Artikel ini mendokumentasikan suatu wabah penyakit terkini. Informasi mengenai hal itu dapat berubah dengan cepat jika informasi lebih lanjut tersedia; laporan berita dan sumber-sumber primer lainnya mungkin tidak bisa diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini mengenai wabah penyakit ini untuk semua bidang.
Pandemi koronavirus 2019–2020 di Italia pertama kali dikonfirmasi pada tanggal 31 Januari 2020, ketika dua wisatawan asal Tiongkok dinyatakan positif terkena virus korona di Roma.[2] Sekelompok kasus COVID-19 kemudian terdeteksi dimulai dengan 16 kasus yang terkonfirmasi di Lombardia pada 21 Februari,[3] 60 kasus tambahan pada 22 Februari,[4] dan kasus kematian pertama di Italia dilaporkan pada hari yang sama. Hingga 19 Maret 2020[update], ada 41.035 kasus koronavirus yang dikonfirmasi dan 3.405 kasus kematian di Italia;[5] Italia memiliki jumlah kasus terinfeksi SARS-CoV-2 dan kematian akibat COVID-19 tertinggi ketiga di dunia. Banyak kota di Italia Utara ditempatkan di bawah karantina.
Pandemi koronavirus adalah pandemi yang disebabkan koronavirus (COVID-19) dan menyerang sistem pernafasan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian mengumumkan pandemi koronavirus sebagai pandemi dunia pada tanggal 11 Maret 2020.[6]
Pada 31 Januari, dua kasus virus korona terkonfirmasi di Roma. Keduanya adalah turis Tiongkok yang tiba di Milan pada 23 Januari melalui Bandara Internasional Malpensa dan melakukan perjalanan ke Roma dengan bus pariwisata.[4]
Pada 6 Februari, salah satu warga Italia yang dipulangkan dari Wuhan, Tiongkok dipastikan terinfeksi, sehingga jumlah total kasus di Italia menjadi tiga kasus.[9] Pada 22 Februari, warga Italia yang dipulangkan itu pulih dan dipulangkan dari rumah sakit.[10]
Kasus di Lombardia
Wabah virus korona di Lombardia dimulai di sebuah klinik di Codogno, ketika seorang warga Italia berusia 38 tahun pergi ke klinik di provinsi Lodi, Lombardy, melaporkan masalah pernapasan. Pada awalnya, tidak ada kecurigaan terhadap virus corona dan oleh karena itu tidak ada tindakan pencegahan tambahan yang diambil dan virus tersebut dapat menginfeksi pasien lain dan petugas kesehatan.[11] Kemudian, pasien, istri yang sedang hamil, dan seorang temannya dinyatakan positif. Tiga kasus lagi dikonfirmasi pada hari yang sama setelah pasien melaporkan gejala pneumonia.[12] Setelah kasus ini, skrining dan pemeriksaan ekstensif dilakukan pada semua warga yang mungkin telah melakukan kontak atau dengan warga yang terinfeksi.[13] Namun, dilaporkan bahwa pasien tidak menunjukkan gejala selama berminggu-minggu dan menjalani kehidupan sosial yang aktif, berpotensi berinteraksi dengan beberapa orang sebelum menyebarkan virus ke klinik di Codogno.[11]
Pada 21 Februari, enam belas kasus terkonfirmasi - 14 kasus di Lombardia, 2 kasus di Veneto.
Pada 22 Februari, seorang wanita 77 tahun dari Casalpusterlengo, menderita pneumonia, yang telah mengunjungi ruang gawat darurat yang sama dengan yang berusia 38 tahun dari Codogno, meninggal di Lombardia.[14] Termasuk pria berusia 78 tahun yang meninggal di Veneto, jumlah kasus di Italia naik menjadi 79 kasus.[4][15] Dari 76 kasus yang baru ditemukan, 54 ditemukan di Lombardy, termasuk satu pasien di Rumah Sakit San Raffaele di Milan[16] dan delapan pasien di Policlinico San Matteo di Pavia,[17] tujuh belas di Veneto, dua di Emilia-Romagna, dua di Lazio dan satu di Piemonte.[18]
Pada 23 Februari, seorang wanita penderita kanker berusia 68 tahun dari Trescore Cremasco meninggal di Crema. Jumlah kasus di Italia naik menjadi 152 kasus, termasuk empat belas pasien yang dirawat di Policlinico San Matteo di Pavia.[19][20]
Pada 24 Februari, seorang lelaki berusia 84 tahun dari Villa di Serio dengan kondisi medis yang sudah ada meninggal di Bergamo saat dirawat di rumah sakit Papa Giovanni XXIII.[21] Seorang pria berusia 88 tahun dari Caselle Landi meninggal pada hari yang sama.[22][23] Seorang pria berusia 80 tahun dari Castiglione d'Adda meninggal di rumah sakit Sacco di Milan. Dia sebelumnya dirawat di rumah sakit di Lodi karena serangan jantung, dan kemudian dipindahkan ke Milan ketika dikonfirmasi positif terinfeksi virus korona.[23][24][25] Seorang pria berusia 62 tahun dengan patologi sebelumnya meninggal di Como.[26] Gubernur Lombardy Attilio Fontana mengumumkan bahwa jumlah kasus COVID-19 di Lombardy meningkat menjadi 172 kasus, dengan total 229 kasus yang dikonfirmasi di Italia.[5][27]
Pada 25 Februari, jumlah kasus di Emilia-Romagna naik menjadi 23 kasus, menyebar melalui provinsi Piacenza, Parma dan Modena. Ini semua terkait dengan kasus di Lombardia.[28][29]
Pada 27 Februari, Abruzzo mengonfirmasi bahwa seorang pria berusia 50 tahun dari Brianza, Lombardia dites positif dan dirawat di Unit Perawatan Intensif di Rumah Sakit Giuseppe Manzini di Teramo. Dia dan keluarganya menginap di rumah liburannya di Roseto degli Abruzzi.[30]
Pada 28 Februari, empat orang meninggal termasuk seorang penduduk Lombardia berusia 85 tahun di salah satu zona karantina meninggal di sebuah rumah sakit di Piacenza, satu orang berusia 77 tahun dan dua lainnya berusia di atas 80 tahun.
Kasus di Veneto
Sekelompok kasus infeksi sekunder terjadi di wilayah Veneto setelah seorang petani kembali ke kota setelah terinfeksi virus korona di Codogno.[11] Hingga 24 Februari 2020[update], ada 32 kasus yang dikonfirmasi di Veneto.
Pada 21 Februari, dua orang ditemukan positif di Veneto. Hari berikutnya, salah satu dari mereka, seorang pria berusia 78 tahun, meninggal di rumah sakit Schiavonia di Padua, menjadikannya korban meninggal pertama di Italia. Pria itu tinggal di kotamadya Vò, yang ditempatkan dalam karantina.
Pada 23 Februari, total 25 kasus yang dikonfirmasi dilaporkan di Veneto.[13]
Pada 24 Februari, ada 32 kasus yang dikonfirmasi di Veneto. Kemungkinan pasien nol ditemukan di kotamadya Vò yaitu seorang petani berusia 60 tahun yang melakukan perjalanan ke Provinsi Lodi selama beberapa minggu terakhir dan menunjukkan gejala batuk dan flu yang mungkin terkait wabah virus korona.[31][32]
Pada 28 Februari, gubernur Veneto Luca Zaia menyebutkan bahwa setelah dua kasus pertama, ia memerintahkan semua penduduk Vò untuk dites kesehatannya. Dari 6.800 apusan, hanya 1,7% yang dikonfirmasi positif. Studi epidemiologis ini akan digunakan untuk penyelidikan wabah virus korona oleh Universitas Padua.[33]
Kasus di wilayah lain
Sebuah kasus baru terkait dengan wabah di Lombardia muncul di Palermo, Sisilia — seorang wanita berusia 60 tahun dari Bergamo dinyatakan positif dan dirawat di Rumah Sakit Cervello.[34][35] Kasus pertama di Firenze, Toskana adalah seorang pengusaha berusia 63 tahun dengan perusahaan-perusahaan di Asia yang dinyatakan positif dan dirawat di Rumah Sakit Santa Maria Annunziata.[36] Seorang pria berusia 49 tahun yang sebelumnya mengunjungi Codogno juga dinyatakan positif virus korona di Pescia, Toskana.[37]
Pada 25 Februari, Aljazair mengkonfirmasi kasus pertama virus korona yang merupakan seorang pria asal Italia yang tiba di negara itu pada 17 Februari.[41]
Austria
Austria mengonfirmasi dua kasus pertama dari virus korona, pasiennya adalah dua pria berusia 24 tahun dari Lombardia yang tinggal di Innsbruck, Tirol.[42][43]
Kroasia
Pada 25 Februari, Kroasia juga mengonfirmasi kasus pertamanya yaitu pasien yang sebelumnya tinggal di Milan dari tanggal 19 hingga 21 Februari.[44]
Brasil
Pada 25 Februari, Brasil mengonfirmasi kasus pertama COVID-19 yaitu seorang pria berusia 61 tahun dari São Paulo, yang melakukan perjalanan ke Lombardy antara 9 dan 21 Februari, dinyatakan positif SARS-CoV- 2. Dia menunjukkan gejala ringan dan dikarantina di rumah.[45]
Denmark
Pada 27 Februari, Denmark mengkonfirmasi kasus pertama COVID-19, seorang pria, yang telah pulang dari liburan ski di Valmalenco, Sondrio, dinyatakan positif SARS-CoV-2 di Rumah Sakit Universitas Selandia di Roskilde dan dikarantina di rumah.[46][47]
Finlandia
Pada 26 Februari, Finlandia mengkonfirmasi bahwa seorang wanita Finlandia, yang melakukan perjalanan ke Milan dan kembali ke Finlandia pada 22 Februari, dinyatakan positif SARS-CoV-2 di Rumah Sakit Pusat Universitas Helsinki.[48]
Belanda
Pada tanggal 27 Februari, Belanda mengonfirmasi kasus pertama COVID-19 yaitu seorang pria yang berada di wilayah Lombardia dibawa ke Rumah Sakit Elisabeth-TweeSteden di Tilburg.[49][50]
Malaysia
Pada 28 Februari, Malaysia mengkonfirmasi bahwa seorang Italia berusia 54 tahun yang menikah dengan orang Malaysia dinyatakan positif dan dirawat di Rumah Sakit Sungai Buloh. Dia berada di Italia dari tanggal 15 hingga 21 Februari untuk bekerja.[51]
Korea Selatan
Pada 28 Februari, Korea Selatan membenarkan bahwa seorang lelaki berusia 38 tahun yang tinggal di Gwangjin, yang mengunjungi Milan dari 19 hingga 24 Februari, dirawat di Pusat Medis Seoul karena positif virus korona.[52]
Pada 22 Februari, pemerintah mengumumkan dekrit baru, termasuk karantina lebih dari 50.000 orang dari 11 kota berbeda di Italia Utara.[55] Hukuman atas pelanggaran dari aturan tersebut berkisar dari denda €206 hingga tiga bulan penjara.[56]Tentara Italia dan lembaga-lembaga penegak hukum diinstruksikan untuk mengamankan dan menerapkan penutupan.[57]
Sekolah ditutup di sepuluh kota di Lombardia, satu di Veneto dan Emilia Romagna. Semua acara publik dibatalkan dan kegiatan komersial dihentikan atau diizinkan untuk melanjutkan hanya sampai 18.00 waktu setempat.[58][59] Layanan kereta regional ke daerah-daerah yang paling terkena dampak dibatalkan dan kereta tidak berhenti di stasiun Codogno, Maleo dan Casalpusterlengo.[60][61]
Masyarakat yang memiliki gejala disarankan untuk menghubungi nomor darurat 112 daripada langsung ke rumah sakit untuk membatasi penyebaran penyakit.[62]Kementerian Kesehatan menyediakan situs web dan sambungan langsung hotline 1500 di mana orang dapat memperoleh informasi dan informasi terbaru mengenai situasi wabah virus korona di Italia, serta melaporkan dugaan kasus virus korona.[63]
Pihak berwenang di Veneto membatalkan dua hari terakhir dari Karnaval Venesia.[70] Pihak berwenang di Piemonte membatalkan tiga hari terakhir pelaksanaan Karnaval Ivrea.[71]
Peragaan busana Giorgio Armani, yang dijadwalkan pada hari Minggu, hari terakhir dari pelaksanaan Milan Fashion Week 2020, berjalan tanpa kehadiran media atau pembeli; melainkan disiarkan langsung secara online.[75]
Selain nomor telepon darurat 112 dan 118, nomor khusus baru ditambahkan untuk wilayah yang berbeda - Lombardia 800894545, Campania 800909699, Veneto 800462340, Piemonte 800333444 dan Emilia-Romagna 800033033.[76][77][78][79]
Ocean Viking, kapal penyelamat yang dioperasikan oleh MSF dan SOS Mediteranee yang mengangkut hampir 300 migran, dikarantina selama 14 hari di Pozzallo, Sisilia.[80]
Kerusuhan pecah di banyak lembaga pemasyarakatan di seluruh Italia setelah pembatasan kunjungan pasangan yang diberlakukan oleh pemerintah dalam dekrit tanggal 8 Maret.[81] Enam tahanan meninggal di Modena,[82] sementara lebih dari 50 tahanan melarikan diri dari penjara Foggia.[83][84] Dua agen penjara diserang dan diculik di Pavia.[85] Pada tanggal 9 Maret di Bologna, tahanan mengambil kendali penjara Dozza, memaksa personel untuk keluar dari gedung.[86]
^Jessie Yeung; Adam Renton; Steve George (6 Februari 2020). "February 6 coronavirus news" (dalam bahasa Inggris). CNN. Diakses tanggal 25 Februari 2020.
^online, Simona Ravizza e redazione (22 Februari 2020). "Coronavirus, due casi a Milano". Corriere della Sera (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 23 Februari 2020.
^online, Simona Ravizza e redazione (22 Februari 2020). "Coronavirus, due casi a Milano". Corriere della Sera (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 22 Februari 2020.
^Braagaard, Natali (27 Februari 2020). "Dansker smittet med coronavirus" [warga Denmark terinfeksi koronavirus] (dalam bahasa Dansk). TV2 News. Diakses tanggal 27 Februari 2020.
^"Patiënt met nieuw coronavirus in Nederland" (dalam bahasa Belanda). Institut Nasional Belanda untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan. Kementerian Kesehatan, Kesejahteraan Dan Olahraga Belanda. 27 Februari 2020. Diakses tanggal 28 Februari 2020.