Pandemi Covid-19 di Namibia
Pandemi koronavirus 2019–2020 di Namibia pertama kali dikonfirmasi pada tanggal 14 Maret 2020. Kasus pertama dan kedua terjadi pada pasangan asal Romania yang sedang berlibur ke Namibia.[1] Hingga tanggal 30 April 2020, belum ada laporan korban jiwa akibat COVID-19 di Namibia. Garis waktuPada tanggal 14 Maret 2020, Menteri Kesehatan dan Layanan Sosial Namibia, Kalumbi Shangula, mengumumkan kedua kasus COVID-19 pertama di Namibia. Kedua pasien adalah pasangan asal Romania yang tiba di Bandar Udara Internasional Hosea Kutako pada tanggal 11 Maret. Pasangan tersebut menaiki penerbangan dari Spanyol via Doha, Qatar dan melewati pengecekan kesehatan di bandara, namun tidak menunjukkan berbagai gejala.[1][2] Menanggapi kasus tersebut, pemerintah segera mengumumkan pembatasan untuk berbagai kegiatan dengan kerumunan yang besar, termasuk membatalkan perayaan hari kemerdekaan Namibia yang rencananya digelar pada tanggal 21 Maret di Stadion Independence, Windhoek.[3] Pada tanggal 25 Maret, Kalumbi Shangula memerintahkan untuk diberlakukannya larangan perjalanan dengan menutup perbatasan dan karantina wilayah (karantina separuh di Region Khomas).[2][4] Pada tanggal 28 Maret, komite penanganan COVID-19 Bernard Haufiku mengumumkan tiga kasus baru. Pasien kesembilan adalah seorang wanita berkewarganegaraan berusia 35 tahun yang tinggal di Afrika Selatan. Pasien kesepuluh adalah seorang wanita berusia 33 tahun yang memiliki riwayat perjalanan ke Dubai, Ethiopia, dan Johannesburg. Pasien kesebelas adalah seorang pria berusia 69 tahun yang sempat bepergian ke Johannesburg. Pasien-pasien mengunjungi fasilitas kesehatan untuk diperiksa dan hasil kembali sebagai positif. [5] Referensi
|