Kekristenan di TajikistanKekristenan di Tajikistan merupakan agama minoritas. The World Christian Encyclopedia, Edisi kedua, Volume 1, menyatakan Gereja Ortodoks Rusia sebagai gereja terbesar di negara yang terletak pada kawasan Asia Tengah itu. Gereja Lutheran memiliki satu kongregasi di Dushanbe dan kelompok-kelompok kecil di beberapa tempat lain di Tajikistan. The World Christian Encyclopedia merilis bahwa negara ini adalah bagian dari beberapa anggota Gereja Ortodoks Ukraina. Ada sekitar 3000 Evangelis.[butuh rujukan] Ada sekitar 300 umat Katolik Roma di Tajikistan.[1] Setidaknya ada lima organisasi terdaftar sebagai Gereja Baptis. Ada setidaknya satu kongregasi Protestan Korea. Ada misi Kristen asing di Tajikistan. Dalam konstitusi, kebebasan beragama disebutkan. Komunitas-komunitas keagamaan harus didaftarkan oleh Komite Urusan Agama, dalam Dewan Menteri. Adalah legal untuk mendistribusikan literatur Kristen. Pada awal 2009 Tajikistan memberlakukan undang-undang baru pada praktik keagamaan yang pada dasarnya ada batasan beribadah dengan bentuk yang telah direstui negara. Undang-undang baru memberlakukan sensor terhadap literatur keagamaan dan membatasi praktik ritual keagamaan hanya pada tempat yang disetujui. Hal ini membuat lebih sulit bagi komunitas religius baru untuk mendapatkan pendaftaran dari pemerintah. Hukum ini telah digunakan untuk melarang kelompok bantuan Kristen.[2] InsidenDalam beberapa tahun terakhir, beberapa insiden kekerasan dan diskriminasi terhadap minoritas Kristen telah dilaporkan. Ini termasuk pengeboman sebuah gereja Kristen di Dushanbe pada tahun 2000,[3] menewaskan 10 dan melukai lebih banyak lagi.[4] Menurut laporan, beberapa korban yang masih hidup kemudian menghadapi pelecehan oleh polisi.[5] Pada tahun 2012, seorang pria muda yang berpakaian sebagai Bapa Frost ditikam sampai mati di Dushanbe oleh kerumunan yang berteriak "Kamu kafir!".[6] Pembunuhan itu dimotivasi oleh kebencian agama, menurut polisi Tajik.[6] Referensi
Pranala luar
|