Parsyah mengisahkan perjalanan Yakub ke Haran, kehidupannya di sana, dan kepulangannya dari tempat itu. Parsyah mengisahkan mimpi Yakub tentang sebuah tangga ke surga, perjumpaan Yakub dengan Rahel di sumur, masa kerja Yakub di rumah Laban dan kehidupannya bersama Rahel dan Lea, kelahiran anak-anak Yakub, dan kepergian Yakub dan keluarganya meninggalkan Laban.
Saat Yakub meninggalkan Bersyeba menuju Haran, ia singgah di sebuah tempat dan bermalam di situ, tidur dengan batu sebagai alas kepalanya. Kejadian28:10-11. Ia bermimpi melihat sebuah tangga ke surga dan di sana malaikat-malaikatAllah naik turun Kejadian28:12. Dan Allah berdiri di sampingnya dan berjanji akan memberikan kepadanya dan keturunannya tanah tempat ia berbaring, dan mengatakan bahwa melalui keturunannya seluruh muka bumi akan diberkati. Allah juga berjanji menyertainya ke manapun ia pergi dan membawanya kembali ke negeri itu. Kejadian28:13-15. Yakub bangun ketakutan, dan mengatakan bahwa pastilah tanah itu adalah rumah Tuhan, pintu gerbang ke surga, dan ia menamainya Betel, meskipun orang-orang Kanaan menamai kota itu Luz. Kejadian28:16-19. Yakub mengambil batu dari bawah kepalanya, mendirikannya sebagai tiang, dan menuangkan minyak ke atasnya. Kejadian28:18. Dan Yakub bersumpah bila Allah menyertainya, memberikan kepadanya roti dan pakaian, dan mengembalikannya ke rumah bapanya dalam damai, maka Allah akan menjadi Tuhannya, tiang batu itu akan menjadi rumah Allah, dan ia akan menyerahkan sepersepuluh dari apa yang diterimanya. Kejadian28:20-22.
Rahel di sumur
Yakub tiba di sebelah timur dan di sana ia melihat sebuah sumur yang ditutupi sebuah batu besar dengan tiga kawanan domba berbaring di dekatnya. (Kejadian29:1-3) Yakub bertanya kepada orang-orang itu, dari mana asal mereka, dan merekaberkata Haran. (Kejadian29:4) Yakub bertanya kepada mereka apakah mereka mengenal Laban, dan ternyata mereka kenal. (Kejadian29:5) Yakub menanyai keadaan Laban, dan mereka menjawab bahwa ia sehat-sehat, dan bahwa anak perempuannya, Rahel akan datang bersama domba-domba Laban. (Kejadian29:6) Yakub meminta orang-orang itu untuk memberi makan dan minum domba-domba itu, namun mereka menjawab tidak bisa sebelum kawanan domba itu tiba. (Kejadian29:7-8) Ketika Yakub melihat Rahel tiba dengan kawanan domba ayahnya, ia menggulingkan batu itu dari sumur tersebut, dan memberi minum domba-domba Laban. (Kejadian29:9-10) Yakub mencium Rahel, menangis, dan mengatakan kepadanya bahwa ia adalah seorang sanak keluarganya, lalu Rahel berlari dan menceritakan ini kepada ayahnya. (Kejadian29:11-12)
Ketika Laban mendengar berita tentang kedatangan Yakub, ia berlari untuk menemuinya, merangkul dan menciumnya, lalu membawanya ke rumahnya. (Kejadian28:20-22) Yakub menceritakan kepada Laban semua yang telah terjadi, dan Laban menyambut Yakub sebagai anggota keluarganya. (Kejadian29:13-14) Setelah Yakub tinggal bersama Laban selama satu bulan, Laban bertanya kepada Yakub apa upah yang ia inginkan untuk kerjanya. (Kejadian29:14-15) Laban mempunyai dua orang anak gadis: Lea, yang sulung, rabun matanya, sementara Rahel,adiknya, berparas cantik. (Kejadian29:16-17) Yakub mencintai Rahel, dan menawarkan kepada Laban untuk bekerja tujuh tahun untuk menikahi Rahel, dan Laban setuju.(Kejadian29:18-19) Yakub bekerja selama tujuh tahun, tetapi cintanya untuk Rahel membuat waktu itu seperti hanya beberapa hari saja.(Kejadian29:20) Yakub menanyakan Laban tentang istrinya sebagai upah kerjanya, dan Laban mengadakan sebuah pesta dan mengundang semua orang di tempat itu. (Kejadian29:21-22) Malam harinya, Laban mengantarkan Lea kepada Yakub, dan Yakub tidur dengannya. (Kejadian29:26-27) Yakub setuju, dan Laban memberikan Rahel untuk dinikahinya, dan memberikan Bilha kepada Rahel untuk menjadi pelayannya. (Kejadian29:28-29)
Anak-anak Yakub
Yakub mencintai Rachel lebih daripada Lea, karena itu Allah mengizinkan Leah hamil, tetapi Rahel tetap mandul. (Kejadian29:30-31) Lea melahirkan seorang anak, dan menamainya Ruben, dan berkata bahwa Allah telah memperhatikan penderitaannya. (Kejadian29:32) Ia melahirkan anaknya yang kedua, dan menamainya Simeon, dan mengatakan bahwa Allah mendengar bahwa ia tidak dicintai. (Kejadian29:33) Ia melahirkan anak yang ketiga, dan menamainya Lewi, sambil mengatakan bahwa kali ini suaminya akan bergabung dengannya. (Kejadian29:34) Ia melahirkan anak yang keempat, dan menamainya Yehuda, dan berkata bahwa kali ini, ia akan memuji Allah. (Kejadian 29:35)
Rahel iri terhadap kakaknya, dan menuntut agar Yakub memberikannya anak, tetapi Yakub menjadi marah dan mengatakan bahwa ia bukanlah Allah yang telah menutup kandungannya. (Kejadian 30:1–2) Rahel menyuruh Yakub tidur dengan pelayannya, Bilha, sehingga Bilha dapat melahirkan anak yang kelak diakui oleh Rahel. Yakub menyetujuinya. (Kejadian 30:3–4) Bilha melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub, dan Rahel menamainya Dan, dan berkata bahwa Allah telah menjadi hakim atas dirinya dan juga mendengar suaranya. (Kejadian 30:5–6) Dan Bilha melahirkan anak kedua bagi Yakub, dan Rahel menamainya Naftali, sambil berkata bahwa ia telah bergumul melawan kakaknya dan menang. (Kejadian30:7-8)
Ketika Lea melihat bahwa ia tidak bisa lagi melahirkan anak, ia memberikan Zilpa, pelayannya, kepada Yakub untuk diperistrinya. (Kejadian 30:9) Zilpa melahirkan seorang anak laki-laki untuk Yakub, dan Lea menamainya Gad, sambil berkata bahwa keberuntungan telah tiba. (Kejadian 30:10–11) dan Zilpa melahirkan anak yang kedua bagi Yakub, dan Lea menamainya Asyer, sambil berkata bahwa ia bahagia, karena anak-anak perempuan akan menyebutnya berbahagia. (Kejadian 30:12–13)
Ruben menemukan beberapa buah dudaim dan memberikannya kepada Lea. (Kejadian 30:14) Rahel meminta buah dudaim itu dari Lea, dan ketika Lea menolak, Rahel setuju bahwa Yakub akan tidur dengan Lea malam itu, sebagai ganti buah dudaim itu. (Kejadian 30:15) Ketika Yakub tiba di rumah malam itu, Lea mengatakan kepadanya bahwa ia harus tidur dengannya kaena ia telah membelinya dengan buah dudaim. Yakub setuju. (Kejadian 30:16) Allah memperhatikan Lea dan ia mengandung dan melahirkan anak kelima untuk Yakub, dan menamainya Isakhar, sambil mengatakan bahwa Allah telah memberikan hadiah kepadanya. (Kejadian 30:17–18) Lea melahirkan anak keenam bagi Yakub dan menamainya Zebulon, sambil berkata bahwa Allah telah mengaruniainya dengan mahar yang baik. (Kejadian 30:19–20) dan setelah itu Lea melahirkan seorang anak perempuan, dan menamainya Dina. (Kejadian 30:21
Allah memperhatikan Rahel dan ia mengandung lalu melahirkan seorang anak dan menamainya Yusuf, sambil memohon kepada Allah agar mengaruniakan kepadanya seorang anak laki-laki lagi. (Kejadian 30:22–24)
Domba yang bintik-bintik dan belang-belang
Kemudian Yakub memohon kepada Laban agar mengizinkan ia dan keluarganya kembali ke negerinya. (Kejadian30:25-26) Laban mengakui bahwa Allah telah memberkatinya karena Yakub, dan meminta Yakub untuk menyebutkan ap ayang diinginkannya agar ia tidak pergi. (Kejadian30:27-28) Yakub mengisahkan betapa ia telah melayani Laban dan betapa Laban telah sangat beruntung, dan memohon agar ia dapat memenuhi kebutuhan keluarganya sendiri. (Kejadian 30:29–30) Laban mendesaknya lagi, sehingga Yakub menawarkan untuk mengambil kambing domba Laban yang bintik-bintik dan belang-belang, dan yang berwarna gelap, dengan demikian Laban dapat membedakan dengan jelas mana ternak Yakub dan mana yang bukan. (Kejadian 30:31–33) Laban setuju, tetapi hari itu ia memisahkan kambing yang belang-belang dan berbintik-bintik dan domba yang berwarna gelap dari kawanannya, lalu menyerahkannya kepada anak-anak lelakinya dan menaruhnya di tempat yang tiga hari perjalanan jauhnya dari tempat Yakub dan dirinya. (Kejadian 30:34–36) Yakub mengupas batang-batang pohon hawar, badam, dan berangan dan meletakkan dahan-dahan itu sehingga belang-belang dan putihnya kelihatan. Dan ketika kambing dan domba itu kawin di sana, maka kawanan itu akan melahirkan anak-anak domba yang belang-belang dan berbintik-bintik. (Kejadian 30:37–39)
Yakub meletakkan dahan-dahan itu di depan domba-domba yang lebih kuat, dan bukan yang lemah, sehingga domba-domba yang lemah menjadi milik Laban sementara yang lebih kuat menjadi milik Yakub (Kejadian 30:41–42). Kawanan domba Yakub bertambah-tambah dan ia pun menjadi semakin kaya. (Kejadian 30:43).
Kepergian Yakub
Yakub mendengar bahwa anak-anak lelaki Laban menyangka bahwa ia menjadi kaya dari merampok kekayaan Laban, dan Yakub melihat bahwa Laban tidak lagi menganggap dirinya seperti sebelumnya. (Kejadian31:1-2) Allah menyuruh Yakub kembali ke negerinya, dan bahwa Allah akan menyertainya. (Kejadian31:3) Yakub memanggil Rahel dan Leah ke padang dan menceritakan kepada mereka bahwa Laban telah berubah pandangan tentang Yakub, namun Yakub telah melayani Laban sepenuh hatinya dan Allah telah menyertainya selalu. (Kejadian31:4-6) Yakub melihat bahwa Laban telah menghinanya dan mengubah gajinya sepuluh kali, tetapi Allah tidak akan membiarkannya melukai Yakub, melainkan telah mengganjar Yakub, memberikan ternak Laban kepada Yakub. (Kejadian31:7-9) Yakub berkata bahwa dalam sebuah mimpi Allah menyuruhnya kembali ke tanah kelahirannya. (Kejadian31:11-13) Rahel dan Leah menjawab bahwa mereka bukan lagi bagian dari keluarga Laban dan seluruh kekayaan yang telah diambil Allah dari Laban adalah milik mereka dan milik anak-anak mereka, sehingga Yakub harus melakukan segala sesuatu yang Allah telah perintahkan kepadanya. (Kejadian31:14-16)
Karena itu Yakub mengatur anak-anaknya dan istri-istrinya mengendarai unta dan berangkat menuju Ishak dan Kanaan bersama seluruh ternak dan kekayaan yang telah dikumpulkannya di Padan-aram. (Kejadian31:17-18) Yakub menipu Laban dengan melarikan diri diam-diam, sementara Laban sedang menggunting bulu domba-dombanya, dan Rahel mencuri patung-patung berhala milik Laban. (Kejadian31:19-20) Pada hari ketiga, Laban mendengar bahwa Yakub telah pergi. Ia bersama sanak keluarganya mengejar Yakub selama tujuh hari, menemuinya di pegunungan Gilead. (Kejadian31:22-23) Allah menampakkan diri kepada Laban lewat sebuah mimpi dan memerintahkannya agar tidak berbicara baik atau buruk kepada Yakub. (Kejadian31:24) Tetapi ketika Laban berhasil menyusul Yakub, ia bertanya kepada Yakub apa maksudnya dengan pergi bersama anak-anaknya dengan diam-diam, seperti pelarian, tanpa mengizinkannya mencium serta mengucapkan selamat jalan kepada anak-anak perempuannya dan cucu-cucunya. (Kejadian31:25-28)
Laban berkata bahwa meskipun ia mampu melukai Yakub, Allah telah memberintahkannya pada malam sebelumnya agar tidak berbicara baik atau buruk kepada Yakub, dan kini Laban ingin tahu mengapa Yakub mencuri berhala-berhalanya. (Kejadian31:29-30) Yakub menjawab bahwa ia melarikan diri diam-diam karena takut bahwa Laban akan merampas anak-anak perempuannya, dan tanpa mengetahui bahwa Rahel mencuri berhala-berhalanya, ia mengatakan kepada Laban bahwa siapapun yang memiliki berhala-berhalanya itu akan mati. (Kejadian31:31-32) Laban memeriksa tenda Yakub, Leah, dan tenda kedua hamba perempuannya, tapi tidak menemukan apa-apa. Kemudian ia masuk ked alma tenda Rahel. (Kejadian31:33) Rahel telah menyembunyikan berhala-berhala itu di pelana untanya dan mendudukinya. Ia meminta maaf kepada ayahnya karena tidak bangkit dari duduknya, karena ia sedang datang bulan. (Kejadian31:34-35) Laban mencari-cari di seluruh tenda, tetapi tidak menemukan berhalah-berhala itu. (Kejadian31:34-35) Dengan marah, Yakub bertanya kepada Laban mengapa ia diperlakukan seperti itu, dikejar dan diperiksai. (Kejadian31:36-37) Yakub memprotes bahwa ia sudah bekerja untuk Laban selama 20 tahun, melalui musim panas dan dingin, menanggung bila ternaknya dimangsa, dan tidak memakan domba-domba Laban, sementara gajinya diubah 10 kali. (Kejadian31:38-41) Andaikata Allah Ishak tidak di pihak Yakub, pastilah Laban telah mengusir Yakub dengan tangan hampa, kata Yakub, dan Allah telah melihat penderitaannya dan mengaruniakan apa yang layak ia peroleh. (Kejadian31:42) Laban menjawab Yakub bahwa kedua istrinya itu adalah anak-anak perempuannya, dan binatang-binatang itu adalah ternaknya, tetapi tak ada apapun yang bisa dilakukannya sekarang. (Kejadian31:43)
Sebaliknya, Laban mengusulkan agar mereka membuat perjanjian, dan Yakub membangun sebuah tiang batu dan dengan tumpukan batu, dan makan pada tumpukan batu itu. (Kejadian31:44-46) Laban menyebutnya Yegar-Sahaduta, tetapi Yakub menyebutnya Galed. (Kejadian31:47) Laban menyebut tumpukan itu sebagai saksi antara dirinya dan Yakub, dan memanggil Allah untuk menjadi saksinya, bila mereka berpisah, apakah Yakub akan menyakiti anak-anak perempuan Laban dan mengambil istri yang lain. (Kejadian31:48-50) dan Laban menjadikan tumpukan batu dan tiang itu sebagai perbatasan antara dirinya dan Yakub; Laban tidak akan melanggarnya untuk mendapati Yakub, dan Yakub tidak akan melewatinya untuk mendapati Laban, untuk saling menyakiti. (Kejadian31:51-52) Laban memanggil Allah Abraham, Allah Nahor, dan Allah Terah, dan Yakub bersumpah atas Yang Disegani oleh Ishak, ayahnya.dan mempersembahkan kurban. (Kejadian31:53-54)
Pagi-pagi sekali, Laban mencium anak-anaknya, memberkati mereka, dan berangkat pulang ke rumahnya. (Kejadian32:1) dan ketika Yakub berangkat pulang, malaikat-malaikat Allah menemuinya, dan Yakub mengatakan kepada mereka bahwa ini adalah bala tentara Allah, dan menami tempat itu Mahanaim. (Kejadian32:2-3)