensive catalogue of inscriptions in the same book, pp. 349-420, shows that in fact 84 out of ca. 550 Old-Phrygian inscriptions listed) are marked "←", and therefore the minority is "sinistroverse" (reading from right to left), so Brixhe is right. Apparently on p. 35 Obrador Cursach has inadvertantly interchanged the words "dextroverse" and "sinistroverse".