Kabinet Amir Sjarifuddin II adalah Kabinet Pemerintahan Indonesia ke-6 dan merupakan hasil dari perombakan yang memasukkan Partai Masyumi ke dalam kabinet, di mana terdapat lima posisi yang diisi oleh anggota Masyumi. Kabinet Amir Sjarifuddin II bertahan hanya selama dua bulan dan sebelas hari, pada periode 11 November 1947–23 Januari 1948. Kabinet Amir Sjarifuddin membubarkan diri setelah Masyumi menarik para menterinya dari kabinet sebagai bagian dari protes mereka terhadap penandatanganan Perjanjian Renville dengan Belanda.
Susunan kabinet
Pimpinan Kabinet
Setelah perombakan tanggal 11 November 1947, komposisi kabinet baru diumumkan pada pertemuan komite kerja dari Komite Nasional Indonesia Pusat, yang pada saat itu bertugas sebagai badan legislasi. Kabinet Amir Sjarifuddin II dilantik pada 12 November 1947.[1]
Anggota Kabinet
Pembubaran kabinet
Partai Masyumi tidak senang dengan komposisi kabinet secara keseluruhan, mereka menganggap kabinet tersebut bukan aksi nyata untuk kabinet yang inklusif terhadap semua pihak.[3] Mengetahui bahwa pemerintah akan menandatangani Perjanjian Renville dengan Belanda, Masyumi menarik menteri-menterinya dari kabinet sebagai bentuk protes pada 16 Januari 1948. Setelah perjanjian Renville ditandatangani keesokan harinya, Partai Nasional Indonesia (PNI) juga menarik dukungannya kepada Perdana Menteri Amir Sjarifoeddin, yang kemudian mengundurkan diri pada 23 Januari 1948.[4]
Sumber
- Kahin, George McTurnan (1952) Nationalism and Revolution in Indonesia Cornell University Press, ISBN 0-8014-9108-8
- P. N. H. Simanjuntak (2003) Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: Dari Awal Kemerdekaan Sampai Reformasi (Cabinets of the Republic of Indonesia: From the Beginning of Independence to the Reform Era), Djambatan, Jakarta ISBM 979-428-499-8 Indonesian
Referensi
- ^ Simanjuntak (2003) p56
- ^ a b Sjamsuddin dan Mohammad Roem mengundurkan diri pada 22 Januari 1948.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama SIMANJUNTAK562
- ^ Kahin (1952) pp. 230-231
Pranala luar