Uskup Anglikan Charles Ellicott menyayangkan terputusnya perkataan dengan pembagian pasal 13 ke 14 dengan menulis: "disayangkan, karena memotong kaitan erat antara perkataan ini (pada pasal 14) dengan yang sebelumnya (Yohanes 13)".[5]
Tempat
Peristiwa dan pengajaran di dalam pasal ini (dan seluruh pasal 13 sampai 17) terjadi di wilayah kota Yerusalem. Letak tepatnya tidak diberikan, tetapi Yohanes 18:1 menyatakan bahwa, "Setelah Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron."
[Yesus berkata:] "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku." (TB)[6]
"Jangan gelisah hatimu": diterjemahkan dari bahasa Yunani: ὑμῶν ἡ καρδία, hymōn hē kardia - kata tunggal dalam bahasa Yunani, dalam Wycliffe's Bible dan dalam American Standard Version. Kata-kata ini diulangi dalam Yohanes 14:27. Banyak terjemahan Inggris memakai bentuk jamak untuk "hati" (misalnya Jerusalem Bible). Codex D dan sejumlah versi lain memuat tambahan teks καὶ εϊπεν τοῖς μαθηταῖς αὐτοῦ (dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya) tetapi menurut Bengel's Gnomon "kebanyakan otoritas dalam jumlah besar tidak mendukung [ini]".[7]
Ayat 2
[Yesus berkata:] "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu." (TB)[8]
εν τη οικια του πατρος μου μοναι πολλαι εισιν ει δε μη ειπον αν υμιν πορευομαι ετοιμασαι τοπον υμιν
Transliterasi Yunani
en tē oikia tou patros mou monai pollai eisin ei de mē eipon an umin poreuomai etoimasai topon umin
Ayat 2 catatan
"Tempat tinggal" diterjemahkan dari (bahasa Yunani: μοναι, bentuk jamak dari μονή (moné). YesusKristus menjanjikan "tempat tinggal" atau "kediaman" yang bukan "tempat menginap sementara" di rumah "Bapa-Nya" yang akan segera ditujunya.[9]
Textus Receptus menyatakan tujuan Yesus untuk menyediakan tempat sebagai kalimat terpisah dari titik mengenai ketersediaan banyak tempat, sedangkan dalam versi lain suatu tempat akan disediakan dalam kaitan langsung dengan pengajaran bahwa ada banyak tempat tinggal dalam rumah Bapa.
Augustinus dari Hippo dan Thomas Aquinas berpendapat bahwa rujukan "banyak tempat tinggal" menunjukkan berbagai jenis tempat tinggal yang mencerminkan "berbagai tingkatan pahala":[10]
Dalam setiap kota yang tertata baik ada pembedaan tempat-tempat tinggal. Kerajaan sorga dibandingkan dengan suatu kota (Wahyu 21:2). Karenanya kita harus membedakan berbagai tempat tinggal di sana menurut berbagai tingkat pemberkatan.[11]
Ayat 3
[Yesus berkata:] "Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.." (TB)[12]
Ayat 3 mengkaitan kepergian dan persiapan tempat dengan kedatangan kembali
"Aku akan datang kembali": dalam bahasa Yunani diberikan dalam gramatika waktu "present" sehingga secara harfiah bermakna; "Aku sedang datang kembali".[5] Ellicott mencatat bahwa "klausa ini telah dijelaskan dengan berbagai cara: berkaitan dengan kebangkitan; dengan kematian masing-masing murid; dengan kehadiran rohani Tuhan dalam Gereja;[13] [atau] dengan kedatangan Tuhan kedua kali pada waktu Parousia akhir zaman, ketika semua orang yang percaya kepada-Nya akan diterima-Nya untuk bersama Dia", tetapi lebih condong kepada kehadiran rohani Yesus di tengah para murid-Nya.[5]
Jalan dan kebenaran dan hidup
Ayat 6
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (TB)[14]
λεγει αυτω ο ιησους εγω ειμι η οδος και η αληθεια και η ζωη ουδεις ερχεται προς τον πατερα ει μη δι εμου[15]
Transliterasi Yunani
legei autō o iēsous egō eimi ē odos kai ē alētheia kai ē zōē oudeis erchetai pros ton patera ei mē di emou
Ayat 6 bahasa Latin
Biblia Sacra Vulgata: Ioannes 14:6
dicit ei Iesus ego sum via et veritas et vita nemo venit ad Patrem nisi per me[16]
Ayat 6 catatan
YesusKristus melalui kematian dan kebangkitan-Nya menjadi satu-satunya jalan kepada Allah Bapa. Sebagai kebenaran, Ia menyatakan Allah Bapa. Sebagai hidup (kekal, bukan fana), Ia menyatukan Bapa dengan manusia.[17]
Dalam terjemahan bahasa Latin, Vulgata (abad ke-4 M), kata-kata "jalan dan kebenaran dan hidup" ditulis sebagai "via et veritas et vita".[18] Kata-kata Latin tersebut, juga sering ditulis tanpa kata sambung "et" (artinya "dan"), sehingga hanya berbunyi "Via, Veritas, Vita", banyak digunakan sebagai semboyan (motto) oleh berbagai institusi pendidikan dan pemerintahan.
[Kata Yesus kepadanya:] "Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri." (TB)[19]
Ayat 13
[Kata Yesus kepadanya:] "dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak." (TB)[20]
Ayat 14 mengulangi sebagian ayat 13:
Ayat 14
[Kata Yesus kepadanya:] "Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." (TB)[21]
Biarawan dan komentator Alkitab pada zaman Bizantin, Euthymios Zigabenos, menyatakan bahwa "janji ini diulangi ... untuk kepastian".[22]
Ayat 16
[Kata Yesus kepadanya:] "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya," (TB)[23]
Ayat 24
[Kata Yesus kepadanya:] "Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku." (TB)[24]
Ayat 26
[Kata Yesus kepadanya:] "tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (TB)[25]
"Penghibur" di sini disamakan dengan Roh Kudus. Bagi orang Kristen PB hal yang terpenting tentang Roh Kudus bukanlah kebesaran dan kuasa-Nya (Kisah Para Rasul 1:8), tetapi bahwa Dia adalah "Kudus". Tabiat-Nya yang kudus, bersamaan dengan manifestasi tabiat yang kudus itu dalam kehidupan orang-orang percaya itulah yang paling penting (lihat Roma 1:4; Galatia 5:22–26).[26]
Ayat 27
[Kata Yesus kepadanya:] "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu." (TB)[27]
Penutup pasal 14
Pada bagian terakhir pasal 14 (ayat 28-31), Yesus mengulangi bahwa Ia akan pergi, tetapi Ia akan datang kembali. Bagian ini merupakan penutup pengajaran Yesus dengan para murid terdekat-Nya sebelum meninggalkan ruangan atas tempat mereka makan malam.
Ayat 30
"Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku."[28]
Yesus mengatakan bahwa Ia tidak banyak lagi berkata-kata dengan para murid karena hidup-Nya sejak itu akan dipusatkan hanya kepada tugas kepatuhan terhadap Bapa-Nya (yaitu menjalani penderitaan demi penebusan dosa).
Ayat 31
"Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku,
Kalimat terakhir dalam Yohanes 14:31 "bangunlah, marilah kita pergi dari sini",[30], terkait langsung dengan Yohanes 18:1 yang menyatakan bahwa, "Setelah Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron."[31] Akibatnya, sejumlah komentator mengajukan pendapat bahwa isi ketiga pasal selanjutnya (15-17) diucapkan "pada waktu mereka semua berjalan ke Bukit Zaitun" (misalnya Matthew Poole),[32] atau Yesus dan para murid-Nya telah "bangkit dari meja perjamuan dan bersiap-siap untuk berangkat, tetapi isi ketiga pasal selanjutnya disampaikan sebelum mereka meninggalkan tempat itu" (menurut Cambridge Bible for Schools and Colleges).[33]
^Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
^John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
^Halley, Henry H. Halley's Bible Handbook: an abbreviated Bible commentary. 23rd edition. Zondervan Publishing House 1962