SMA Negeri 2 Bandung merupakan salah satu sekolah menengah atas yang berada di Kota BandungJawa Barat, Indonesia.[5] Sekolah ini berlokasi di Jalan Cihampelas nomor 173, KelurahanCipaganti, KecamatanCoblong, Kota Bandung. Masa pendidikan di SMA Negeri 2 Bandung ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari kelas X hingga kelas XII, seperti pada umumnya masa pendidikan menengah atas di Indonesia.
SMA Negeri 2 Bandung didirikan pada tahun 1949 oleh Thio Anio. Pada 2 Agustus1952, SMA Negeri 2 Bandung resmi berdiri, hasil pemekaran dan reorganisasi sekolah yang terletak di Jalan Belitung.
SMA Negeri 2 Bandung berdiri dengan resmi tahun 1949, diprakarsai oleh Thio Anio yang sekaligus bertindak sebagai kepala sekolah. Pada saat didirikan, SMA Negeri 2 Bandung berlokasi di Jalan Kesatrian, di gedung SMP Negeri 1 Bandung yang lokasinya berdekatan dengan SD Douwes Decker. Tetapi hal ini hanya berlangsung beberapa bulan saja.
Pada tahun yang sama[butuh rujukan], SMA Negeri 2 Bandung pindah ke Jalan Belitung nomor 8. Saat itu, di Jalan Belitung nomor 8 terdapat dua sekolah, yaitu SMA 1 B/C yang merupakan kelas sore dan SMA 2 B/C — yang tidak lain adalah awal dari SMA Negeri 2 Bandung — merupakan kelas pagi. Penamaan tersebut sekaligus menegaskan jurusan SMA Negeri 2 Bandung sebagai pelaksana pendidikan bagian B (Ilmu Pasti/Ilmu Alam) dan bagian C (Ilmu Sosial).
Pada saat itu, di Kota Bandung hanya terdapat tiga sekolah negeri, yaitu SMA 1 B/C dan SMA 2 B/C di Jalan Belitung, dan SMA 3 A/B di Jalan Sumatra dan Jalan Jawa, yang kelak ditempati SMP Negeri 2 Bandung dan SMP Negeri 5 Bandung.
1952
Pada tanggal 2 Agustus, terjadi reorganisasi dan pemekaran sekolah. SMA 1 B/C menjadi SMA B (yang kelak menjadi SMA Negeri 3 Bandung), sementara SMA 2 B/C menjadi SMA 2 B. Para siswa bagian C dari masing-masing SMA 1 B/C dan SMA 2 B/C kemudian digabungkan ke dalam SMA C (yang kelak menjadi SMA Negeri 5 Bandung). Bangunan sekolah kemudian digunakan oleh SMA 2 B dan SMA C pada pagi harinya, sementara SMA B menggunakan bangunan tersebut pada sore hari. Tanggal ini sekaligus menjadi tanggal resmi berdirinya ketiga sekolah tersebut.
1956
Terjadi perubahan nomenklatur sekolah. SMA 2 B menjadi SMA Negeri II B, SMA B menjadi SMA Negeri III B, sementara SMA C menjadi SMA Negeri V C. Sementara itu, dua SMA yang berlokasi di Jalan Sumatra dan Jalan Jawa, yaitu SMA 3 B berubah menjadi SMA Negeri IV B, dan SMA 3 A berubah menjadi SMA Negeri I A. Berdiri pula SMA Negeri VI C yang merupakan filial dari SMA Negeri V C, berlokasi di Jalan Belitung nomor 22.
Beberapa waktu kemudian, terjadi lagi perubahan nomenklatur sekolah. Karena penjurusan SMA dihapuskan pada saat itu, setiap SMA membuka semua bagian pendidikan, baik bagian A (Budaya dan Sastra/Sejarah), bagian B, dan bagian C. SMA Negeri II B kemudian berubah menjadi SMA Negeri II.
1966
Terjadi pergolakan fisik yang hebat dan kampus sekolah Tionghoa yang berada di Jalan Cihampelas pun berhasil direbut oleh para pejuang muda. Sejak saat itu, SMA Negeri II berpindah dari Jalan Belitung ke Jalan Cihampelas, bersamaan dengan pindahnya SMA Negeri VI ke Jalan Pasirkaliki, yang juga menempati bekas bangunan sekolah Tionghoa. Sementara SMA Negeri III berubah menjadi kelas pagi dan berbarengan pelaksanaannya dengan SMA Negeri V. Pada saat yang bersamaan, SMA Negeri I pindah ke Jalan Ir. H. Djuanda, dan SMA Negeri IV pindah ke Jalan Gardujati. Nama SMA Negeri II kemudian berubah menjadi SMA Negeri 2 Bandung.
1994
Sejak diberlakukannya Kurikulum 1994, nama SMA Negeri 2 Bandung berubah menjadi SMU Negeri 2 Bandung.
2004
Sejak diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi, nama SMU Negeri 2 Bandung berubah kembali menjadi SMA Negeri 2 Bandung.
Seiring dengan penetapan SMA Negeri 2 Bandung sebagai sekolah model percontohan, SMA Negeri 2 Bandung telah beberapa kali dipercaya untuk membina persiapan pembentukan SMA Negeri, di antaranya adalah SMA Negeri 15 Bandung, SMA Negeri 23 Bandung, dan SMA Negeri 27 Bandung.
Kepala sekolah yang menjabat
Dalam kurun waktu yang panjang, sekian banyak nama kepala sekolah telah memimpin SMA Negeri 2 Bandung, yaitu:
Berdasarkan penilaian Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN-SM) pada tanggal 21 Desember2013, SMA Negeri 2 Bandung meraih peringkat akreditasi A (sangat baik) dengan nilai akreditasi sebesar 97,50,[1] meningkat dari penilaian sebelumnya pada tanggal 3 November2008 sebesar 94,44.
Sister school
Dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan manajemen sekolah, SMA Negeri 2 Bandung telah mengadakan kerja sama antar sekolah, baik di dalam maupun di luar negeri, yang dituangkan dalam bentuk perjanjian sister school. Sekolah-sekolah tersebut antara lain:
SMA Negeri 2 Bandung memiliki luas tanah kurang lebih seluas 2,1 hektare dan merupakan sekolah terluas di kota Bandung. 60% dari luas tanah ini merupakan Ruang Terbuka Hijau. Dengan luas tersebut, SMA Negeri 2 Bandung menyediakan fasilitas-fasilitas yang menunjang kegiatan belajar mengajar, antara lain:
SMA Negeri 2 Bandung memiliki sebuah pohon karet yang sangat besar dan menjulang tinggi. Pohon karet ini merupakan peninggalan dari zaman kolonisasi pemerintah Belanda, dibuktikan dari kesaksian alumni angkatan awal yang telah mengakui keberadaan pohon karet ini. Ukurannya yang besar bahkan membuatnya terlihat dari kampus Institut Teknologi Bandung hingga Jembatan Pasupati.
Hingga kini, pohon karet tersebut merupakan ciri khas dan kebanggaan dari alma mater SMA Negeri 2 Bandung dengan julukan Charets.
Organisasi siswa
Organisasi Siswa Intra Sekolah
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Negeri 2 Bandung merupakan satu dari dua organisasi kesiswaan resmi di SMA Negeri 2 Bandung, selain Majelis Perwakilan Kelas. Organisasi ini diurus dan dikelola oleh para siswa yang terpilih menjadi pengurus OSIS. Di SMA Negeri 2 Bandung, OSIS dibimbing oleh Majelis Bimbingan Organisasi (MBO), yang dipimpin langsung oleh Kepala SMA Negeri 2 Bandung bersama Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
Seluruh siswa SMA Negeri 2 Bandung memiliki hak untuk menjadi pengurus OSIS, dengan mengikuti tahapan seleksi yang disebut dengan Pemilihan OSIS Dua (POD). Selanjutnya, para pengurus OSIS tersebut melaksanakan program kerja yang telah disusun, dengan memperhatikan usulan dan arahan dari MBO serta Majelis Perwakilan Kelas.
Musyawarah Perwakilan Kelas
Musyawarah Perwakilan Kelas (MPK) adalah lembaga legislatif siswa yang juga mengawasi OSIS yang anggotanya berkedudukan sejajar dengan Ketua OSIS. MPK berfungsi sebagai aspirator dari seluruh warga SMA Negeri 2 Bandung, evaluator kerja dan kinerja OSIS dalam satu periode, dan planner untuk merencanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta program kerja OSIS dan MPK sendiri selama satu periode.
Seperti halnya pengurus OSIS, seluruh siswa SMA Negeri 2 Bandung berhak untuk menjadi pengurus MPK dengan mengikuti tahapan seleksi yang disebut dengan Pemilihan MPK Dua (PMD).
Dalam komunikasi sehari-hari, MPK sering disebutkan bersamaan dengan OSIS dengan sebutan OSIS-MPK.
Kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Bandung dilaksanakan di bawah MBO dan OSIS, dan ditetapkan setiap tahunnya berdasarkan Surat Keputusan Kepala SMA Negeri 2 Bandung. Kegiatan ekstrakurikuler yang saat ini dilaksanakan adalah:
Kerohanian
Keluarga Remaja Masjid Al-Ikhlash
ANTS.COM (Artificer and Trusted Soldier Community)
^ ab"Akreditasi SMA Negeri 2 Bandung". Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN-SM). 2013-12-21. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-14. Diakses tanggal 2014-02-15.
^ abc"Profil SMA Negeri 2 Bandung". Pendataan Online Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013-05-26.Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan); Parameter |access-date= membutuhkan |url= (bantuan)