Rotterdam (Belanda:[ˌrɔ.tər.ˈdɑm]ⓘ) adalah sebuah gemeenteBelanda yang terletak di provinsiHolland Selatan. Rotterdam merupakan kota terbesar kedua di Belanda dan memiliki salah satu pelabuhan terbesar di dunia. Sejarah kota ini berawal dari sebuah bendungan yang dibangun tahun 1260-an di Sungai Rotte dan orang-orang bermukim di sekitarnya. Tahun 1340 Rotterdam diberi hak kota oleh Pangeran Belanda dan secara perlahan tumbuh menjadi pusat transportasi dan ekonomi internasional.
Rotterdam berada di bagian barat dari Belanda dan bagian selatan dari Randstad. Pada tahun 2022 daerah ini memiliki penduduk sebanyak 655.000 jiwa.[5] Populasi wilayah Rotterdam yang lebih besar, yang disebut "Rotterdam-Rijnmond" atau hanya "Rijnmond", adalah sekitar 1,2 juta jiwa.[4] Rotterdam terkenal dengan Universitas Erasmus, arsitektur mutakhir, budaya hidup, pengaturan tepi sungai yang menarik, dan warisan maritimnya. Kota yang hampir hancur total saat Perang Dunia II akibat pengeboman oleh Jerman (terkenal dengan nama Rotterdam Blitz) kini memiliki beragam lanskap arsitektur yang berbeda dengan kota-kota lainnya di Belanda. Di kota ini dapat ditemukan arsitektur kelas dunia karya arsitek ternama, seperti Rem Koolhaas, Piet Blom, dan Ben van Berkel. Saat ini Rotterdam masuk dalam daftar 10 Kota Top yang Dikunjungi Tahun 2014 versi Rough Guides[6] dan terpilih sebagai Kota Eropa Tahun 2015 oleh Akademi Urbanisme.[7]
Pelabuhan Rotterdam adalah pelabuhan terbesar di Eropa dan merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di dunia (pelabuhan Rotterdam adalah pelabuhan tersibuk di dunia pada kurun waktu tahun 1962 hingga 2004, sebelum akhirnya dilewati oleh Shanghai). Kesuksesan tersebut didasarkan pada lokasinya yang strategis di Laut Utara, tepat di mulut kanal Nieuwe Maas yang mengarah ke delta Sungai Rhein-Meuse-Scheldt. Sungai Rhein, Meuse, dan Scheldt adalah akses air ke jantung Eropa Barat, termasuk kawasan Ruhr yang kaya akan industri. Sistem distribusi masif yang dimiliki Rotterdam meliputi jalur kereta api, jalan darat, dan akses air menjadikan Rotterdam sering disebut sebagai "Gerbang ke Eropa" dan bagi Eropa disebut "Gerbang ke Dunia".[8][9][10]
Sejarah
Sejarah Rotterdam bermula dari sebuah pemukiman dari setidaknya tahun 900 M yang berada di ujung rawa aliran Sungai Rotte (atau Rotta, yang berasal dari kata rot, "berlumpur" dan a, "air", sehingga berarti "air berlumpur"). Sekitar tahun 1150, sebuah banjir besar mengakhiri pengembangan area pemukiman tersebut, yang kemudian mengarah ke pembangunan tanggul pelindung dan bendungan, termasuk Schielands Hoge Zeedijk ('Tanggul Laut Tinggi Schieland') di sepanjang tepi utara dari kawasan yang kini disebut Nieuwe Maas ("Meuse Baru"). Sebuah bendungan pada Sungai Rotte atau 'Rotterdam' (keterangan: dam adalah kata dalam bahasa Belanda/Inggris yang berarti bendungan) dibangun pada tahun 1260-an dan terletak di wilayah yang saat ini disebut dengan nama Hoogstraat ("Jalan Tinggi").
Pada tanggal 7 Juli 1340, Count Willem IV dari Kerajaan Belanda memberikan hak pada Rotterdam untuk berubah status dari semula sebuah kawasan pemukiman menjadi sebuah kota, yang kemudian memiliki penduduk sekitar 2000 jiwa. Sekitar tahun 1350 kanal pelayaran Rotterdamse Schie selesai dibangun, yang memberikan akses dari Rotterdam ke kota-kota yang lebih besar di utara, dan memungkinkan Rotterdam menjadi pusat pengalihan kapal (bahasa Inggris: transshipment) lokal antara Belanda, Inggris, dan Jerman.
Pelabuhan Rotterdam tumbuh perlahan tetapi pasti menjadi pelabuhan penting, serta menjadi kedudukan salah satu dari enam 'kamar' dari Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).
Setelah Nieuwe Waterweg selesai tahun 1872, terjadi lonjakan pertumbuhan terbesar, baik dalam hal aktivitas pelabuhan maupun populasi penduduk. Kota dan pelabuhan mulai berkembang di tepi selatan sungai. Gedung pencakar langit Witte Huis atau Gedung Putih,[11] yang terinspirasi oleh gedung perkantoran Amerika dan dibangun tahun 1898 bergaya Château Prancis, menjadi bukti pertumbuhan yang cepat dan keberhasilan Rotterdam. Saat Witte Huis selesai dibangun, gedung tersebut menjadi bangunan perkantoran tertinggi di Eropa dengan ketinggian 45 m (147,64 ft).
Selama Perang Dunia I Rotterdam menjadi pusat mata-mata terbesar di dunia karena netralitas Belanda dan lokasinya yang strategis di antara Britania Raya, Jerman, dan Belgia yang saat itu dikuasai oleh Jerman. Banyak mata-mata yang ditahan dan dieksekusi di Inggris dikendalikan oleh agen rahasia Jerman yang beroperasi dari Rotterdam. MI6 membuka kantor perwakilan utamanya untuk Eropa di de Boompjes. Dari sana Inggris mengoordinasi spionase di Jerman dan Belgia. Saat itu sekitar 25.000 orang pengungsi Belgia tinggal di kota itu, begitu pula ratusan desertir Jerman dan tahanan perang sekutu yang melarikan diri.[12]
Dalam Perang Dunia II, tentara Jerman menginvasi Belanda pada 10 Mei 1940.[13]Adolf Hitler berharap dapat menaklukkan negara itu hanya dalam sehari, tetapi secara tak terduga pasukannya menemui perlawanan sengit. Belanda akhirnya terpaksa menyerah pada 15 Mei 1940, setelah Hitler melakukan pengeboman Rotterdam tanggal 14 Mei dan mengancam mengebom kota-kota Belanda lainnya.[14][15] Jantung Rotterdam nyaris dihancurkan seluruhnya oleh Luftwaffe, Angkatan Udara Jerman saat itu. Sekitar 80.000 penduduk sipil kehilangan rumah dan 900 orang tewas, suatu jumlah yang relatif rendah karena banyak penduduk telah meninggalkan kota sejak awal invasi tiga hari sebelumnya. Balai Kota dapat bertahan dari pengeboman tersebut. Ossip Zadkine kemudian mencoba menggambarkan peristiwa itu dengan patungnya De Verwoeste Stad ('Kota yang Hancur'). Patung tersebut berdiri dekat Leuvehaven, tidak jauh dari Jembatan Erasmus di pusat kota, di tepi utara sungai Nieuwe Maas.
Rotterdam dibangun kembali secara bertahap dari tahun 1950-an hingga 1970-an. Sejak tahun 1980-an dewan kota mulai mengembangkan kebijakan arsitektur aktif. Apartemen, gedung perkantoran, dan fasilitas rekreasi bergaya baru dan berani menjadikan pusat kota lebih hidup dengan kaki langit baru. Tahun 1990-an, Kop van Zuid dibangun di sisi selatan sungai sebagai pusat bisnis baru. Rotterdam terpilih sebagai Kota Eropa Tahun 2015 oleh Akademi Urbanisme.[7][16]
Geografi
Rotterdam terbelah menjadi dua, utara dan selatan, oleh sungai Nieuwe Maas. Sisi utara dan selatan Rotterdam terhubung oleh (dari barat ke timur): Terowongan Benelux, Terowongan Maas, Jembatan Erasmus (Erasmusbrug), terowongan kereta bawah tanah, terowongan kereta api Willems (Willemsspoortunnel), Jembatan Willem (Willemsbrug), Jembatan Ratu (Koninginnebrug), dan Jembatan Van Brienenoord (Van Brienenoordbrug). JembatanDe Hef ("Lift") yang dahulu dipergunakan sebagai jalur kereta api kini dijadikan monumen dalam posisi terangkat di antara Noordereiland ("Pulau Utara") dan selatan Rotterdam.
Pusat kota berada di sisi utara sungai Nieuwe Maas, meskipun pengembangan kota saat ini memperluas pusat kota ke sisi selatan Rotterdam yang dikenal sebagai De Kop van Zuid ("Kepala Selatan", yaitu bagian utara dari selatan Rotterdam). Wilayah Rotterdam mencapai Laut Utara yang didominasi oleh area pelabuhan.
Ketinggian sebagian besar wilayah Rotterdam berada di bawah permukaan laut, sehingga Rotterdam umumnya dibangun di balik tanggul. Sebagai contoh, Polder Pangeran Alexander (Prins Alexander) di tenggara Rotterdam berada 6 meter (20 ft) di bawah permukaan laut atau lebih tepatnya di bawah Normaal Amsterdams Peil (NAP) atau "Tingkat Normal Amsterdam". Titik terendah di Belanda (676 meter (2.218 ft) di bawah NAP) terletak di timur Rotterdam, di munisipalitas Nieuwerkerk aan den IJssel.
Sungai Rotte tidak lagi terhubung secara langsung dengan Nieuwe Maas. Sejak awal 1980-an, ketika konstruksi jalur kereta bawah tanah kedua Rotterdam bertemu dengan aliran Sungai Rotte, air sungai itu dipompa melalui sebuah pipa menuju Nieuwe Maas via Boerengat.
Antara musim panas 2003 dan 2008, sebuah pantai dibuat di Boompjeskade di sepanjang Nieuwe Maas, antara Jembatan Erasmus dan Willems. Ketinggian air di pantai buatan ini dibatasi setinggi batas lapisan pasir, yaitu 50 cm (20 in), sehingga tidak memungkinkan untuk berenang. Untuk tujuan renang, orang-orang mengunjungi pantai di Hoek van Holland (sebuah distrik Rotterdam) atau salah satu pantai di Zeeland, yaitu Renesse, atau di Zuid Hollandse Eilanden, yaitu Ouddorp dan Oostvoorne.
Rotterdam membentuk pusat konurbasi Rijnmond yang berbatasan dengan konurbasi sekitar Den Haag di barat laut. Kedua konurbasi tersebut cukup dekat untuk dijadikan satu konurbasi. Keduanya berbagi fasilitas transportasi berupa Bandar Udara Rotterdam-Den Haag dan suatu sistem kereta yang disebut RandstadRail. Saat ini pemerintah Belanda sedang mempertimbangkan untuk membentuk kawasan metropolitan resmi Rotterdam Den Haag (Metropoolregio Rotterdam Den Haag) yang akan memiliki populasi gabungan mendekati 2,5 juta jiwa.
Iklim
Rotterdam memiliki iklim lautan (klasifikasi iklim KöppenCfb) sama dengan hampir semua kota di Belanda. Semakin mendekati pantai, iklimnya semakin ringan dibandingkan dengan di pedalaman.
Sumber #1: Badan Meteorologi Kerajaan Belanda atau Koninklijk Nederlands Meteorologisch Instituut (1981–2010 normal, bersalju normal periode 1971–2000)[17]
Sumber #2: Badan Meteorologi Kerajaan Belanda (1971–2000 ekstrem)[18]
Demografi
Komposisi
Munisipalitas Rotterdam merupakan bagian dari wilayah metropolitan Rotterdam–Den Haag yang pada tahun 2015 meliputi area seluas 1.130 km2, dimana 990 km2 merupakan daratan, dan berpenduduk sekitar 2.563.197 jiwa. Pada tahun 2019, munisipalitas ini sendiri menempati area seluas 325,79 km2, 208,80 km2 di antaranya merupakan daratan, dan berpenduduk 638.751 jiwa.[19] Populasinya mencapai puncaknya pada 731.564 jiwa pada tahun 1965, namun proses ganda yaitu suburbanisasi dan kontraurbanisasi mengakibatkan jumlah ini terus menurun selama 2 dekade berikutnya, mencapai 560.000 jiwa pada tahun 1985.[20] Meskipun Rotterdam telah mengalami pertumbuhan populasi sejak saat itu, laju pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan kota-kota serupa di Belanda, seperti Amsterdam, Den Haag, atau Utrecht.[20]
Imigrasi
Di Belanda, Rotterdam mempunyai persentase penduduk tertinggi dengan latar belakang imigran baru-baru ini dari negara-negara non-industri. Sekitar 52,9% populasi Rotterdam memiliki setidaknya memiliki satu orang tua yang lahir di luar Belanda. Wali kota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb, adalah keturunan Maroko dan seorang Muslim yang taat. Kota ini adalah rumah bagi komunitas Antillen Belanda terbesar. Kota ini juga memiliki Pecinan.
Kristen adalah agama terbesar di Rotterdam (36,3%), disusul oleh Islam (13,1%), dan Hindu (3,3%), sedangkan sekitar separuh penduduknya tidak beragama.
Sejak tahun 1795, Rotterdam menjadi tuan rumah bagi jemaat utama persaudaraan Protestan liberal Remonstran. Sejak tahun 1955, kota ini menjadi tempat kedudukan Keuskupan Katolik Rotterdam, ketika Keuskupan Rotterdam dipisahkan dari Keuskupan Haarlem. Sejak tahun 2010, kota ini menjadi rumah bagi masjid terbesar di Belanda, Masjid Essalam (kapasitas 1.500 orang).
Ekonomi
Saat ini, berbagai perusahaan terkenal memiliki kantor pusat di Rotterdam seperti perusahaan barang konsumsi Unilever (sejak 2020 di London), perusahaan manajemen aset Robeco, perusahaan energi Eneco, perusahaan pengerukan Van Oord, perusahaan minyak Royal Dutch Shell (sejak 2021 di London), operator terminal Vopak, perusahaan perdagangan komoditas Vitol, dan firma arsitektur Office for Metropolitan Architecture.
Rotterdam juga memiliki pelabuhan terbesar di Eropa, Pelabuhan Rotterdam. Pada tahun 2006, Rotterdam merupakan pelabuhan peti kemas terbesar ketujuh di dunia dalam hal TEU yang ditangani.[22] Kegiatan utama pelabuhan ini adalah industri petrokimia serta penanganan dan pemindahan muatan kargo umum. Pelabuhan ini berfungsi sebagai titik transit penting untuk material curah antara benua Eropa dan luar negeri. Dari Rotterdam, barang diangkut dengan kapal, tongkang sungai, kereta api atau jalan raya. Pada tahun 2007, Betuweroute, jalur kereta barang cepat baru dari Rotterdam ke Jerman, selesai dibangun.
Kota Rotterdam memanfaatkan jasa perusahaan semi-pemerintah Roteb (untuk urusan sanitasi, limbah, dan berbagai layanan) dan Otoritas Pelabuhan Rotterdam (untuk memelihara Pelabuhan Rotterdam). Kedua perusahaan ini pernah menjadi badan kota; sekarang mereka adalah entitas otonom yang dimiliki oleh kota Rotterdam.
Arsitektur
Di dunia, Rotterdam terkenal karena arsitekturnya yang modern dan inovatif. Selama bertahun-tahun kota ini dijuluki Manhattan di Meuse[23][24][25] dan Ibu kota arsitektur Belanda.[26][27][28] Rotterdam memiliki 38 gedung pencakar langit dan 352 gedung tinggi, serta banyak gedung pencakar langit yang sedang direncanakan atau dibangun.[29][30] 5 gedung tertinggi di Belanda seluruhnya berada di Rotterdam.[31] Kota ini adalah rumah bagi gedung tertinggi di Belanda, Maastoren dengan ketinggian 165 meter. Pada tahun 2021, Menara Zalmhaven selesai dibangun dengan ketinggian 215 meter, dan sekarang menjadi gedung tertinggi baru di Belanda.
Terdapat pula Akademi Willem de Kooning, sebuah sekolah seni dyang merupakan bagian dari Hogeschool Rotterdam.
Olah raga
Feyenoord didirikan pada tahun 1908 dan telah memenangkan 16 gelar nasional sepak bola profesional di Belanda. Mereka memenangkan Liga Champions UEFA sebagai klub Belanda pertama pada tahun 1970 dan memenangkan Piala Dunia untuk klub pada tahun yang sama. Pada tahun 1974, mereka menjadi klub Belanda pertama yang memenangkan Piala UEFA dan pada tahun 2002, Feyenoord kembali memenangkan Piala UEFA. Pada tahun 2008, tahun peringatan 100 tahun mereka, Feyenoord memenangkan Piala KNVB. Selain Feyenoord, terdapat pula klub sepak bola lain yakni Sparta, Excelsior, dan SC Feyenoord.
Rotterdam mempunyai maraton internasional tahunannya sendiri, yang disebut Maraton Rotterdam. Pelari terkenal seperti Carlos Lopes dan Belayneh Densamo mencatatkan rekornya di maraton ini.
Sejak tahun 1972, Rotterdam menjadi tuan rumah Turnamen Tenis Dunia ABN AMRO lapangan keras dalam ruangan, bagian dari Tur ATP.
Pada bulan November 2008, Rotterdam terpilih sebagai tuan rumah Grand Départ dari Tour de France 2010.
Rotterdam terletak di jalur HSL-Zuid, jalur kereta kecepatan tinggi yang menghubungkan Amsterdam dan Schiphol dengan Antwerpen. Intercity Direct berjalan di rute ini ke arah Schiphol - Amsterdam Central dan Breda. Dengan Thalys, Paris dapat dicapai sepuluh kali sehari dalam waktu 2 jam 37 menit. Di musim panas, Anda juga dapat melakukan perjalanan langsung ke tujuan seperti Avignon dan Marseille. Di musim dingin, Bourg-Saint-Maurice dapat diakses langsung. Destinasi ini dapat dicapai oleh Thalys seminggu sekali pada hari Sabtu selama periode tersebut.
Jaringan trem Rotterdam (Rotterdams tramnet) adalah elemen kunci dari keseluruhan pengaturan transportasi umum di Rotterdam, Belanda.
Dibuka pada tahun 1879, jaringan saat ini memiliki sembilan jalur trem reguler, dan tiga jalur trem khusus atau musiman. Trem telah dioperasikan sejak tahun 1927 oleh Rotterdamse Elektrische Tram (RET). Jaringan trem adalah sistem transportasi umum kota yang lebih luas, sedangkan angkutan cepat Rotterdam Metro adalah sistem yang lebih banyak digunakan.
Jaringan trem Rotterdam mengoperasikan 9 jalur trem reguler dan 4 jalur trem khusus dengan total panjang 93,4 km (58,0 mi).
Pada tahun 1968, Rotterdam adalah kota pertama di Belanda yang membuka sistem metro. Sistem metro terdiri dari tiga jalur utama, yang masing-masing memiliki variannya sendiri. Jaringan metro memiliki rel kereta sepanjang 78,3 km (48,7 mil), dan ada 70 stasiun, yang menjadikannya yang terbesar di Benelux. 5 baris mengoperasikan sistem; 3 jalur (A, B dan C) di jalur timur-barat, dan dua (D dan E) di jalur utara-selatan. Jalur E (Randstadrail) menghubungkan Rotterdam dengan Den Haag pada Desember 2011.
Udara
Jauh lebih kecil dari hub internasional di Bandara Schiphol, Bandar Udara Rotterdam-Den Haag (sebelumnya dikenal sebagai Zestienhoven) adalah bandara terbesar ketiga di negara ini, di belakang Bandara Schiphol dan Bandara Eindhoven. Terletak di utara Rotterdam, bandara ini telah menunjukkan pertumbuhan yang solid selama lima tahun terakhir, sebagian besar disebabkan oleh pertumbuhan pasar maskapai berbiaya rendah.
Untuk pelancong bisnis, Bandara Rotterdam-Den Haag menawarkan keuntungan dalam hal penanganan penumpang dan bagasi yang cepat. Peraturan soal lingkungan membuat pertumbuhan lebih lanjut menjadi tidak pasti.
Hubungan internasional
Rotterdam memiliki hubungan koneksi dengan beberapa kota dan pelabuhan di seluruh dunia. Tahun 2008, kota ini memiliki 13 kota kembar, 12 kota mitra, dan 4 pelabuhan kembar.[34]
Amersfoort, H; et al. (2005), Mei 1940 – Strijd op Nederlands grondgebied (dalam bahasa Dutch), SDU, ISBN90-12-08959-XPemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Brongers, E.H. (2004), Opmars naar Rotterdam (dalam bahasa Dutch), Aspect, ISBN90-5911-269-5Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Götzel, H (1980), Generaloberst Kurt Student und seine Fallschirmjäger (dalam bahasa German), Podzun-Pallas Verlag, ISBN3-7909-0131-8Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link) OCLC7863989
Lourens, Piet; Lucassen, Jan (1997). Inwonertallen van Nederlandse steden ca. 1300–1800. Amsterdam: NEHA. ISBN9057420082.
Catatan
^"College van b en w" (dalam bahasa Belanda). Gemeente Rotterdam. Diakses tanggal 21 Agustus 2013.Parameter |trans_title= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Kerncijfers wijken en buurten 2004-2012" (dalam bahasa Belanda). Centraal Bureau voor de Statistiek. 02-08-2013. Diakses tanggal 06-08-2013.Parameter |trans_title= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |accessdate=, |date= (bantuan)
^ abc"Bevolkingsontwikkeling; regio per maand" (dalam bahasa Belanda). CBS StatLine. 23 Desember 2013. Diakses tanggal 24 Desember 2013.Parameter |trans_title= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"Bevolkingsontwikkeling; regio per maand" (dalam bahasa Belanda). CBS StatLine. 23 Desember 2013. Diakses tanggal 24 Desember 2013.Parameter |trans_title= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Top 10 Cities: The Rough Guide to 2014". Rough Guides (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 02-06-2016.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Walburg, Jan (1984). The Port of Rotterdam: Gateway to Europe (dalam bahasa bahasa Inggris). Jansma & Terpstra BV.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Royal van Gorcum (1998). Dutch Culture in a European Perspective: 1950, prosperity and welfare. hlm. 151. Rotterdam port: Gateway to Europe
^"The Witte Huis or White House," (dalam bahasa bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2004-12-20. Diakses tanggal 15-05-2008.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Ruis, Edwin (01-06-2016). Spynest: British and German Espionage from Neutral Holland 1914-1918 (dalam bahasa bahasa Inggris). Brimscombe: The History Press. ISBN978-0750965064.Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Wayback Machine". web.archive.org. 2019-08-27. Archived from the original on 2019-08-27. Diakses tanggal 2022-10-02.Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
^"Architectuur in Rotterdam". Nieuwbouw Architectuur Rotterdam (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2022-10-02.
^"Rotterdam | Buildings | EMPORIS". web.archive.org. 2019-03-24. Archived from the original on 2019-03-24. Diakses tanggal 2022-10-02.Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
^Eric Vrijsen (23-08-2008). "De schaamte voorbij: Gaza als zusterstad". Elsevier (dalam bahasa bahasa Belanda). Amsterdam, The Netherlands. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-29. Diakses tanggal 2014-07-24.Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Pranala luar
Cari tahu mengenai Rotterdam pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: