15.000 jiwa tewas seketika akibat tanah longsor dan megatsunami (perkiraan)
Letusan dan tsunami Unzen 1792 (juga disebut Tsunami Laut Ariake 1792) dihasilkan dari aktivitas vulkanis Gunung Unzen (di Semenanjung Shimabara di Prefektur Nagasaki, Jepang) pada 21 Mei. Hal ini menyebabkan runtuhnya sisi selatan kubah Mayuyama di depan Gunung Unzen, mengakibatkan tsunami yang dahsyat, menewaskan 15.000 jiwa sekaligus.[2] Peristiwa ini juga disebut Shimabara meletus, Higo terdampak (島原大変肥後迷惑code: ja is deprecated ), (Shimabara berarti gunung tengah Semenanjung Shimabara) karena banyak orang terbunuh oleh tsunami ini di Higo (Prefektur Kumamoto, terletak 20 km (12,4 mi) melintasi Laut Ariake).
Aktivitas gunungapi
Menjelang akhir tahun 1791, serangkaian gempa terjadi di sisi barat Gunung Unzen yang berangsur-angsur bergerak ke arah Fugen-dake (salah satu puncak Gunung Unzen).[3] Pada Februari 1792, Fugen-dake mulai meletus, memicu aliran lahar yang berlangsung selama dua bulan. Sementara itu, gempa bumi terus berlanjut, bergeser mendekati Kota Shimabara. Pada malam tanggal 21 Mei, dua gempa besar diikuti oleh runtuhnya sisi timur kubah Mayuyama Gunung Unzen, menyebabkan tanah longsor yang menyapu Kota Shimabara dan ke Laut Ariake, memicu tsunami besar.[4]
Gunung Unzen (tengah) dan Mayuyama (kanan) menunjukkan bekas kehancuran, foto terbaru
Mayuyama di Semenanjung Shimabara, dari laut dekat Kota Shimabara
Megatsunami
Tidak diketahui apakah keruntuhan tersebut terjadi akibat letusan kubah atau akibat gempa bumi. Tsunami melanda Provinsi Higo di sisi lain Teluk Ariake sebelum memantul kembali dan menghantam Shimabara lagi. Dari perkiraan total 15.000 korban jiwa, sekitar 5.000 diperkirakan tewas akibat tanah longsor, sekitar 5.000 oleh tsunami di seberang teluk di Provinsi Higo, dan 5.000 lainnya oleh tsunami yang kembali menyerang Shimabara.[5] Gelombang awal pernah mencapai ketinggian 100 meter (330 kaki), sehingga gelombang tersebut dikategorikan sebagai megatsunami. Di kota Futsu titik Osaki-bana, gelombang secara lokal meningkat hingga ketinggian 57 meter (187 kaki) karena pengaruh topografi dasar laut.[6]
Peninggalan
Pada Juli 1991, peninggalan yang terdampak tsunami telah ditemukan:[7]
Danau Shirachi adalah sebuah kolam di kota Shimabara, Prefektur Nagasaki yang tercipta setelah tanah longsor di Mayuyama yang tercipta akibat masuknya air bawah tanah. Ukurannya pertama 1 km (selatan-utara) dan 300 meter x 400 meter (timur ke barat), tetapi sungai yang menjadi keluar dari danau lebih kecil dan sekarang menjadi 200 x 70 meter (660 x 230 kaki).[8]
Tsukumojima
Akibat kehancuran tersebut, Tsukumojima atau 99 pulau kecil atau bebatuan tersebar di dekat kota Shimabara. Di Prefektur Nagasaki, yang sama, terdapat 99 pulau atau Kujūkushima yang tersebar dari Kota Sasebo hingga Kota Hirado. Pulau-pulau itu berbeda dari Tsukumojima.
^200 Years after the Kansei Great Tsunami, Symposium and Exhibition of Unzen Disaster Booklet published by Newspaper Museum, Yoyasu Machi, Kumamoto-shi, 1991