Samuel Lamb
Samuel Lamb atau Lin Xiangao ( Hanzi sederhana: 林献羔; Hanzi tradisional: 林獻羔; Pinyin: Lín Xiàn-gāo; Wade–Giles: Lin2 Hsian4-Kao1) (4 Oktober 1924 – 3 Agustus 2013) adalah seorang pendeta Protestan di Guangzhou, Tiongkok. Ia adalah pemimpin gerakan gereja rumah di Tiongkok dan dikenal karena perlawanannya terhadap Gerakan Patriotik Tiga Mandiri (TSPM) yang didukung negara. [1] BiografiLamb lahir di daerah bergunung di seberang Macau. Ayahnya, Paul Lamb, adalah pendeta di bagi sebuah jemaat Baptis kecil. Pada tahun 1940-an, Paul Lamb bekerja dengan pendeta Wang Mingdao.[2] Lamb dipenjara untuk lebih dari 20 tahun (1955–57; 1958–78) karena penolakannya untuk bergabung dengan TPSM.[2] Meskipun dipekerjakan untuk membersihkan toilet ember di pertanian kerja paksa atau pekerjaan yang melelahkan di tambang batu bara di kamp buruh, Lamb terus mengajar.[3] Pada tahun 1978, Lamb dibebaskan dari penjara, dan pada tahun 1979 ia memulai kembali gerejanya di 35 Da Ma Zhan, Guangzhou. Karena jumlah orang yang hadir bertambah banyak dengan cepat, ia kemudian memindahkan pertemuan itu ke 15 Rong Gui Li, Jalan De Zheng Bei. Gereja rumah ini sekarang dikenal sebagai Gereja Rongguili, dengan nama resmi Gereja Injili Damazhan.[4] Gereja rumah ini terus mengadakan 4 kebaktian utama setiap minggunya, dengan jumlah hadir yang diperkirakan mencapai empat atau lima ribu.[1] Namun, gereja ini ditutup pada tanggal 14 Oktober 2018,[5] dan kedua kalinya pada tanggal 15 Desember 2018.[6] Mulai tahun 1979, Lamb menerbitkan sebuah seri buklet berjudul "Suara Roh" (Hanzi: 灵音小丛书; Pinyin: Líng yīn xiǎo cóngshū, bahasa Inggris: Voice of the Spirit). Sekarang, ada lebih dari 200 buklet.[butuh rujukan] Ia meninggal di Guangzhou pada tahun 2013, di usia 88 tahun.[7] Karena alasan keamanan, tanggal pelepasan jenazah dipindahkan dari tanggal 17 Agustus 2023 ke 16 Agustus 2013, di Aula Baiyun, taman Yinhe, taman makam Yinhe, Guangzhou. Sekitar 30.000 orang hadir.[8] Pandangan-pandanganLamb mengkhotbahkan pengajaran yang konservatif secara teologis. Penolakannya untuk mendaftarkan gerejanya dengan pemerintah Tiongkok dan bergabung dengan TPSM adalah karena dukungannya yang kuat terhadap pemisahan gereja dan negara.[2] Lihat pulaReferensi
|