Beirut (bahasa Arab: بيروت;, Bayrūt; bahasa Prancis: Beyrouth) adalah ibu kota negara Lebanon dan juga menjadi kota terbesar di negara tersebut. Kota ini didiami oleh 1,2 juta jiwa, tetapi bila daerah metropolitan disekitarnya dihitung menjadi 2,1 juta. Sebelum Perang Saudara Lebanon pecah, kota ini mendapat julukan "Paris di Dunia Timur" karena suasana kosmopolitannya.
Beirut berlokasi di antara Bukit Al-Asyrafiyah dan Al-Musaytibah, Beirut terletak di sebuah lembah terlindung, di mana orang Romawi membangun saluran air bawah tanah untuk memasok penduduk kota yang terus tumbuh.
Sejarah
Beirut, ibu kota dan pelabuhan utama Libanon berasal dari tahun 3000 SM, saat menjadi pelabuhan penting bagi bangsa Funisia. Bangsa Romawilah yang pertama kali menarik perhatian orang kepada Beirut pada tahun 14 SM. Beirut mendapat reputasi untuk sekolah hukumnya (ketiga sejak abad ke-6), tetapi hancur akibat serangkaian gempa bumi yang menyerang cepat, dan berpuncak pada munculnya gelombang pasang pada tahun 551. Muslimin masuk Beirut pada tahun 635, umumnya hanya menemukan reruntuhan dan kemudian membangunnya perlahan-lahan, memungkinkan berkembangnya pelabuhan dagang yang menjadi pelabuhan singgah utama di Suriah bagi para saudagar rempah-rempah Venesia.
Revolusi Industri dan pendudukan Mesir atas Suriah pada tahun 1832 menggairahkan peran pentingnya dalam perdagangan yang meredup selama pemerintahan Usmaniyah. Para pengungsi Kristen melarikan diri ke sini dari perang saudara di pegunungan-pegunungan Suriah, sementara misionaris Protestan dari AS, Inggris dan Jerman menambah jumlah penduduk kota ini. Pada akhir Perang Dunia I, yang menandai jatuhnya Kesultanan Usmaniyah, Prancis menciptakan negara Libanon Besar, yang menjadi Republik Libanon pada tahun 1926. Beirut berperan sebagai pusat ekonomi sosial, intelektual dan budaya TimTeng antara tahun 1952-1975. Sebuah pusat pariwisata, salah satu pemimpin perbankan, dan pelabuhan masuk utama untuk daerah sekitarnya. Tiba-tiba keberhasilannya hancur akibat perang terbuka antara kelompok Islam dan Kristen. Perang 6 Hari pada tahun 1967 menyeret organisasi-organisasi perlawanan Palestina di Beirut, yang mendapat reputasi sebagai MaBes gerakan itu. Beirut menjadi wilayah perang dahsyat pada tahun 1980-an. Berbagai pasukan milisi lokal, ditambah tentara Israel dan milisi PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) berperang di Libanon dan menghancurkan sebagian besar Beirut Barat dan melumpuhkan kota yang pernah hidup.
Penduduk
Dimulai dengan populasi 100.000 jiwa pada 1890, kota ini tumbuh pesat (10 kali lipat antara tahun 1930-1970). Namun akibat perang saudara, populasinya merosot sampai hanya 1,1 juta jiwa pada tahun 1995.