"Gempa bumi di Jepang" beralih ke halaman ini. Untuk gempa bumi pada tanggal 11 Maret 2011 di wilayah Tōhoku, lihat Gempa bumi dan tsunami Tōhoku 2011.
Berikut ini adalah daftar gempa bumi di Jepang berkekuatan sama dengan atau lebih dari 7,0 maupun yang menyebabkan kerusakan atau korban jiwa signifikan. Sebagaimana tercantum dalam daftar, kekuatan gempa diukur berdasarkan skala Richter (ML) atau skala kekuatan momen (Mw) serta skala kekuatan gelombang permukaan (Ms) untuk gempa bumi yang terjadi pada masa lampau. Daftar ini belumlah lengkap karena kelangkaan data kekuatan gempa yang tepat dan dapat diandalkan untuk gempa bumi yang terjadi sebelum adanya alat ukur modern.
Kepulauan Jepang awalnya menyatu dengan pantai timur Benua Eurasia. Lempeng-lempeng di zona subduksi yang lebih dalam daripada lempeng Eurasia menarik Kepulauan Jepang ke arah timur sehingga memunculkan Laut Jepang sekitar 15 juta tahun yang lalu.[1] Selat Tartar dan Selat Korea baru muncul bertahun-tahun kemudian. Dewasa ini, Kepulauan Jepang dianggap sebagai busur kepulauan yang telah matang sebagai hasil dari beberapa generasi lempeng yang mengalami subduksi. Dasar laut sepanjang kira-kira 15.000 km telah bergerak di bawah Kepulauan Jepang dalam waktu 450 juta tahun terakhir, sebagian besar telah tersubduksi sepenuhnya.[1]
Sejarah
Meski disebutkan pernah terjadi gempa bumi di Provinsi Yamato yang kini terletak di Prefektur Nara pada tanggal 23 Agustus416, gempa bumi pertama yang dokumentasinya dapat dipercaya terjadi di Nara pada tanggal 28 Mei599 pada masa kekuasaan Kaisarina Suiko yang menyebabkan kerusakan bangunan di seluruh wilayah Provinsi Yamato.[2][3][4] Ada banyak catatan sejarah gempa bumi di Jepang yang kemudian diperiksa secara sistematis oleh Komite Penyelidikan Gempa Bumi Kekaisaran bentukan tahun 1892. Hasil pemeriksaan itu diterbitkan pada tahun 1899 dengan judul Katalog Data Sejarah Gempa Bumi di Jepang.[4] Pasca-gempa bumi besar Kantō 1923, tugas komite tersebut dilanjutkan oleh Institut Penelitian Gempa Bumi pada tahun 1925.[3] Dewasa ini, katalog yang disusun oleh Tatsuo Usami dianggap sebagai sumber informasi gempa bumi bersejarah yang paling dapat diandalkan. Sebagai catatan, katalog Usami edisi 2003 memuat rincian 486 gempa bumi yang terjadi pada tahun 416–1888 di Jepang.[3]
Di Jepang, skala shindo biasa digunakan untuk mengukur kekuatan gempa. Skala tersebut mengukur intensitas gempa di lokasi tertentu, alih-alih energi yang dilepaskan gempa di episenternya (magnitudo) seperti skala Richter.[5] Praktik serupa juga dapat ditemukan di Amerika Serikat yang menggunakan skala Modifikasi Intensitas Mercalli dan Tiongkok yang menggunakan skala Liedu.
Berbeda dari skala intensitas gempa lain yang umumnya memiliki 12 tingkat intensitas, skala shindo (震度code: ja is deprecated , intensitas gempa, secara harafiah 'tingkat guncangan') hanya memiliki 10 tingkat mulai dari shindo 0, guncangan sangat lemah, hingga shindo 7, guncangan hebat.[5] Gempa bumi tingkat menengah pada shindo 5 dan 6 dikategorikan gempa "lemah" atau "kuat" berdasarkan tingkat kerusakan yang diakibatkan. Gempa bumi pada shindo 4 dan di bawahnya dianggap sebagai gempa kecil.[5]
Gempa bumi
Ini adalah daftar dinamis, yang mungkin tidak dapat memuaskan standar tertentu untuk kelengkapan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya dengan menambahkan klaim yang diberikan sumber tepercaya.
Berbagai referensi memperkirakan kekuatan gempa antara 8,0–8,4 dengan kerusakan yang "parah". Ada pula sumber yang mencatat waktu terjadinya gempa pada tanggal 14 Oktober (tidak benar) dan 24 November.[7]
Gempa ini terjadi selama 4–10 menit. Gempa menimbulkan kerusakan besar di wilayah Kantō yang meliputi Tokyo, Yokohama, Chiba, Kanagawa, dan Shizuoka.[9]
^ abTatsuo Usami, "Historical Earthquakes in Japan", dalam William H.K. Lee, Hiroo Kanamori, Paul C. Jennings, dan Carl Kisslinger, (Eds.), International Geophysics, Academic Press, 2002, Volume 81, Part 1, International Handbook of Earthquake and Engineering Seismology, hlm. 799–802, ISSN 0074-6142, ISBN978-0-12-440652-0, doi:10.1016/S0074-6142(02)80254-6
^ abc"Earthquakes". Japan Guide. Diakses tanggal 11 Agustus 2009.
^Kawasumi, H., 1951, Measures of earthquakes danger and expectancy of maximum intensity throughout Japan as inferred from the seismic activity in historical times, Bulletin of the Earthquake Research Institute, Universitas Tokyo, 29, hlm. 469-482
^ abPemerintah Kota Kobe (1 Januari 2008). "Statistics"(PDF). The Great Hanshin-Awaji Earthquake: Statistics and Restoration Progress. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2008-05-27. Diakses tanggal 25 Mei 2008.