Untuk mencari pemeran tokoh-tokoh anggota Laskar Pelangi, Riri Riza melakukan casting di daerah Belitung dengan menggunakan pemeran-pemeran lokal dalam pembuatan film. Film ini juga diambil di lokasi yang sama, Pulau Belitung. Film ini memadukan 12 aktor Indonesia yang dikenal dengan kemampuan akting mereka dengan 12 anak-anak Belitung asli yang bertalenta akting.[4]
Film Laskar Pelangi ditayangkan di bioskop Indonesia mulai 25 September 2008 serta diputar di sejumlah layar tancap untuk daerah yang tidak terjangkau bioskop.[5]
Mengkisahkan tentang Ikal (Zulfanny) anak asli Belitong yang berusaha keras mengejar mimpinya dengan bersekolah di salah satu SD yang hampir roboh bernama SD Muhammadiyah Gantong. Tahun 1974, Ikal kecil bersama ayahnya (Mathias Muchus) pergi ke sekolah SD Muhammadiyah Gantong untuk mendaftarkan Ikal disana. Sekolah tersebut diajarkan oleh Pak Harfan (Ikranagara) selaku kepala sekolah, serta dua guru Bu Muslimah (Cut Mini) dan Pak Bakri (Teuku Rifnu Wikana). Sebagian besar siswa tersebut berasal dari kalangan keluarga miskin seperti Lintang (Ferdian) anak pesisir asal Tanjung Kelumpang yang tinggal bersama ayah dan tiga adik perempuannya, Mahar (Verrys Yamarno) yang sangat hobi mendengarkan musik melalui radionya, Kucai (Yogi Nugraha) ketua kelas yang ayahnya bekerja di tambang PN Timah, dan masih ada lagi. Sekolah tersebut memiliki aturan bahwa sekolah bisa membuka kelas baru jika jumlah siswanya sudah mencapai sepuluh siswa-siswi. Berbeda dengan sekolah lain seperti SD PN Timah yang setiap tahunnya selalu membuka kelas baru. Salah satu gurunya yaitu Pak Mahmud (Tora Sudiro) tertarik sama Bu Muslimah, walaupun Pak Mahmud pernah membuat Bu Muslimah agak sedikit tersinggung. Setelah lama menunggu, siswa-siswi yang terkumpul baru mencapai sembilan siswa. Ketika harapan tersebut hampir redup, datanglah seorang anak bernama Harun (Jeffry Yanuar) yang merupakan anak abk. Kehadiran Harun membuat sekolah ini akhirnya memiliki kelas baru.
Lima tahun kemudian tahun 1979, anak-anak SD Muhammadiyah menikmati kebahagian mereka di sekolah seperti anak-anak lainnya. Kadang-kadang kebahagian mereka membuat mereka sempat tidak menuruti apa kata Bu Muslimah. Tetapi dibalik itu semua, semangat mereka dalam belajar sangat tinggi. Seperti Lintang yang selalu datang telat karena harus menjaga adik-adiknya dulu sambil menunggu ayahnya pulang dari melaut, Lintang pun harus naik sepeda puluhan meter melewati rumput, menunggu buaya besar lewat, hingga akhirnya tiba di sekolah.
Lagu-lagu yang ditampilkan dari album lagu tema tersebut antara lain "Laskar Pelangi" oleh Nidji sebagai lagu penutup, "Sahabat Kecil" oleh Ipang dalam adegan yang menggambarkan kegiatan anak-anak Laskar Pelangi saat libur sekolah dan "Bunga Seroja" oleh Verrys Yamarno dalam adegan Ikal berkhayal dihibur oleh Mahar dan semua teman. Sementara itu, lagu lainnya adalah lagu "Begadang 2" oleh Rhoma Irama dalam adegan Ikal akan bertemu A Ling untuk pertama kali.
"Tak Perlu Keliling Dunia" adalah lagu kelima dari album kompilasi Laskar Pelangi dan merupakan single ketiga dari keseluruhan single penyanyi Gita Gutawa. Lagu ini sendiri bermakna tidak jauh dari film Laskar Pelangi, yaitu mengajarkan bahwa kita tidak perlu keliling dunia untuk mencari yang terbaik, karena negeri kita sendiri sudah kaya akan yang terbaik. Lagu ini juga terinspirasi dari Ikal dalam film Laskar Pelangi yang sangat terpesona dengan kuku dari A Ling, dan mengatakan bahwa ia tidak perlu keliling dunia untuk menemukan kuku terindah, karena kuku terindah tersebut sudah ia temukan sendiri.
Tangga Lagu
Lagu ini merupakan komersial yang lumayan sukses di tangga lagu Indonesia, berhasil menduduki posisi #6 di Inbox, #4 di Dahsyat, #2 di MTV Ampuh, #1 di Klik dan On The Spot.