Aljunied
Aljunied adalah daerah pinggiran kota yang terletak di bagian tengah negara kota Singapura. Dinamai dari Jalan Aljunied, daerah itu dulunya adalah tanah pertanian yang sejak itu telah sangat urban dan saat ini terdiri dari berbagai penggunaan lahan. Saat ini, Aljunied adalah lingkungan yang ramai dengan apartemen HDB dengan fasilitas seperti toko, sekolah, taman dan fasilitas rekreasi, serta cukup banyak ruko tradisional Singapura. EtimologiJalan Aljunied secara resmi dinamai pada tahun 1926 setelah Syed Sharif Omar bin Ali Al Junied (meninggal tahun 1852), yang memiliki tanah pertanian yang luas di daerah tersebut. Syed Sharif Omar bin Ali Al Junied adalah seorang pedagang Arab Hadhrami yang kaya dari Palembang, tempat ia memulai bisnis setelah bermigrasi dari kota asalnya di Tarim, Yaman.[1] Ia merupakan orang yang dihormati dan dipandang oleh orang Melayu sebagai pangeran. Syed Omar berasal dari keluarga Arab yang dihormati yang merupakan keturunan nabi Islam Muhammad. Dia adalah keponakan dari Syed Mohammed bin Harun Al Junied, yang juga datang dari Palembang ke Singapura sebelum pendirian Singapura modern pada tahun 1819. Syed Omar adalah seorang filantropis dan tindakan amalnya termasuk menyumbangkan apa yang sekarang disebut Jalan Kubor Cemetery, sebidang tanah besar di Victoria Street untuk keperluan tempat pemakaman Muslim, pembangunan masjid di Jalan Bencoolen dan Masjid Kampong Melaka, berganti nama menjadi Masjid Omar Kampong Melaka untuk menghormatinya. Tanah tempat Katedral St Andrew berdiri juga disumbangkan olehnya. Dia dan keluarganya berkontribusi besar dalam pendirian Rumah Sakit Tan Tock Seng. Keturunan Syed Omar terus tinggal di Singapura.[1] Pada tahun 1927, salah satu keturunannya, Syed Abdul Rahman Aljunied, membangun Madrasah Aljunied Al-Islamiah di tanah kosong di sebelah Jalan Kubor Cemetery untuk memperingati kakeknya, Syed Omar. Madrasah Aljunied adalah sekolah agama Islam terkemuka yang menghasilkan banyak pemimpin agama di negara-negara Asia Tenggara. Rujukan
|