Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Kekristenan di Bangladesh

Bangladesh

Kekristenan di Bangladesh termasuk agama minoritas.[1] Pada tahun 1990, jumlahnya kurang dari 0,5% dari keseluruhan penduduk Bangladesh.[1] Pada awalnya, pembentukan negara Bangladesh yang adalah pecahan dari Pakistan[2] dilandasi dengan ideologi sebagai sebuah negara sekuler, tetapi pada tahun 1988, Bangladesh menyatakan agama Islam sebagai agama negara Bangladesh sehingga berdampak pada rendahnya angka penduduk Kristen di sana.[1] Gereja terbesar di Bangladesh adalah Persatuan Baptis Bangalore.[1] Terlepas dari jumlahnya yang sedikit, kekristenan di Bangladesh mengalami perkembangan yang cukup pesat sejak tahun 1971 lewat 5 denominasi Gereja Baptis dan gereja Lutheran yang ada di sana.[1] Pertumbuhan terutama terjadi di daerah pegunungan.[1] Pada tahun 1990, suku garo di daerah perbatasan Assam dilaoprkan 95% Kristen, sedangkan suku Pankho di daerah pegunungan Chittagong dilaporkan hampir seluruhnya Kristen.[1] Gereja Lutheran dan Gereja Katolik Roma berkembang di antara suku Santal.[1] Walaupun demikian, hanya sedikit penduduk mayoritas Bangladesh (orang Bengali) yang beralih agama menjadi Kristen.[1] Terlepas dari sedikitnya jumlah penduduk Kristen yang ada di Bangladesh, Dewan Kristen Nasional Bangladesh mendirikan Komisi Pembangunan Kristen yang melayani di bidang perikanan, pertenunan dan pertanian.[1] Selain itu, dibentuk juga Proyek Kesehatan Kristen yang bertugas untuk mengkoordinir pelayanan medis di desa-desa kecil di Bangladesh.[1]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k (Indonesia) Anne Ruck.Sejarah Gereja Asia.Jakarta:PT BPK Gunung Mulia.hlm 267-268.
  2. ^ (Indonesia) Muhammad Yunus.2007.Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan.Jakarta:PT Gramedia. hlm 48.
Kembali kehalaman sebelumnya