Yesus menyembuhkan anak seorang pegawai istana adalah suatu peristiwa mujizat yang diperbuat oleh Yesus Kristus di kota Kana, yang dicatat dalam Injil Yohanes pada bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Peristiwa ini secara khusus dicatat dalam pasal 4 Injil Yohanes, dan tidak disebutkan dalam Injil Sinoptik lainnya. Dalam Injil Matius dan Injil Lukas termuat suatu catatan mengenai mujizat penyembuhan dari jarak jauh yang mirip dan juga terjadi di kota Kapernaum, tetapi yang disembuhkan adalah hamba seorang perwira Romawi.[1]
Tempat
Lokasi terjadinya peristiwa ini adalah di kota Kana di Galilea, "di mana Ia membuat air menjadi anggur."[2][3]
Waktu
Peristiwa penyembuhan ini terjadi setelah Yesus Kristus kembali ke Galilea dari Yerusalem, di mana di tengah jalan Ia sempat singgah dan menginap 2 hari di daerah Samaria.[4]
Catatan peristiwa
Ketika Yesus dari Yerusalem kembali lagi ke Kana di Galilea, di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit. Ketika orang itu mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya." Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: "Anakmu hidup." Lalu iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.[5]
Analisis
Struktur
Naratif kisah ini ditandai sebagai suatu unit dengan "komposisi cincin" (ring composition atau inclusio, yaitu pada ayat-ayat 46 (pembuka) dan 54 (penutup) disebutkan bahwa Yesus kembali ke Galilea. Kedua ayat ini merujuk kepada mukjizat pertama Yesus yang dilakukan-Nya di kota Kana, Galilea.[6]
Jarak dua kota
Kota Kana berjarak lebih dari 26 km jauhnya dari Kapernaum, dari mana pegawai istana itu datang. Hal ini membuat mukjizat ini lebih bermakna karena terjadi jarak jauh. Mengapa sang ayah baru bertemu hamba-hambanya pada keesokan harinya? Diperkirakan seseorang pada zaman itu dapat berjalan kaki kira-kira 32 jam sehari, mulai dari pagi hari. Tampaknya orang itu menempuh perjalanan 26 km itu lebih dari setengah hari, sehingga ketika ia selesai berbicara dengan Yesus, tidak cukup waktu untuk berjalan kembali hari itu juga ke Kapernaum, maka ia menginap di Kana malam hari itu.[7] Penundaan kepulangan sang ayah sampai esok harinya memberikan tambahan penekanan jarak yang jauh bagi para pembaca yang tidak tahu geografi Galilea.[6]
Pegawai istana
Kata "pegawai istana" diterjemahkan dari kata Yunani βασιλικός (basilikos; dari basileia, artinya "istana raja"), yang mengandung makna "orang yang mempunyai kaitan dengan istana raja", baik keluarga raja atau pelayan/pegawai raja, baik dalam urusan administratif maupun militer. Flavius Yosefus (37-100), sejarawan Yahudi-Romawi, menggunakan kata ini untuk merujuk pasukan-pasukan raja.[8] dan mungkin juga seorang tentara bayaran bukan Yahudi.[9] Orang ini tinggal di Kapernaum, yaitu di pesisir barat laut Danau Galilea (Yohanes 2:1; 6:12,24,59), tidak jauh dari kota Tiberias, lokasi istana tetrarkh Herodes Antipas, yang memerintah dari tahun 4 SM sampai 39 M. Meskipun hanya bergelar tetrarkh, pada kenyataannya Herodes Antipas dikenal sebagai seorang "raja" (misalnya Markus 6:14, 22; Matius 14:9; Injil Petrus 1:2), jadi orang ini adalah pegawai Herodes Antipas.[6]
Waktu kesembuhan
Disebutkan oleh para hambanya bahwa anak laki-laki pegawai istana itu sembuh pada "pukul satu siang". Sebenarnya kata Yunani yang dipakai adalah "ὥραν ἑβδόμην" (hōran, "jam; pukul"; hebdomēn, "ketujuh"). Pada zaman itu ada dua sistem perhitungan waktu:
- menurut sistem Romawi, perhitungan waktu dimulai pada tengah malam, sehingga "jam ketujuh" jatuh pada pukul 7 pagi.
- menurut sistem Yahudi, dimulai pada waktu matahari terbit (kurang lebih jam 6 pagi), sehingga "jam ketujuh" sama dengan pukul 1 siang.
Jelas yang dipakai di sini adalah sistem Yahudi, karena tidak mungkin orang itu berbicara dengan Yesus pada pukul 7 pagi (membutuhkan perjalanan waktu malam) dan tidak segera kembali ke Kapernaum (dapat dicapai sebelum sore hari dari Kana, jika segera berangkat). Setelah berbicara dengan Yesus pada pukul 1 siang, orang itu memperhitungkan tidak cukup waktu baginya untuk tiba di Kapernaum sebelum malam, dan demi keamanan, ia menginap semalam di Kana, baru kembali ke Kapernaum pada keesokan harinya.[6]
Lihat pula
Referensi
- ^ Matius 8:5–13; Lukas 7:1–10.
- ^ Yohanes 4:46
- ^ Yohanes 2:1–11
- ^ Yohanes 4:39,43
- ^ Yohanes 4:46–54
- ^ a b c d Healing of the royal official’s son in John 4:46-54. Van der Watt, Jan; University of the Free State. ngtt.journals.ac.za Deel 52, Nommers 3 & 4, September & Desember 2011.
- ^ Keener, C.S. 2005. The Gospel of John. A Commentary, Hendrickson: Peabody. Halaman 633; Köstenberger, A.J. 2004. John. Baker Academic: Grand Rapids. Halaman 170
- ^ Flavius Yosefus, Bel. I, 45
- ^ Misalnya Flavius Yosefus, Ant. XV, 289; XVII, 266, 270, 281
|
---|
Menyembuhkan | | |
---|
Mengusir roh jahat | |
---|
Membangkitkan orang mati | |
---|
Menguasai alam | |
---|
|