Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik (bahasa Inggris: Asia-Pacific Economic Cooperation atau disingkat APEC) adalah forum ekonomi 21 negara di Lingkar Pasifik[2] yang bertujuan untuk mengukuhkan pertumbuhan ekonomi, mempererat komunitas dan mendorong perdagangan bebas di seluruh kawasan Asia-Pasifik. APEC didirikan pada tahun 1989 sebagai tanggapan terhadap pertumbuhan interdependensi ekonomi negara-negara Asia-Pasifik dan lahirnya blok perdangangan lain di bagian-bagian lain dunia; ketakutan akan Jepang mendominasi kegiatan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik, dan untuk mendirikan pasar baru untuk produk agrikultural dan bahan mentah di luar Eropa.[3][4][5] Bermarkas di Singapura, APEC diakui sebagai forum tertua dan blok multilateral tingkat tertinggi di kawasan Asia-Pasifik, dan memberikan pengaruh global yang signifikan.[6][7][8][9][10][11]
Negara-negara dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menentang usulan awal, dan sebagai gantinya mengusulkan Kaukus Ekonomi Asia Timur yang tidak memasukkan negara non-Asia seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Usulan ini ditentang oleh negara-negara di kawasan Amerika, dan dikiritik dengan pedas oleh Jepang dan Amerika Serikat.
Pertemuan pertama Pemimpin Ekonomi APEC diadakan pada tahun 1993 ketika Presiden Amerika SerikatBill Clinton, setelah berdiskusi dengan Perdana Menteri Australia Paul Keating, mengundang para kepala pemerintahan dari negara-negara anggota untuk menghadiri pertemuan di Pulau Blake. Clinton berharap bahwa hal ini akan melanjutkan negosiasi Uruguay Round yang sedang terhambat. Dalam rapat tsb., beberapa pemimpin menyerukan untuk kelanjutan pengurangan batasan-batasan perdagangan dan investasi, dan menggagas visi sebuah komunitas di kawasan Asia-Pasifik yang dapat mendorong kesejahteraan melalui kerja sama. Akhirnya, didirikanlah pusat Sekretariat APEC di Singapura untuk mengkoordinasi kegiatan dari organisasi tersebut.
Dalam pertemuan tahun 1994 di Bogor, Indonesia, para pemimpin APEC mengadopsi Bogor Goals (bahasa Indonesia: Tujuan Bogor) yang bertujuan mendorong perdagangan dan investasi terbuka di Asia-Pasifik dimulai tahun 2010 untuk ekonomi industri dan tahun 2020 untuk ekonomi berkembang.[14] Tahun 1995, APEC mendirikan badan penasihat bisnis bernama APEC Business Advisory Council (ABAC), yang terdiri dari tiga eksekutif bisnis dari masing-masing negara anggota.
Pada April 2001, APEC, bekerja sama dengan lima organisasi internasional lainnya (Eurostat, IEA, OLADE, OPEC dan UNSD) untuk meluncurkan Latihan Data Gabungan Minyak (Joint Oil Data Exercise), yang pada tahun 2005 menjadi Joint Organization Data Initiative (JODI).
Lokasi pertemuan
KTT APEC diadakan setiap tahun di negara-negara anggota. Pertemuan pertama organisasi APEC diadakan di Canberra, Australia pada tahun 1989.[3]
APEC menghasilkan "Deklarasi Bogor" pada KTT 1994 di Bogor yang bertujuan untuk menurunkan bea cuka hingga nol dan lima persen di lingkungan Asia Pasifik untuk negara maju paling lambat tahun 2010 dan untuk negara berkembang selambat-lambatnya tahun 2020.[14]
Pada tahun 1997, KTT APEC diadakan di Vancouver, Kanada. Kontroversi timbul ketika kepolisian setempat menggunakan bubuk merica untuk meredakan aksi para pengunjuk rasa yang memprotes kehadiran Soeharto yang menjabat sebagai presiden Indonesia pada saat itu.[15]
Pada tahun 2003, kepala organisasi Jemaah Islamiyah Riduan Isamuddin alias Hambali berencana melancarkan serangan pada KTT APEC di Bangkok, Thailand. Hambali ditangkap di kota Ayutthaya oleh kepolisian setempat sebelum ia dapat melaksanakan serangan itu.[16]
Saat ini, APEC memiliki 22 anggota, kebanyakan adalah negara yang memiliki garis pantai ke Samudera Pasifik. Meskipun begitu, kriteria keanggotaan yaitu setiap anggota adalah lebih kepada ekonomi yang terpisah, dibandingkan dengan sebuah negara. Sebagai hasilnya, dalam menyebut anggotanya, APEC menggunakan istilah ekonomi anggota, bukan negara anggota untuk merujuk pada anggota-anggotanya. Salah satu hasil dari kriteria ini adalah keanggotaan forum ini termasuk Taiwan (secara resmi Republik Tiongkok, berpartisipasi dengan nama "Tionghoa Taipei") bersama Republik Rakyat Tiongkok (lihat Hubungan Lintas Selat), serta Hong Kong, yang memasuki APEC sebagai koloni Britania tetapi sekarang menjadi Daerah Administratif Khusus Republik Rakyat Tiongkok. APEC juga mencakup tiga pengamat resmi: ASEAN, Forum Kepulauan Pasifik dan Dewan Kerjasama Ekonomi Pasifik.[2]
India telah meminta keanggotaan di APEC, dan menerima dukungan awal dari Amerika Serikat, Jepang,[38] Australia dan Papua Nugini.[39] Para pejabat memutuskan untuk tidak mengizinkan India bergabung karena berbagai alasan, mengingat India tidak berbatasan dengan Samudera Pasifik, seperti yang dimiliki oleh semua anggota saat ini.[40] Namun, India diundang menjadi pengamat untuk pertama kalinya pada November 2011.[41]
Bangladesh,[42]Pakistan,[42]Sri Lanka,[42]Makau,[42]Mongolia,[42]Laos,[42]Kamboja,[43]Kosta Rika,[44]Kolombia,[44][45]Panama,[44] dan Ekuador,[46] berada di antara belasan ekonomi lain yang telah mengajukan permohonan keanggotaan di APEC. Kolombia mengajukan permohonan keanggotaan APEC pada awal tahun 1995, tetapi tawarannya dihentikan karena organisasi tersebut berhenti menerima anggota baru dari 1993 hingga 1996,[47] dan moratorium tersebut diperpanjang hingga 2007 akibat Krisis Keuangan Asia 1997. Guam juga telah aktif mencari keanggotaan terpisah, mengutip contoh Hong Kong, tetapi permintaan tersebut ditentang oleh Amerika Serikat, yang saat ini mewakili Guam.
Kritikan
APEC telah dikritik karena mempromosikan perjanjian perdagangan bebas yang akan memberlakukan pembatasan pada undang-undang nasional dan lokal, yang mengatur dan memastikan hak-hak buruh, perlindungan lingkungan dan akses yang aman dan terjangkau untuk obat-obatan.[48] Menurut organisasi ini, pertemuan ini adalah "forum utama untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, kerjasama, perdagangan dan investasi di kawasan Asia-Pasifik" yang didirikan untuk "lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran untuk kawasan dan untuk memperkuat komunitas Asia-Pasifik".[49] Efektivitas dan keadilan dari perannya telah dipertanyakan, terutama dari sudut pandang negara-negara Eropa yang tidak dapat mengambil bagian dalam APEC[50] dan negara-negara Kepulauan Pasifik yang tidak dapat berpartisipasi tetapi akan terpengaruh oleh keputusannya.
^Karena kompleksitas hubungan antara Republik Rakyat Tiongkok, Republik Tiongkok (ROC atau "Taiwan") tidak diwakili di bawah nama resminya "Republik Tiongkok" atau sebagai "Taiwan". Sebaliknya, ia berpartisipasi dalam APEC dengan nama "Tionghoa Taipei". Presiden Republik Tiongkok tidak menghadiri Pertemuan Pemimpin Ekonomi tahunan APEC secara langsung. Sebaliknya, umumnya diwakili oleh pejabat setingkat menteri yang bertanggung jawab untuk urusan ekonomi atau seseorang yang ditunjuk oleh presiden. Lihat Daftar Perwakilan Tionghoa Taipei untuk APEC.
^"RCMP slammed in APEC report". CBC News (dalam bahasa Inggris). 7 Agustus 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Oktober 2009. Diakses tanggal 22 Januari 2010.
^"Chile frente al desafío mayor de la APEC" [Chile menghadapi tantangan terbesar APEC]. La Nación (dalam bahasa Spanyol). 22 November 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2014. Diakses tanggal 15 November 2014.
^"CBC News Indepth:APEC". CBC News (dalam bahasa Inggris). 19 November 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 November 2010. Diakses tanggal 26 November 2010.
^"APEC 2000". Situs web resmi APEC Brunei Darussalam 2000 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2003-03-14. Diakses tanggal 4 Maret 2011.
^"APEC 2004". Situs web resmi APEC Chili 2004 (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal 4 Maret 2011.
^"APEC 2005". Situs web resmi APEC Korea Selatan 2005 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-09-24. Diakses tanggal 4 Maret 2011.
^"APEC 2006". Situs web resmi APEC Vietnam 2006 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-02-25. Diakses tanggal 4 Maret 2011.
^"APEC 2007". Situs web resmi APEC Australia 2007 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-19. Diakses tanggal 4 Maret 2011.
^"APEC 2008". Situs web resmi APEC Peru 2008 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-13. Diakses tanggal 4 Maret 2011.
Fazzone, Patrick B. (2012). "The Trans-Pacific Partnership—Towards a Free Trade Agreement of Asia Pacific?". Georgetown Journal of International Law (dalam bahasa Inggris). 43 (3): 695–743. ISSN1550-5200.