Changi adalah sebuah distrik di sebelah timur Singapura. Berbatasan dengan Pasir Ris dan Tampines di sebelah barat dan Changi Bay di sebelah timur. Changi, yang termasuk salah satu dari dua tempat penyangga air di pulau Singapura, adalah distrik terbesar di negara ini berdasarkan luas wilayah.
Di Changi terdapat penjara terbesar di Singapura, yaitu Penjara Changi. Tempat ini menjadi terkenal sebagai bekas tempat Kamp Tawanan Perang Jepang selama Pendudukan Jepang di Singapura di Perang Dunia II yang menjadi tempat tahanan setelah jatuhnya Singapura pada Februari1942. Penjara Changi menjadi salah satu fasilitas pemerintah tertua yang masih beroperasi Singapura.
Letaknya dekat laut, juga memiliki terminal feri, yaitu Changi Ferry Terminal. James Clavell berdasarkan novelnya King Rat menurut pengalamannya sebagai tawanan perang di Changi.
Etimologi
Asal Bahasa Melayu untuk nama tempat Changi sebelumnya adalah Tanjong Rusa, yang ditemukan di peta Singapura tahun 1604 oleh E.G. de Eredia.
Asal nama Changi ditemukan dalam sejarah paling awal Singapura. Pada peta 1828 oleh Franklin dan Philip Jackson, ujung tenggara yang ekstrem di pulau ini disebut sebagai Tanjong Changi. Nama lokal Changi sepertinya memiliki makna tertentu oleh orang-orang Malaysia di Singapura, terutama pada abad keenam belas di Kerajaan Johor yang terletak di Sungai Johor. Setiap kapal yang melewati Selat Johor harus melewati Changi.
Sangat banyak versi yang menyatakan etimologi dari asal nama Changi. Salah satu sumber mengatakan bahwa itu berasal dari semak memanjat, atau ular Changi (Apama corymbosa), yang tumbuh di daerah ini. Klaim yang laim menyatakan bahwa nama itu berasal dari pohon yang tinggi, pohon chengai (Balanocarpus heimii), yang banyak dijumpai di daerah ini pada awal abad kesembilan belas. Changi juga bisa menjadi variasi dari kayu lokal bernama chengai. Kayu lokal yang berat ini umumnya digunakan untuk bangunan dan furnitur, dan dikenal karena kekuatannya dan terkenal karena warnanya yang kaya dan mendalam.
Selama survei di awal 1820-an hingga tahun 1830-an di pulau Singapura, Changi juga dinamakan dengan Franklin Point untuk menghormati Kapten Franklin yang terlibat sebagai salah satu penemu awal pulau Singapura. Sepertinya pemerintah kolonial telah memutuskan untuk menggunakan nama tempat mereka sendiri dibandingkan nama Melayu yang ada untuk Changi.
Sekitar tahun 1900-an, Changi adalah tempat favorit bagi harimau. Harimau betina disebut dapat berenang dari Johor ke Pulau Ubin untuk beristirahat, sebelum menyelesaikan perjalanan mereka ke Singapura. Harimau akan mendarat di Ferry Point dan melahirkan di daerah ini, begitu juga harimau di pulau ini yang umumnya masih muda.
Victor R Savage, Brenda S A Yeoh (2003), Toponymics - A Study of Singapore Street Names, Eastern Universities Press, ISBN 981-210-205-1
Cornelius-Takahama, Vernon (16 March 1999), Changi, Singapore Infopedia, National Library Board, Singapore, diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-23, diakses tanggal 2009-07-23Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)