Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Partai Syarikat Islam Indonesia

Partai Syarikat Islam Indonesia
SingkatanPSII
Dibentuk1923
Didahului olehSarekat Islam
Digabungkan denganPPP (1973–98)
Kantor pusatDKI Jakarta, Indonesia
IdeologiSosialisme Islam
AgamaIslam
Afiliasi nasionalLiga Muslimin Indonesia

Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) adalah salah satu partai politik yang pernah ada di Indonesia yang berideologi Islam. Secara historis, PSII berasal dari Syarikat Dagang Islam (SDI) yang didirikan di Solo tahun 1905. Partai ini berfusi dalam PPP pada masa Orde Baru dan tahun 1998 PSII dimunculkan kembali oleh H Taufiq R Tjokroaminoto, keturunan H.O.S. Tjokroaminoto, salah satu pimpinan PSII tahun 1912.

Sejarah

Sarekat Islam adalah organisasi politik pra-perang di Hindia Belanda saat itu. Setelah perpecahan yang disebabkan oleh meningkatnya pengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI), pada konferensi organisasi 1923, Tjokroaminoto mendirikan Partai Sarekat Islam untuk menyingkirkan organisasi PKI. PSI mendukung upaya Soekarno untuk menyatukan organisasi-organisasi politik Indonesia setelah pembentukan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927. PSI mengubah namanya menjadi Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) pada tahun 1929 dan dalam beberapa tahun ke depan menyerang nasionalisme pihak lain, mengklaim bahwa nasionalisme datang dari manusia dan bukan dari Tuhan.[1]

Kemakmuran partai menyusut pada 1934 ketika pemerintah kolonial Belanda menekan aktivitas nasionalis dan pemimpin partai Tjokroaminoto meninggal. Setelah ini, Islam politik pecah menjadi faksi-faksi. Pada tahun 1942, orang Jepang pendudukan melarang semua aktivitas politik. Namun, pada tahun 1943, Jepang mendirikan sebuah organisasi bernama Masyumi dalam upaya untuk mengendalikan Islam di Indonesia. Tahun berikutnya sayap militer Masyumi didirikan, dengan banyak anggota PSO pro-perang pra-perang dalam kepemimpinan.

Awal tahun 1973, PSII bergabung dalam 4 partai keagamaan bersama Partai Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan Parmusi dan membentuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP).[2]

PSII dimunculkan kembali oleh H Taufiq R Tjokroaminoto tahun 1999, keturunan H.O.S. Tjokroaminoto, salah satu pimpinan PSII tahun 1912. Walaupun saat pemilihan umum tahun 1999 muncul dua partai PSII, tetapi keduanya memiliki visi dan misi yang sama. Yang berbeda hanyalah dalam masalah prinsip saja.[3]

Partisipasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu)

Pemilu 1955

Pemilihan umum pertama yang dilaksanakan pada September 1955, PSII menjadi salah satu peserta pemilu dari 53 partai. Partai berada di urutan 5 dengan memperoleh 1.091.160 suara (2,89%) dan mendapatkan 8 kursi.

Pemilu 1971

Dalam pemilihan umum 1971 sebagian besar partai berfusi dalam partai lain dan ada pula yang dibubarkan. Pada pemilihan ini, PSII kembali di urutan 5 dengan perolehan suara sebanyak 1.308.237 (2,39%) dan mendapatkan 10 kursi dari 360 kursi yang tersedia. Pada Januari 1973, partai ini bergabung dalam Partai Persatuan Pembangunan

Pemilu 1999

Pada pemilu 1999 partai ini mendapatkan suara sebanyak 375.920 atau 0,36% dari keseluruhan suara dan partai ini mendapatkan 1 kursi di DPR.

Rekapitulasi

Pemilu Total kursi Total pemilihan Persentase Hasil Urutan
perolehan
1955
8 / 257
1.091.160 2,89% Partai baru 5 dari 53
1971
10 / 360
1.308.237 2,39% Kenaikan 2 kursi 5 dari 10
Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, 1997 berfusi dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
1999
1 / 462
375.920 0,36% Penurunan 9 kursi 15 dari 48

Rujukan

  • Evans, Kevin Raymond, (2003) The History of Political Parties & General Elections in Indonesia, Arise Consultancies, Jakarta, ISBN 979-97445-0-4
  • Feith, Herbert (2007) The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia Equinox Publishing (Asia) Pte Ltd, ISBN 979-3870-45-2
  • Ricklefs, M.C. (1991). A history of modern Indonesia since c.1200. Stanford: Stanford University Press. ISBN 0-8047-4480-7
  • Simanjuntak, P.H.H (2003) Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: Dari Awal Kemerdekaan Sampai Reformasi (Cabinets of the Republic of Indonesia: From the Start of Independence to the Reform era, Penerbit Djambatan, Jakarta, ISBN 979-428-499-8


Referensi

  1. ^ Ricklefs (1991) pp. 164-167
  2. ^ Zachary Abuza (2007): Political Islam and Violence in Indonesia, Routledge, p. 21
  3. ^ "Wajah 48 partai peserta Pemilu 1999: Nomor 10: Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)". Kompas. 12 Maret 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-14. Diakses tanggal 31-03-2018 – via Seasite.niu.edu (Southeast Asian languages, literatures and cultures). 

Lihat pula

Kembali kehalaman sebelumnya