5,9 Mw Tanggal 14 Januari 2021 Pukul 14:35:49 (WITA)[1]
Gempa susulan
5,0 Mw Tanggal 16 Januari 2021 Pukul 07:32:55 (WITA)[2]
Korban
105 tewas 666 luka sedang-berat 2.703 luka ringan
Gempa bumi Sulawesi Barat 2021 adalah sebuah gempa darat berkekuatan 6,2 Mw[3] yang melanda pesisir barat Pulau Sulawesi, Indonesia pada tanggal 15 Januari 2021, pukul 02.28 WITA. Pusat gempa berada di 7 km timur laut Majene, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 km. Guncangan gempa bumi dirasakan di sebagain besar bagian barat Pulau Sulawesi hingga pantai timur Kalimantan.
Guncangan gempa
Dengan memperhatikan lokasinya dan kedalaman hiposenter, maka gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga kuat akibat aktivitas Sesar Naik Mamuju. Sesar ini diketahui memiliki laju geser 2 milimeter per tahun.[4] Hal ini didukung oleh hasil analisis mekanisme sumber gempa ini memiliki mekanisme sesar naik(thrust fault).
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan 90 orang meninggal dunia,[6] 47 orang di antaranya berasal dari Kabupaten Mamuju. Sementara itu, korban luka berat sebanyak 12 orang, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan.[7] Kerusakan terjadi pada sejumlah bangunan di antaranya Maleo Town Square, toko, swalayan, sekolah,[8] dan Rumah Sakit Mitra Manakarra yang ambruk, serta bagian depan kantor Gubernur Sulawesi Barat. Kantor mencara pemandu lalu lintas di Bandar Udara Tampa Padang dan Rutan Mamuju juga dilaporkan mengalami kerusakan.[9][10]
Pascagempa
Pasca gempa, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bina MargaKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengirim alat berat guna melakukan evakuasi dan membersihkan puing-puing bangunan yang ambruk.[11] Bantuan logistik dari Kementerian Sosial juga dikirim dari gudang di Mamuju dan Makassar.[12] Kementerian Sosial (Kemensos) juga mendirikan enam dapur umum untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar para peyintas gempa[13] dan memberikan trauma healing melalui Layanan Dukungan Psikososial (LDP) bagi kelompok rentan korban gempa yang mengguncang sejumlah daerah di Sulawesi Barat.[14]Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan pendistribusian bantuan logistik melalui udara menggunakan helikopter ke Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.[15]TNI AU menyiapkan sejumlah alutsista untuk mengangkut prajurit TNI dalam membantu proses operasi SAR, evakuasi bencana, dan menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Sulawesi Barat.[16]TNI Angkatan Laut juga mendirikan beberapa pos komando (posko) bencana gempa bumi dan banjir di tiga kota.[17]Polri mengirimkan bantuan untuk penanganan korban gempa bumi di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.[18]Badan Intelijen Negara (BIN) menyerahkan sejumlah bantuan kepada masyarakat melalui Kodim 1418/Mamuju.[19]Palang Merah Indonesia (PMI) mengirim sejumlah bantuan sandang ke Sulawesi Barat demi memenuhi memenuhi kebutuhan sandang bagi korban gempa.[20]Menteri Kesehatan RIBudi Gunadi Sadikin meninjau langsung ke tempat kejadian gempa di Sulawesi Barat, yakni RSUD Sulawesi Barat di Mamuju untuk memastikan tenaga kesehatan dalam kondisi aman dan pelayanan kesehatan bagi korban gempa terlaksana dengan baik. Kemenkes juga mengirimkan 25 ambulans, 4 tenda peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi, dan logistik kesehatan.[21]Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menerjunkan tim untuk pemetaan kebutuhan spesifik perempuan dan anak sekaligus menyalurkan kebutuhan spesifik perempuan dan anak bagi para korban gempa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.[22]Kementerian Ketenagakerjaan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar mengirim sejumlah bantuan logistik untuk para pengungsi yang menjadi korban bencana gempa Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.[23] Dinkes Sulbar menurunkan para relawan untuk melakukan pemantauan kondisi kesehatan para pengungsi di beberapa titik dari wilayah yang terdampak gempa serta berupaya mengaktifkan kembali pelayanan kesehatan oleh sejumlah Puskesmas pasca gempa bumi yang mengguncang Sulbar.[24] PT PLN melalui Program PLN Peduli dan Yayasan Baitul Mal (YBM) telah menyalurkan bantuan bagi korban gempa.[25][26]Pertamina memberikan bantuan kebutuhan pokok dan mendirikan posko untuk keperluan koordinasi dan penyimpanan logistik yang akan disalurkan.[27][28]PBNU mengerahkan tim relawan NU Peduli untuk membantu korban gempa Majene.[29][30] Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah kerahkan sumber daya bantu korban gempa Majene.[31] Proses pengiriman bantuan untuk warga terdampak gempa bumi di Majene Sulawesi Barat, juga kembali dilakukan oleh Yayasan Tzu Chi bersama anggota TNI.[32][33]Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengirimkan tim medis dan tim tanggap bencana untuk membantu proses evakuasi korban bencana gempa bumi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.[34]ACT juga mendirikan posko kemanusiaan gempa Sulbar di Mamuju.[35] Melalui surat edaran Bimas Kristen Protestan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulteng, Gereja-gereja di Palu, Sulawesi Tengah, mengumpulkan dana untuk selanjutnya akan disalurkan kepada korban gempa bumi di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).[36] Sebagai bentuk keprihatinan mendalam dan wujud welas asih menolong korban gempa, MAPANBUMI (Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia) dan Paramita Foundation (Yayasan Dana Paramita Buddha Maitreya Indonesia) Provinsi Sulawesi Selatan menyalurkan bantuan kemanusiaan bencana gempa bumi Majene dan Mamuju yang berasal dari bantuan pusat dan sumbangsih umat Buddha Sulsel yang dikoordinasikan dengan Kodam XIV/Hasanuddin.[37] Dewan Rohaniwan/Pengurus Pusat MATAKIN menyalurkan Bantuan untuk korban gempa di sejumlah wilayah di Sulawesi Barat bertempat di Markas BrimobPolda Sulsel.[38] Pengurus organisasi sosial kemasyarakatan Perhimpunan Tionghoa Indonesia (INTI) Sulsel bersama dengan Klenteng Xian Ma turut memberikan bantuan kepada korban gempa bumi di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat dengan bekerja sama Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI).[39] Sebagai bentuk solidaritas, semua perwakilan agama turut ikut dalam aksi kemanusiaan ‘Sulsel Peduli Gempa Sulbar’ yang dinisiasi oleh wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan, Organisasi Kemahasiswaan, Pemuda dan Masyarakat serta Medis yang diikuti oleh gabungan sekitar 28 komunitas dan organisasi yakni MES Sulsel, Andalan Sulsel Peduli, PW Nasyiatul Aisyiyah Sulsel, PW IPM sulsel, DPD IMM Sulsel, PW PM Sulsel, Pelaut Indonesia Peduli, JAPNAS Sulsel, Elektro UH 00, Yasir Machmud Community, Mesin UH 01, PW IPIM Sulsel, Amphuri DPF sulampua, Al Markaz Al Islamiyah Makassar, Ije Squad Community/Relawan Santri, GMKIKI Makassar, Developer Prosyar Sulsel, FOSSEI Sulselbar dan Papua, Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI), FKUB Sulsel, Majelis Tinggi Agama Khonghucu (MATAKIN), Perhimpunan Tionghoa Indonesia, HMI Cab. Makassar Timur, Universitas Islam Makassar, Andalan Berbagi, MUI, Teknik 01, serta Sat Brimob Polda Sulsel.[40][41] Bantuan juga datang dari berbagai pihak seperti dari BRI,[42]JAMKRINDO,[43] ASPEKSINDO, XL Axiata,[44] DEIT,[45]Alfamart,[46]Indomaret,[47] dan lainnya.[48][49][50][51][52] Sementara itu, tawaran bantuan kemanusian datang dari luar negeri seperti Taiwan.[53]