Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Suku Bungku

Suku Bungku
To Bungku / To Bunggu
Tukang besi Bungku sedang bekerja. Koleksi Tropenmuseum, foto diambil antara 1900 dan 1920.
Daerah dengan populasi signifikan
 Indonesia (Sulawesi Tengah)
Bahasa
Bungku, Indonesia
Agama
Islam dan Kristen

Suku Bungku (bahasa Bungku: To Bungku, To Bunggu) adalah kelompok etnis yang mayoritas mendiami wilayah Bungku Utara di Kabupaten Morowali Utara, Bungku Selatan, dan Bungku Tengah, dan Menui di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.[1] Suku Bungku terbagi menjadi beberapa sub-suku, yaitu Lambatu, Epe, Ro'tua, Reta, dan Wowoni.[2] Masyarakat suku ini berbicara dalam bahasa Bungku, yang merupakan salah satu identitas diri dan alat komunikasi antar keluarga mereka.[3] Suku Bungku umumnya memeluk agama Islam atau Kristen.[4]

Masyarakat Bungku pernah membentuk kerajaan, yaitu Kerajaan Bungku yang dalam literatur Belanda disebut pula dengan nama Kerajaan Tambuku atau Tombuku.[5] Kerajaan Bungku, bersama kerajaan-kerajaan kecil di daerah pesisir timur Sulawesi Tengah lainnya, ditaklukan oleh Kolonial Belanda pada pertengahan abad ke-19.[6]

Referensi

  1. ^ Melalatoa, M. J. (1995). Ensiklopedi suku bangsa di Indonesia. 1. Indonesia: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. hlm. 198. 
  2. ^ Hidayah, Zulyani (1997). Ensiklopedi: Suku bangsa di Indonesia. Pustaka LP3ES. hlm. 67. ISBN 9798391640, 9789798391644. 
  3. ^ Kadjia, Dahlan (1998). Morfologi dan sintaksis bahasa Bungku. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 1. ISBN 9794598380, 9789794598382. 
  4. ^ J. A., Denny (2006). Napak tilas reformasi politik Indonesia: Talkshow Denny J.A. dalam dialog aktual Radio Delta F.M. PT LKiS Pelangi Aksara. hlm. 265. ISBN 9792552448, 9789792552447. 
  5. ^ Hasan (2004). Sejarah Poso. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Poso dan Penerbit Tiara Wacana Yogya. hlm. 76. ISBN 9799340500, 9789799340504. 
  6. ^ Poelinggomang, Edward Lamberthus (2008). Kerajaan Mori: Sejarah dari Sulawesi Tengah. Komunitas Bambu. hlm. 89. 
Kembali kehalaman sebelumnya