Setelah penutupan jalur menuju Baturetno akibat pembangunan Bendungan Gajah Mungkur pada 1 Mei 1978, stasiun ini secara otomatis menjadi stasiun terakhir di lintas Purwosari–Wonogiri. Ke arah selatan stasiun ini, rel masih ada, tetapi hanya sampai di tepi waduk. Stasiun ini dahulu mempunyai depo lokomotif, tetapi kini tidak pernah digunakan dan telah beralih fungsi menjadi gudang.
Stasiun ini menjadi stasiun terminus bagi layanan bus rel Batara Kresna yang beroperasi melayani rute Solo Purwosari–Wonogiri. Terkait dengan peningkatan kapasitas lintas, stasiun ini, bersama seluruh stasiun kereta api aktif lainnya di jalur Purwosari–Wonogiri dirombak dengan meninggikan peron dan menambah kanopi di area peron agar penumpang tidak kepanasan atau kehujanan saat menunggu kereta api.
[3]Pada Rencana Peningkatan Rel kereta Jalur Solo Wonogiri akan di bangun Jalur tambahan Yaitu Jalur 3 Di sebelah Barat Stasiun Wonogiri.
Bangunan dan tata letak
Stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Bentuk bangunan stasiun ini agak serupa dengan bangunan Stasiun Tuban, terutama pada bagian atap.
Untuk melihat daftar stasiun secara lengkap, dapat mengklik "(Kategori/Daftar)" pada masing-masing daerah atau pranala artikel. Templat ini meringkas daftar stasiun yang dioperasikan oleh KAI (hanya stasiun utama yang diswakelola oleh perusahaan induk) dan operator KA lainnya (hanya pranala).